tag:blogger.com,1999:blog-35546571736018817012024-02-19T16:35:25.532-08:00MEMBEDAH BID'AHSTOP!!! MENUDUH BID'AHHIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.comBlogger62125tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-931308707341432952015-09-27T03:06:00.000-07:002015-09-27T03:06:05.608-07:00Inilah Penjelasan Qurban 1 Kambing Untuk 1 Keluarga<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<a href="http://i0.wp.com/santri.net/wp-content/uploads/2015/09/IMG-20150923-WA00101.jpg" style="background: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; clear: left; color: #428bca; float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img alt="IMG-20150923-WA0010" class="lazy alignnone size-medium wp-image-8562" data-lazy-src="http://i0.wp.com/santri.net/wp-content/uploads/2015/09/IMG-20150923-WA00101.jpg?resize=300%2C225" data-lazy-type="image" height="225" src="http://i0.wp.com/santri.net/wp-content/uploads/2015/09/IMG-20150923-WA00101.jpg?resize=300%2C225" style="border-radius: 4px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); box-shadow: rgb(238, 238, 238) 0px 0px 4px; box-sizing: border-box; height: auto; max-width: 100%; opacity: 1; transition: opacity 400ms; vertical-align: middle;" width="300" /></a></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam Mughnil Muhtaj juz 4 hal: 359 cetakan Daarul Fikr menjelaskan bahwa :</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dipandang dari hukum asalnya, kambing yang telah ditentukan untuk kurban, maka hanya cukup untuk 1 orang sahaja. Namun, ketika ada seseorang yang menyembelih 1 kambing diniati untuk dirinya dan keluarganya, atau dia menyembelih kambing untuk dirinya dan orang lain,maka hal itu diperbolehkan”. Karena adanya hadist Nabi s.a.w riwayat Muslim: bahwasanya Nabi s.a.w menyembelih dua kambing, dan beliau berdo’a : “yaa Allah terimalah (kambing kurban ini) dari Muhammad, keluarga Muhammad dan umat Muhammad”. Ini menjelaskan bahwa udhiyah (kurban) adalah sunnah kifayah (jika 1 orang melakukannya maka gugurlah kesunnahan yang lain) dan 1 orang tersebut mewakili ahli keluarga seperti hukum memulai mengucapkan salam dan menjawab hamdalah bagi yang bersin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam kitab Majmu’ Imam Nawawi menjelaskan bahwa : Termasuk yang diambil dalil dari pendapat ini adalah hadist shohih di dalam kitab Al-Muwattho’: Bahwa Abu Ayyub Al-Anshory berkata “suatu hari kita menyembelih kurban satu kambing, yang mana hal itu dilakukan oleh satu laki-laki dan diperuntukkan untuk dirinya dan keluarganya. Setelah itu para masyarakat saling berlomba melakukan hal tersebut,hingga hal itu menjadi sebuah kebanggan. Akan tetapi pahala dari kurban sebenarnya adalah untuk orang yang menyembelih itu sahaja.Karena dialah yang melakukannya.Sebagaimana orang yang menggugurkan kewajiban fardhu kifayah, maka yang mendapatkan pahala juga hanya yang melakukan sahaja.</div>
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<a href="http://i0.wp.com/santri.net/wp-content/uploads/2015/09/IMG-20150923-WA00111.jpg" style="background: transparent; border: 0px; box-sizing: border-box; clear: left; color: #428bca; float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img alt="IMG-20150923-WA0011" class="lazy alignnone size-medium wp-image-8564" data-lazy-src="http://i0.wp.com/santri.net/wp-content/uploads/2015/09/IMG-20150923-WA00111.jpg?resize=225%2C300" data-lazy-type="image" height="300" src="http://i0.wp.com/santri.net/wp-content/uploads/2015/09/IMG-20150923-WA00111.jpg?resize=225%2C300" style="border-radius: 4px; border: 1px solid rgb(221, 221, 221); box-shadow: rgb(238, 238, 238) 0px 0px 4px; box-sizing: border-box; height: auto; max-width: 100%; opacity: 1; transition: opacity 400ms; vertical-align: middle;" width="225" /></a></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam kitab Ianatut Tholibin juz 2 hal:330 cetakan Al-Haramain menjelaskan bahwa :Jika salah satu anggota keluarga sudah qurban maka satu keluarga sudah tidak ada lagi tuntutan dan semua sudah mendapat kesunnahan yang walaupun disunnahkkan bagi tiap individu dikeluarga tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di jelaskan dalam kitab Tuhfah : yang dimaksud sunnah kifayah adalah gugur tuntutan kesunnahan bagi yang lain untuk mengerjakannya namun dari segi pahala tetap orang yang melakukan qurban yang mendapatkan pahalanya bukan yang lainnya.</div>
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>KESIMPULAN :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam madzhab kita Madzhab Syafi’i ulama Syafiiyah membagi hukum kesunnahan qurban menjadi 2 :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Sunnah ‘Ainiyah ( jika ada satu orang melakukan kurban maka yang lain belum gugur kesunnahannya)</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Sunnah kifayah (jika ada satu orang yang melakukan kurban maka yang lain sudah gugur kesunnahannya,namun pahala tetap untuk satu orang yang melakukannya)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber :<a href="http://www.santri.net/" target="_blank"> www.Santri.net</a></div>
HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-75732866700820272992013-11-07T14:23:00.001-08:002013-11-07T14:23:32.455-08:00Kotbah Jumat : Delapan Tuntunan Imam Qusyairi Menuju Taqwa<p align="justify"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx48Cff8Bjki5GieOJn0mJD9s4hd0og4ZCK1RRVvPldyigbWS8HR-NekZwdeqJOGvtVZUL5tSF8KqzYP26sBHSTAIwwIAIBZG9XUB8WjIBWj5KGbzH8GICa4NOkPPoBtT22uhtB0AWOkA/s1600-h/1383200860%25255B2%25255D.jpg"><img title="1383200860" style="border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; background-image: none; border-bottom-width: 0px; float: left; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin: 0px 12px 5px 0px; display: inline; padding-right: 0px; border-top-width: 0px" border="0" alt="1383200860" align="left" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUpPnze6eWfqNO8nB_xw2lGEz6Gp8zbVFxUZq8uKd1mkfoSinsf0M5HS7399NL3kp7d7gZwDg7nh1MIwFl5F7g2dY6rcBBsfI0-56_SWajUPb7CBIGpPNsDFvO5YjBSOf9N9uiQWYSVAE/?imgmax=800" width="244" height="185"></a></b>Marilah di akhir tahun kita tingkatkan ketaqwaan kita dengan mengingatkan diri kita akan berbagai kesalahan yang telah kita kerjakan dan bertekad untuk tidak terulangnya pada tahun mendatang. Imam Qusyairi pernah menyatakan delapan hal yang dapat menghantarkan seseorang menuju ketaqwaan</p> <p align="justify"><strong>الحمد لله على نعمه فى أول الشهر من السنة الهجرة التامة, الذى جعل هذا اليوم من أعظم الأيام الرحمة, أحمده حمد الحامدين, واستعينه أنه خيرالمعين, وأتوكل عليه انه ثقة المتوكلين أشهد أن لااله الا الله وحده لاشريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المجتبى وسيد الورى رحمة للعالمين. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين وسلم تسليما كثيرا...اما بعد فياأيها الناس اتقوالله حق تقاته ولاتموتن الا وأنتم مسلمون. </strong> <p align="justify">Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah <p align="justify">Tidak terasa tahun akan segera berganti. Alhamdulillah kita masih dapat bersama-sama menjalankan shalat Jum’at terakhir kali tahun 1434 H. Marilah di akhir tahun kita tingkatkan ketaqwaan kita dengan mengingatkan diri kita akan berbagai kesalahan yang telah kita kerjakan dan bertekad untuk tidak terulangnya pada tahun mendatang. Imam Qusyairi pernah menyatakan delapan hal yang dapat menghantarkan seseorang menuju ketaqwaan, yaitu: <p align="justify"><em>Pertama</em>,<strong> </strong><em>At-Takharruzu anil Makhawifi<strong> </strong></em>menjaga diri dari segala sesuatu yang ditakuti. Diantara hal yang ditakuti adalah siksa kubur dan siksa neraka. Dengan kata lain <em>At-Takharruzu ‘anil Makhawifi</em>adalah menghindarkan diri dari berbagai hal yang menyebabkan diri kita terseret ke dalam neraka. Dan juga menghidar dari segala yang menyebabkan diri tersiksa di alam kubur. </p> <a name='more'></a> <p align="justify"> <p align="justify">Diantara beberapa hal yang menyebabkan seseorang tersiksa di alam kubur adalah masalah-masalah yang dianggap sepel tetapi memiliki efek cukup besar. Dengan jelas diterangkan oleh Rasulullah saw bahwa kebanykan orang disiksa kubur karena menyepelekan percikan air kencing. <p align="justify">Artinya, air kencing yang samar di mata, tetaplah najis. sekecil apapun titikan air itu jika mengenai pakaian tentunya akan merusak shalat kita, jika pakaian itu dikenakan dalam shalat. <p align="justify">Hal lain yang juga menyebabkan siksa kubur adalah kebiasaan mengambil ‘mengutil atau bahasa Jakartanya ngembat’ barang yang bukan haknya. Seperti mengambil sandal yang dianggap tidak terpakai dari masjid atau mengambil bunga milik kelurahan atau RW untuk ditanam di rumah sendiri tanpa sepengatahuan yang berwenang. Dua kasus berikut akan menggambarkan penyebab siksa kubur. <p align="justify"><em>Pertama</em> kisah dari Nabi Isa ketika beliau sedang berjalan melewati sebuah kuburan. Terdengar suara orang meregang kesakitan. Dengan mu’jizat yang dimilikinya, Nabi Isa pun kemudian menghidupkan kembali orang yang berada di dalam kubur tersebut. Lalu beliau bertanya “apakah kesalahan yang engkau perbuat, sehingga Allah menyiksamu di alam kubur seperti itu?” <p align="justify">Lelaki itupun menjawab “semenjak kedatanganku dalam kubur ini, Aku telah mendapat siksa yang pedih akibat dari kelakuanku mengambil kayu yang bukan milikku”. <p align="justify">“Seberapa banyak engkau mengambilnya?” pertanyaan nabi Isa. Lelaki itu kemudian menjawab “tidak lebih besar dari sisa maknan yang menyelip di dalam gigi”. <p align="justify">Cerita <em>kedua</em> dari Qirqiroh seorang yang telah dianggap anak oleh Rasulullah saw. Begitulah ia dididik oleh lingkungan keluarga Rasulullah saw. belajar bergaul dan belajar agama dari Rasulullah saw. Oleh karena itulah ia dipercaya menjadi scurity, menjaga gudang tempat penyimpanan barang-barang rampasan perang. Anehnya ketika datang berita kematiannya Rasulullah malah menjawab ‘<em>huwa finnar</em>’ dia berada di neraka. Ternyata setelah diusut, Qirqirah pernah mengambil selimut dari gudang tersebut. <p align="justify">Demikianlah langkah pertama menuju ketaqwaan dengan menghindari dan menahan diri dari keinginan memiliki. Apalagi memiliki barang yang bukan miliknya. <p align="justify">Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah <p align="justify"><em>Kedua,</em> <em>at-Tasmir Lilwadhoifi</em> semangat melaksanakan tugas-tugas keagamaan. Artinya giat menjalankan ibadah. Tentunya sesuai dengan kondisi masing-masing. Bagi pelajar giat mencari ilmu, bagi karyawan giat bekerja sesuai tugas, bagi seorang hakim semangat dengan keadilannya, bagi pejabat dan pemimpin amanah dengan kepemimpinannya. Kesemuanya itu jika diniatkan sebagai ibadah merupakan amal yang sangat berharga. <p align="justify">Ibdah sebagai mana diterangkan oleh sebagian ulama cabangnya ada tujuh puluh tujuh. Mulai dari membaca syahadat hingga mengambil duri dari tengah jalan demi keselamatan orang banyak. Semangat inilah yang akan mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa <p align="justify"><em>Ketiga, Hifdhul Hawasi<strong> </strong></em>menjaga panca indera. Sesungguhnya berbagai macam godaan setan kepada manusia itu masuk melalui pintu panca indera. Mata, telinga, mulut, hidung dan juga kulit. Jika tidak dijaga dengan ketat semuanya bisa menjadi jalur masuknya godaan-godaan setan <p align="justify"><em>Keempat, Addul Anfas<strong> </strong></em>yaitu<strong> </strong>menghitung nafas. Memang treatmen keempat jika tidak difahami akan terasa aneh. Untuk apakah seseorang menghitung nafas. Lantas jikalau sudah terhitung mau apalagi? Bukan, bukan sekedar menghitung yang dianjurkan, tetapi menghitung sambil berpikir. <p align="justify">Saudara Jama’ah Jum’ah yang Berbahagia, <p align="justify">Bahwasannya nafas yang telah masuk dan keluar tidak akan pernah masuk kembali. Artinya udara yang kita hirup tidak pernah persis sama datang untuk kedua kali. Bersama dengan kepergiannya telah berkurang umur kita. udara itu seolah membawa sebagain nyawa kita, menggerogoti kehidupan kita, detik demi detik. Dulu semasa kita masih berumur 20 tahun sisa umur kita masih panjang. Tapi tak terasa nafas yang datang dan pergi tiap saat itu seakan ‘menambah’ umur kita menginjak 60 tahun. Dan sisanya pastilah tidak seberapa. <p align="justify">Oleh karena nafas sangatlah berharga. Umur itu bagaikan mutiara yang tak ternilai. Hanya orang-orang bodoh yang mau menukarkan mutiaranya dengan barang-barang rongsokan. Semalam suntuk di dalam diskotik menikmati sampah-sampah hiburan. Berminggu-minggu di atas kapal pesiar memuaskan kesenangan dengan berpoya-poya. Na’udzubillah mindzlik. Atau berjam-jam di depan televisi memperhatikan gosip selebritis sedangkan adzan magrib sudah berganti dengan adzan isya? <p align="justify">Memang di saat orang masih sehat, masih hidup nafas seolah menjadi barang murahan. Tetapi ketika ajal menjelang, nafas sekali sungguh berharga. Karena sekali itu kesempatan dapat diisi dengan tiga kali kata Allah, Allah, Allah kunci keselamatan di akherat nanti. Sayangnya pada saat itu seberapa banyak uang yang kau miliki, tidak akan mampu membayar satu kali nafaspun. <p align="justify">Oleh karena itulah para sufi mengingatkan bahwa: <p align="justify"><strong>أفضال الطاعة حفظ الأنفس, دخولها وخروجها بذكر الله</strong> <p align="justify"><em>Bahwa lebih utama-utamanya tha’at kepada Allah adalah menjaga nafas. Yakni masuk dan keluarnya disertai dengan dzikir kepada-Nya.</em> <p align="justify"><em>Kelima</em>, <em>Tanzihul Waqti an Mujibatil Mu’zi<strong> </strong></em>artinya<strong> </strong>menjaga<strong> </strong>waktu agar senantiasa bersih dari berbagai hal yang mendatangkan siksa Allah swt. Entah itu bersih dari dosa, maksyiat dan berbagai macam kesalahan. Dan mengisinya dengan segala kebaikan. Itulah langkas selanjutnya yaitu keenam <em>Hifdhul Birr</em><strong> </strong>yaitu menjaga kebaikan. Maksudnya menjaga diri agar selalu berbuat baik. karena kebaikan itulah yang akan menghantarkan kita pada kesuksesan bertaqwa, demi keselamatan di dunia maupun di akherat nanti. <p align="justify">Awal tahun yang akan segera tiba adalah momen yang sangat baik untuk diri kita mengawali langkah bertekad menjaga waktu demi waktu dari segala kemaksiatan. Ada baiknya sejenak sebelum tidur, sebelum mata terpejam kita menghitung dosa yang telah kita lakukan. Selanjutnya setelah bangun tidur bertekad untuk tidak mengulanginya di hari baru itu <p align="justify">Ma’asyiral Muslimin Rahimkamullah<strong> </strong> <p align="justify">Maka secara otomatis ketika kita telah melakukan <em>tanzihul waqti an mujibatil mu’zhi</em> dan <em>hifdzul birr</em>, maka langkah <em>ketujuh,</em> <em>Tarkul Wizri<strong> </strong></em>Meninggalkan berbagai kesalahan dan dosa. <p align="justify">Dan yang terakhir<em> </em>adalah <em>Al-Ikhtima’ at-Tam ‘amma Yuskhitul Maula </em>yaitu diet menghindar dengan sepenuh hati apa yang dimurkai Allah swt. Diet disini dimaknai dengan usaha penuh kesadaran meninggalkan yang menyebabkan dosa. <p align="justify">Dalam usaha semacam ini dipraktekkan dengan melakukan <em>uzlah</em> yaitu mengasingkan diri dari dunia ramai, dengan tujuan agar terhindar dari dosa. Karena mayoritas dosa itu datangnya dari persinggungan kita dengan keramaian. Bukankah seseorang akan cenderung diam ketika sendiri dan cenderung membicarakan orang lain jika bertemu teman? <p align="justify">Demikianlah khutbah jum’ah kali ini semoga Allah memberikan kesadaran kita semua di penghujung tahun ini akan segala kesalahan dan dosa. Sebagaimana perkataan seorang sufi kemaksiatan yang diikuti dengan kesadaran dan merasa bersalah lebih baik dari pada ibadah dan amal saleh yang membuat orang bangga dan sombong. <p align="justify"><strong>اللهم ربنا اصرف عنا عذاب جهنم إن عذابها كان غراما, إنها سائت مستقرومقاما, ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما, بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ</strong> <p align="justify">Khutbah II <p align="justify"><strong>اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا</strong> <p align="justify"><strong>اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ</strong> <p align="justify"><strong>اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ</strong> <blockquote> <p><strong><font style="background-color: #ffffff" color="#696969">Sumber : nu.or.id</font></strong></p></blockquote> HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-43877833012729413042013-11-03T01:28:00.001-07:002013-11-03T01:28:34.626-07:00AL-FIQHUL AKBAR, KITAB AQIDAH IMAM SYAFI'I<p> </p> <p><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1z5DP9rSv5Wq5i9tXC0QD9MBZgXN6p3ESpeWLEf9N3v0GkOfP0JbgoJf7JrksNBCk1KFkD1vBnkKGtD4wBkImGi4hoRT0dl97i6K8q0e0XoZ8XJU7TTUHC08DIq7Q3ypjY4eZLZDyBto/s1600-h/Al-Fiqhu%252520Al-Akbar%25255B4%25255D.jpg"><img title="Al-Fiqhu Al-Akbar" style="border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; background-image: none; border-bottom-width: 0px; float: none; padding-top: 0px; padding-left: 0px; margin-left: auto; display: block; padding-right: 0px; border-top-width: 0px; margin-right: auto" border="0" alt="Al-Fiqhu Al-Akbar" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha1BcgaIn76w3gnsUKEfB1_uj7pRBevDsis7tdkkmuh9i6dkt4MJI0lL-THOKh8iK4J_lKbZghpMJoxuTSZFiJPsXWrrBgSmAIvEAzNesbV0O8AWTqUoXKpm_1seTxk6wwsH_4AXueYIg/?imgmax=800" width="308" height="227"></a></p> <p align="center">Nama kitab: Al-Kawkab Al-Azhar Syarah Al-Fiqhu Al-Akbar. <br>Karya: Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i. <br>Masalah: Tauhid / Aqidah Imam Syafi'i. <br>Cetakan: Darul Fikr, Beirut - Libanon).</p> <p> </p> <p><img style="float: none; margin-left: auto; display: block; margin-right: auto" src="https://m.ak.fbcdn.net/sphotos-a.ak/hphotos-ak-frc3/q77/s720x720/1385191_638751969502767_1413619662_n.jpg" width="532" height="540"></p> <p align="center">Berkata Imam Syafi’I, semoga Allah ta’ala merahmatinya: (Maka seandainya dikatakan: Tidakkkah Allah ta’ala berfirman: <br>الرجمن على العرش استوى <br></p> <p align="justify">Dikatakan bahwa ayat ini bagian dari ayat Mustasyabbihat (ayat yang samar untuk mengetahui maksud rdan tujuannya dan perlu penjelasan dari pakar tafsir Al-Qur’an). Adapun jawaban yang kami pilih dari ayat mutasyabbihat dan keasamaan-kesamaannya ini berlaku bagi orang yang tidak mau mendalami ilmunya agar melewatinya seperti apa adanya ayat dan tidak perlu membahas dan membicarakan ayat ini. Karena, hal ini tidak akan aman untuk terjatuh ke dalam lumpur “Tasybih”, yakni menyamakan Allah dengan makhluk apabila bukan dari golongan orang-orang yang dalam ilmunya.</p> <p align="justify"><br>Dengan demikian, wajib bagi setiap muslim yang mukallaf untuk mengi'tiqadkan atau meyakinkan perkara di dalam sifat-sifat Dzat Maha Pencipta (Allah) ta’ala seperti apa yang telah kami terangkan, di mana Allah ta’ala tidak diliputi oleh tempat dan tidak berlaku zaman bagi-Nya. Juga, Dia maha dibersihkan dari segala batasan, dan ujung dan tidak butuh kepada tempat dan arah. Dia selamat dari segala bentuk kerusakan dan keserupaan. <br>Olehkarena dengan adanya makna ayat ini, maka Imam Malik rahimahullah melarang kepada seseorang untuk menanyakan tentang ayat ini. Beliau berkata: Al-Istiwa’ sesuatu yang sudah disebut. Kaifiat (pertingkah) sesuatu yang samar. Iman dengan ayat ini wajib. Dan, bertanya tentang ayat ini bid’ah. <br>Kemudian, beliau berkata: Seandainya engkau kembali menanyakan kepada semitsal ayat ini, maka aku memerintahkan supaya engkau menepuk lehermu. Semoga Allah melindungi kita dan kalian untuk tidak menyamakan Allah dengan makhluk !</p> <p align="justify"><br>{Keterangan dari kitab "Al-Kawkab Al-Azhar Syarah Al-Fiqhu Al-Akbar", karya Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i, halaman 68, cetakan "Darul Fikr", Beirut - Libanon)</p> <p align="justify"> <blockquote> <p align="justify"><font style="background-color: #ffffff" color="#696969"></font></p></blockquote> HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-84948542563304372012013-09-05T16:31:00.000-07:002013-09-05T16:36:13.968-07:00IMAM SYAFI’I DAN IMAM AHMAD BIN HANBAL CINTA KEPADA KAUM SUFI<p><img style="float: left; margin-left: 0px; display: inline; margin-right: 0px" align="left" src="https://m.ak.fbcdn.net/sphotos-c.ak/hphotos-ak-frc1/1000723_587490387962259_1024432273_n.jpg" width="493" height="368"></p> <p>Imam Syafi’I, rahimahullah, dengan kebesaran dan keagungannya duduk bersahabat dengan kaum sufi, lalu beliau ditanya: “Apa yang engkau dapatkan ketika duduk bersahabat dengan mereka?” Maka beliau menjawab: Saya mendapatkan dua hal dari mereka, yaitu: Ungkapan mereka, ‘Waktu bagaikan pedang, bila engkau tidak sanggup memotongnya, maka ia akan memotong engkau,’ dan ungkapan mereka: ‘Bila engkau tidak menyibukkan diri engkau dengan kebaikan , maka ia akan menyibukkan engkau dengan keburukan’.” </p> <p>Demikian pula yang dilakukan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, rahimahullah, yang juga duduk bersahabat dengan Abu Hamzah al-Baghdadi, seorang sufi yang hidup sezaman dengannya, di mana ketika ia mendapatkan masalah yang tidak sanggup memecahkannya, maka ia akan bertanya kepada sang sufi Baghdad, “Bagaimana pendapat engkau, wahai sang sufi?” Ini sudah cukup menjadi catatan sejarah kaum sufi. Seandainya mereka tidak memiliki kelebihan tersendiri, tentu saja orang seperti Imam Ahmad tidak akan membutuhkannya. </p> <p>Sementara itu, Ibnu Aiman dalam kitab “Risalah” Imam Ahmad mengisahkan bahwa: Pada mulanya Imam Ahmad melarang orang-orang untuk berkumpul dengan kaum sufi, di mana ia pernah mengatakan, “Apakah pada salah seorang dari mereka (kaum sufi) ada suatu kelebihan dari apa yang ada pada kita?” Sampai pada suatu malam ada sebuah jama’ah yang datang memenuhi ruangannya, lalu mereka bertanya tentang masalah-masalah Syari’at (Hukum Fiqih Islam) yang membuatnya tidak mampu menjawab. Akhirnya jama’ah itu terbang di angkasa sambil berkata kepada Imam Ahmad, “Terbanglah bersama kami !” Tapi, Imam Ahmad tidak mampu terbang. Maka sejak itu ia menganjurkan kepada semua orang untuk berkumpul bersama kaum sufi dan mengatakan, “Sesungguhnya mereka melebihi kita dalam mengamalkan apa yang mereka ketahui.” </p> <p>{Kitab “Lawaqih al-Anwar al-Qudsiyyah fi Ma’rifati Qawa’id ash-Sufiyyah”, karya Imam Abdul Wahab asy-Sya’rani (wafat 973 H), halaman 51, cetakan “Darul Fikr”, Beirut – Libanon).</p> <p> </p> <p>By : <a href="https://www.facebook.com/thobary.syadzily">Thobary Syadzily</a></p> HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-16259717189183628222013-08-29T06:47:00.000-07:002013-08-29T07:36:44.153-07:00PEMBAGIAN BID’AH DALAM KITAB HADITS "SHOHIH MUSLIM BI SYARHI AN-NAWAWI"<div style="text-align: center;">
<img height="240" src="https://fbcdn-sphotos-b-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/q77/s720x720/1013147_590971277614170_564903856_n.jpg" width="320" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<img height="238" src="https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/q80/s720x720/21399_590971724280792_1807725424_n.jpg" width="320" /></div>
Di dalam kitab hadits “Shohih Muslim bi Syarhi an-Nawawi” jilid 4 halaman 104-105, cetakan “Darul Fikr” Beirut Libanon (lihat dan simak tulisan yang ada di foto !) diterangkan tentang masalah pembagian bid’ah yang bersumber dari sabda Nabi saw, yaitu: <br />
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ <br />
“Barangsiapa membuat-buat hal baru yang baik dalam Islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikit pun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat-buat hal baru yang buruk dalam Islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikit pun dari dosanya”. <br />
Hadits ini mentakhsis hadits Nabi yang berbunyi: <br />
كل محدثة بدعة و كل بدعة ضلالة<br />
“Setiap perkara baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat”. <br />
Adapun yang dimaksud hadits tersebut adalah perkara-perkara baru yang bersifat bathil dan bid’ah-bid’ah yang bersifat tercela.<br />
Dengan demikian, bid’ah dibagi kepada lima bagian, yaitu: <br />
1. Bid’ah wajib, <br />2. Bid’ah sunnah,<br />3. Bid’ah haram, <br />4. Bid’ah makruh, dan <br />5. Bid’ah mubah.<br />
<br />
By Yai <a href="https://www.facebook.com/thobary.syadzily">Thobary Syadzily</a>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-57696751779801443102013-07-09T22:58:00.000-07:002013-07-09T23:17:42.866-07:00Tarawih Sistem Menyerang 4-4-3<p align="justify"><strong>Oleh : Al Ustadz Yahya Zainul Ma'arif</strong><br>Pengasuh LPD Al-Bahjah – Cirebon</p> <p align="justify">Bagi orang yang mengenal hadits-hadits Nabi Muhammad SAW dan perkataan para Ulama tentu amat sangat mudah untuk mengetahui bahwasannya Shalat Taraweh 8 roka’at itu tidak pernah diambil dari Nabi Muhammad SAW dan juga tidak pernah dilakukan oleh para Sahabat-Sahabat beliau khususnya para Khulafaur Rosyidin. <p align="justify">Maka, jika ada yang mengikuti pendapat ini (taraweh 8 roka’at) lalu berhujjah ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW sungguh ini adalah hal yang sangat mengherankan, apalagi hujjah yang mereka keluarkan adalah hujjah yang tidak semestinya digunakan untuk Shalat Taraweh, yaitu Hujjah tentang Shalat Witirnya Rasulullah SAW. <p align="justify">Dan sungguh sangat mengherankan lagi jika muncul orang yang memilih Shalat Taraweh hanya 8 roka’at kemudian dengan serta merta menyalahkan orang yang melakukan Shalat Taraweh 20 roka’at. Kalau kita cermati bahwasannya Shalat Taraweh 20 roka’at tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW akan tetapi pernah dilakukan oleh para Sahabat Nabi SAW, khususnya Khulafaur Rosyidin yang sunnah mereka adalah termasuk Sunnahnya Rasulullah SAW. Sementara Shalat Taraweh 8 roka’at tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan juga tidak pernah dilakukan oleh para Khulafaur Rosyidin.</p> <a name='more'></a> <p align="justify"> <p align="justify">Yang harus disadari fitnah perpecahan terjadi bukan karena seseorang tidak melakukan taraweh atau melakukan taraweh dengan bilangan tertentu akan tetapi perpecahan terjadi karena kesombongan sebagian orang yang begitu mudah menyalahkan dan membid’ahkan orang lain dan ulama terdahulu. <p align="justify">Risalah ini dihadirkan bukan untuk menghujat orang yang melakukan sholat taraweh 8 rokaat. Sebab berapa pun roka’at yang dilakukan seseorang akan masuk dalam ibadah (Qiyamullail) yang diterima di bulan Romadhon. <p align="justify">Dan karena munculnya kesalah fahaman sebagian orang yang beranggapan bahwa tarawehnya Rasulullah adalah hanya 8 roka’at kemudian menganggap yang lebih dari itu adalah salah bahkan kadang dengan anggapan bid'ah. Maka kami perlu untuk menghadirkan pemahaman ulama terdahulu (Salaf) agar ada pencerahan bagi semua yang sering berprasangka buruk kepada sesama kaum muslimin. <p align="justify"><strong>A. Hujjah yang mengatakan Shalat Taraweh 8 roka’at</strong> <p align="justify">1. Hadits riwayat Imam Ibnu Hibban dan Imam Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dalam Kitab Shohihnya : <p align="justify">عَنْ جَابِرٍ :" أَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى بِهِمْ ثَمَانِ رَكَعَاتٍ وَالْوِتْرَ ثُمَّ انْتَظَرُوْهُ فِي الْقَابِلَةِ يَخْرُجُ إِلَيْهِمْ" <p align="justify">Dari Jabir: “Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan Shalat Taraweh bersama para Sahabat sebanyak 8 roka’at kemudian Shalat Witir, kemudian mereka menunggu Rasulullah SAW keluar di malam berikutnya”. <p align="justify">2. Hadits riwayat Imam Al-Bukhari no. 1079 jilid 4 hal. 319 :<br>عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ فَقَالَتْ مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي.</p> <p align="justify">Dari Abu Salamah Bin Abdurrahman, suatu ketika beliau bertanya kepada Sayyidah Aisyah ra tentang Shalatnya Rasulullah SAW di bulan Ramadhan, maka Sayyidah Aisyah ra menjawab “Rasulullah SAW tidak menambah lebih dari 11 roka’at baik di bulan Ramadhan atau di luar ramadhan, beliau melakukan Shalat 4 roka’at dan jangan engkau bertanya tentang kebagusan dan panjangnya sholat beliau, kemudian beliau melakukan Shalat 4 roka’at lagi, dan jangan engkau bertanya kebagusan dan panjangnya, kemudian beliau melakukan Shalat 3 roka’at”. Kemudian Sayyidah Aisyah ra berkata : “Wahai Rasulullah apakah engkau tidur sebelum melakukan Shalat Witir?” Maka Rasulullah SAW menjawab : “Wahai Aisyah, memang benar mataku tertidur akan tetapi hatiku tidak tidur”.<br>Dari 2 riwayat tersebut mereka menyimpulkan bahwa sholat taraweh Rasulullah adalah 11 roka’at, 8 roka’at sholat taraweh dan 3 sholat witir</p> <p align="justify"><strong>B. Penjelasan Ulama Tentang Shalat Taraweh 8 Roka’at</strong> <p align="justify">1. Adapun hadits yang pertama yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Ibnu Khuzaimah dari Jabir Bin Abdullah adalah sangat lemah (Dho’if) sekali. Sebab dalam hadits ini ada ‘Isa Bin Jariyah, menurut Ibnu Ma’in dan Daud ia adalah perowi “Munkar Al-Hadits”, Ibnu Adi berkata bahwasannya hadits-hadits yang diriwayatkan dari ‘Isa Bin Jariyah tersebut tidak bisa diambil untuk dijadikan landasan amal, maka dari itu As-Saji dan Al-‘Aqili memasukkan hadits ini ke dalam Hadits yang Dho’if. <p align="justify">Disebutkan dalam kitab At-Tahdzib karya Imam Ibnu Hajar jilid 8 hal. 207 bahwasannya dalam sanad hadits tersebut terdapat Ya’qub Bin Abdullah Al-Qummi, Imam Ad-Daruqutni berkata : “Ya’qub Bin Abdullah Al-Qummi bukanlah perowi yang kuat hafalannya”.<br>Maka dari itu hadits tersebut sangat tidak bisa dijadikan hujjah, oleh sebab itulah maka Imam Ash-Shon’ani menukil dari Imam Az-Zarkasyi dalam Kitab Al-Khadim beliau mengatakan :</p> <p align="justify">" بَلِ الثَّابِتُ فِي الصَّحِيْحِ الصَّلاَةُ مِنْ غَيْرِ ذِكْرٍ بِالْعَدَدِ "<br>“Adapun yang Shohih (benar) tentang Shalat Taraweh adalah tidak ada penyebutan bilangannya (yakni tidak ada batasan roka’atnya)”. Subulus Salam jilid 2 hal. 10</p> <p align="justify">Seandainya hadits ini benar (maaf ini hanya berandai-andai) maka yang sesuai dengan riwayat-riwayat yang lain menunjukkan bahwa hadits ini berisi berita tentang Shalat Witirnya Rasulullah SAW dengan salah satu dari 2 kemungkinan :<br>1. Rasulullah melakukan witir 8+1= 9 roka’at<br>2. Rasulullah melakukan witir 8+3= 11 roka’at</p> <p align="justify">Dan makna ini sungguh sangat tepat dan sesuai dengan hadits-hadits yang lainnya. Sementara sudah sangat jelas bahwa di dalam hadits tersebut tidak menjelaskan Shalat Taraweh Rasulullah adalah 8 + 3 =11 roka’at, akan tetapi dalam riwayat tersebut Nabi Muhammad SAW melakukan sholat witir 8 roka’at ditutup dengan 1 roka’at. <p align="justify">Dan makna witir pada asalnya digunakan untuk 1, seperti disebutkan dalam hadits shohih riwayat Imam Muslim :<br>إِنَّ اللهَ وِتْرٌ<br>“Sesungguhnya Allah adalah witir (satu)”.</p> <p align="justify">Witir baru bisa digunakan untuk makna 3, 5 dan seterusnya jika ada keterangan (Qorinah). <p align="justify">Jika kita maknai witir dalam hadits tersebut adalah 1 roka’at, kemudian yang 8 roka’at adalah sholat tarawih, ini berarti Shalat Witirnya Rasulullah hanya 1 roka’at dan ini sungguh berseberangan dengan hadits yang lainnya khususnya hadits Sayyidah Aisyah r.a.<br>Jadi kesimpulannya kalau seandainya hadits itu benar maka maknanya adalah berita tentang Shalat Witirnya Rasulullah SAW dengan cara 8+1 = 9 roka’at atau 8+3 = 11 roka’at.</p> <p align="justify">Dan lebih dari itu semua karena hadits tersebut adalah lemah maka semestinya tidak perlu dibahas karena sudah ada hadits yang lebih kuat dan lebih jelas maknanya. <p align="justify">2. Sedangkan hadits yang ke-2 yaitu hadits riwayat Sayyidah Aisyah, hadits tersebut tidak bisa dijadikan Hujjah bahwa Shalat taraweh adalah 8 roka’at dan witir adalah 3 roka’at. Karena hadits tersebut hanya berbicara tentang witirnya Rasulullah SAW yang 11 roka’at dan bukannya Rasulullah SAW melakukan Shalat Taraweh 8 roka’at dan Shalat Witirnya 3 roka’at. <p align="justify">Sebuah pertanyaan yang harus direnungi, dari mana datangnya pemahaman bahwa di sini Rasulullah SAW melakukan Shalat Witir hanya 3 roka’at, lalu yang 8 roka’at adalah Shalat Taraweh? <p align="justify">Berarti seolah-olah Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan justru mengurangi bilangan roka’at Shalat Witirnya dari 11 roka’at menjadi 3 roka’at, karena di anggap yang 8 roka’at adalah Shalat Taraweh. <p align="justify">Padahal sudah jelas dalam hadits riwayat Sayyidah Aisyah ra tersebut di atas Rasulullah SAW melakukan sholat 4 + 4 + 3 roka’at = 11 roka’at, kemudian Sayyidah Aisyah r.a bertanya kepada Rasulullah SAW : “Wahai Rasulullah apakah engkau tidur sebelum melakukan Shalat Witir?” <p align="justify">Sangat jelas bahwa ini adalah pertanyaan tentang Shalat Witirnya Rasulullah secara umum bukan keterangan Shalat Witir Rasulullah 3 roka’at. Sebab di situ Sayyidah Aisyah ra tidak bertanya : “Wahai Rasulullah apakah engkau tidur sebelum melakukan Shalat Witir 3 roka’at?” <p align="justify">Dari mana datang kesimpulan bahwa Shalat Witir Rasulullah adalah 3 roka’at? Itu kesimpulan yang tidak jelas. Kenapa tidak kita simpulkan dengan riwayat lain yang shohih bahwa Rasulullah SAW sering melakukan Shalat Witir 11 roka’at agar antara hadits dengan hadits yang lain seiring dan seirama? <p align="justify">Adapun cara melakukan Shalat Witir 11 roka’at bisa dilakukan dengan cara berikut ini :<br>a. 2+2+2+2+2+1 = 11 roka’at<br>b. 2+2+2+2+3 = 11 roka’at<br>c. 4+4+3 = 11 roka’at<br>d. 4+4+2+1 = 11 rokaat<br>e. 8+3 = 11 roka’at<br>f. 10+1 = 11 roka’at</p> <p align="justify">Dalam riwayat lain disebutkan :<br>قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ : لاَ تُوتِرُوْا بِثَلاَثٍ، أَوْتِرُوْا بِخَمْسٍ أَوْ سَبْعٍ وَلاَ تُشَبِّهُوْا بِصَلاَةِ الْمَغْرِبِ. رَوَاهُ الدَّارُ قُطْنِيُّ<br>Rasulullah SAW bersabda : “Janganlah kalian Shalat Witir 3 roka’at, akan tetapi Shalat Witirlah 5 atau 7 roka’at dan jangan kalian serupakan dengan Shalat Maghrib”. Hadits riwayat Imam Ad-Daruqutni (no. 1 jilid 2 hal 24) dengan sanad dan perowi yang Tsiqoh (dapat dipercaya).</p> <p align="justify">Bagaimana mungkin Rasulullah SAW melakukan Shalat Witir 3 roka’at terus-menerus khususnya di bulan Ramadhan sedangkan beliau sendiri menganjurkan agar kita tidak hanya melakukan witir 3 roka’at. Sungguh hal ini sangat jauh dari kesempurnaan dan kecintaan Rasulullah SAW kepada ibadah. Adapun riwayat yang mengatakan Rasulullah SAW melakukan Shalat Witir 3 roka’at atau kurang dari 11 roka’at itu untuk menjelaskan bahwa yang 11 roka’at bukanlah sebuah keharusan akan tetapi tetap boleh kurang dari 11 roka’at bahkan 1 roka’at pun juga boleh. <p align="justify">“Telah diriwayatkan bahwasannya Shalat Witirnya Rasulullah SAW sampai 13, atau 11, 9, 7, 5, 3 dan 1 roka’at.” <p align="justify">Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwasannya Shalat Witirnya Rasulullah SAW di luar bulan Ramadhan saja hingaa sampai 11 roka’at seperti yang dikatakan oleh kebanyakan Ulama atau sampai 13 roka’at seperti yang dikatakan oleh sebagian kecil ulama. Dan pemahama ini diambil dari hadits-hadits Nabi yang sangat jelas dan shohih seperti yang kami sebutkan dalam pembahasan bilangan sholat witirnya Rasulullah SAW. <p align="justify">Di luar ramadhan saja witir Nabi Muhammad SAW sampai 11 roka’at, bagaimana di bulan Romadhon di bulan ibadah Nabi Muhammad SAW mengurangi sholat witir hingga 3 rokaat?<br>Sungguh ini sangat bertentangan dengan himbauan Rasulullah untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan.</p> <p align="justify">Ada dua hal yang harus dicermati : <p align="justify"><strong>Pertama ;</strong><b> </b>Bahwa 11 rokaat adalah sholat witir di dalam bulan Romadhon dan di luar bulan Romadhon. Ungkapan di luar Romadhon ini sangat jelas maknanya bahwa Siti Aisyah r.a. bukan berbicara tentang tarawih, karena di luar Romadhon tidak ada tarawih. <p align="justify"><strong>Kedua ;</strong><b> </b>Setelah Siti Aisyah melihat sholat Rasulullah SAW 11 roka’at, kemudian Siti Aisyah bertanya : “Apakah engkau tidur sebelum melakukan sholat witir Ya Rasulullah?”. Siti Aisyah adalah orang cerdas tidak mungkin beliau bertanya sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan apa yang dilihatnya. Artinya jelas-jelas saat itu Siti Aisyah bertanya tentang sholat yang bilangannya 11 yang dilakukan oleh Nabi SAW setelah tidur. Dan 11 roka’at itu disebut oleh Siti Aisyah dalam pertanyaanya dengan “witir”. <p align="justify">3. Riwayat dari Sayyidah Aisyah berbeda-beda dalam permasalahan ini, dalam satu riwayat beliau mengatakan : “Rasulullah SAW tidak pernah menambah di bulan Ramadhan dan di luar bulan Ramadhan melebihi 11 roka’at”, seperti tersebut diatas. <p align="justify">Akan tetapi dalam riwayat lain dari Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim Sayyidah Aisyah ra berkata :<br>كَانَ يُصَلِّيْ مِنَ اللَّيْلِ عَشَرَ رَكَعَاتٍ وَيُوْتِرُ بِسَجْدَةٍ.<br>“Rasulullah SAW melakukan Shalat pada malam hari dengan 10 roka’at dan dengan 1 roka’at”.</p> <p align="justify">Apakah dengan hadits ini lalu kita katakan Shalat Tarawehnya Rasulullah berubah menjadi 10 roka’at dan witirnya 1 roka’at? Hadits ini tidak menjelaskan Shalat Taraweh dan Witir akan tetapi tentang Shalat Witir dengan cara 10+1 = 11 roka’at. <p align="justify">Dalam riwayat yang lainnya Sayyidah Aisyah ra berkata :<br>أَنَّهُ كَانَ يُصَلِّيْ مِنَ اللَّيْلِ ثَلاَثَ عَشْرَةٍ رَكْعَةً ثُمَّ يُصَلِّيْ إِذَا سَمِعَ النِّدَاءَ رَكْعَتَيْنِ خَفِيْتَيْنِ فَكَانَتْ خَمْسَ عَشْرَةٍ رَكْعَةً<br>“Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah melakukan Shalat malam 13 roka’at, kemudian Rasulullah SAW Shalat 2 roka’at yang ringan ketika mendengar Adzan Shubuh, maka Shalat malam Rasulullah SAW menjadi 15 roka’at” (HR. Imam Muslim).</p> <p align="justify">Hadits ini sangat sesuai dengan riwayat yang mengatakan bahwa Shalat Witirnya Rasulullah SAW adalah sampai 13 roka’at. <p align="justify">Imam As-Shon’ani berkata di dalam kitab Subulus Salam : <p align="justify">" إِعْلَمْ أَنَّهُ قَدِ اخْتَلَفَتْ الرِّوَايَاتُ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا فِيْ كَيْفِيَّةِ صَلاَتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي اللَّيْلِ وَعَدَدِهَا فَقَدْ رُوِيَ عَنْهَا سَبْعٌ وَتِسْعٌ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سِوَى رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ " <p align="justify">“Ketahuilah bahwsannya riwayat-riwayat dari Sayyidah Aisyah r.a banyak yang berbeda berkenaan dengan cara Shalat malam dan bilangan roka’atnya Rasulullah SAW, dan telah diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah ra bahwa bilangan roka’at Shalat malamnya Rasulullah SAW adalah 7, 9 dan 11 roka’at selain 2 roka’at Shalat Sunnah Fajar (Qobliyah Shubuh)”. <p align="justify">Ini adalah bilangan roka’at Shalat Witir yang tidak hanya 11 roka’at, inilah hal yang menguatkan bahwasannya riwayat 11 roka’at dari Sayyidah Aisyah itu adalah Shalat Witirnya Rasulullah SAW bukan Shalat Taraweh. Maka dari itu Al-Hafidz Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani menghadirkan riwayat dari Sayyidah Aisyah tersebut dalam kitab Bulugh Al-Maram diletakkan pada Bab Shalat Witir sebab riwayat tersebut berhubungan dengan Shalat Witir. <p align="justify">4. Jika kita perhatikan bahwa riwayat-riwayat yang berhubungan dengan Shalat Taraweh dan Witir sangat banyak dan berbeda-beda. Dan yang lebih bisa untuk menjelaskan adalah apa yang dilakukan para Sahabat Nabi SAW berkenaan dengan masalah tersebut. Dan kita telah menemukan riwayat yang benar tentang bilangan Shalat Taraweh yang 20 roka’at dari para sahabat Nabi SAW dan juga riwayat Shalat Witir mulai dari 1 roka’at sampai 11 roka’at. Maka bisa disimpulkan dengan pasti bahwa riwayat dari Sayyidah Aisyah r.a itu adalah tentang Shalat Witirnya Rasulullah SAW. <p align="justify">5. Rasulullah SAW pernah melakukan Shalat Witir atau mengajari Shalat Witir dengan 1, 3, 5, 7, 9, dan 11 roka’at bahkan sampai 13 roka’at itu semua untuk menunjukkan bahwa Shalat Witir adalah sholat yang amat penting, jangan sampai ditinggalkan walaupun hanya 1 roka’at dan tidak harus 11 roka’at, namun yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW baik di Ramadhan atau di luar Ramadhan adalah 11 roka’at. Nah, bagaimana Rasulullah yang Shalat Witirnya di luar Ramadhan saja mengambil yang banyak (11 roka’at) akan tetapi justru di saat bulan Ramadhan Rasulullah SAW sendiri malah mengurangi Witir tersebut menjadi 3 roka’at. Sungguh ini bertentangan dengan himbauan beliau sendiri agar kita memperbanyak ibadah termasuk Shalat di malam Ramadhan. <p align="justify">Wallahui a’lam bisshowab <p align="justify">Sumber : <a href="https://www.facebook.com/Tim.Dakwah.Albahjah.Cirebon?directed_target_id=0">TIM Dakwah Al-Bahjah</a><br>Harap diperbanyak dan disebarkan, sebab Rasulullah SAW bersabda yang artinya :<br>“Barang siapa yang menunjukkan suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang melakukannya”. (HR. Imam Muslim). Selamat Berdakwah !!!!</p> HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-58649767537794119282013-07-01T22:42:00.000-07:002013-07-01T22:46:30.582-07:00Dialog Di Tanah Suci<p align="justify"><font size="3"><img style="float: none; margin-left: auto; display: block; margin-right: auto" src="data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBxQSEhUUEhQUFhUUFBcWFhUVFRUVGBgcFhUaGBgXFhcYHCkgGRwlHxYYITEiJik3MTAuFx8zODMsNygtLisBCgoKDg0OGhAQGywfHCQsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsMiwsLCwsLCwsLP/AABEIAJQAxgMBIgACEQEDEQH/xAAbAAABBQEBAAAAAAAAAAAAAAADAAECBAUGB//EADsQAAIBAwIFAgQEBAQGAwAAAAECEQADEgQhBRMiMUFRYQYycYEUI5GhFUKxwTNicvAWUoLR4fEkQ5L/xAAZAQADAQEBAAAAAAAAAAAAAAAAAQIDBAX/xAAmEQACAgICAgEEAwEAAAAAAAAAAQIRAxIhMRNRQRQyYXEiQoIE/9oADAMBAAIRAxEAPwDHimipRTxXvNnmsjFNU4pRQSRilFPjTxRYEYpRU4pRRYEYpRUopwKLERilU4pY0rGQpVPGljRYiBpRU4pRRYEKVSimimIalTkU1OwGilFPFKgaGpU8UooKTGilT09IoaKepRTxUtiZGKUVKKUUrERilU4pRSsRGKfGpRSilsBGKeKkBT40rGRpoomNKKNgoHFKKnjT4/7/AHo2AHFNFEilFFiBxSip400VWwiMU0VOKaKNgojFNFTimimmMjFKpRTEVVjQ0UqlFNSsoJjSxotOBWDmXqCxpY0cCnio8gaFfGljR8afl0eQWgALTxRuVTi1R5EHjYGKcJReXUlSluGjJHlHTriUN4X3yAbq5ZQQWE7iR8w28VVitqzpI0bXc7o2ChTy8SWLLjAOQHuR+orLxrHBkck79mmWFNAcaucKFrnJzygtNmCXYoJwMQ0iDvH3oGNXuD6bmXlWbkHqIQqC2JBIJJEAjaZn61WebUG0LFG5cmVb7Dz7jepRV3iSxeuAszYuVyYAMcdpIXadvG1VorWM7SM5RpgopRRMaiRVbE0Qimip40op2FA8aUUSKaKrYKBxSiiRTEU9h0QilU4p6NkVqEikKkQfb9CD2HvHeft+tKK5tjRoQpU4FPU2SIU80sTBiJHqJH3EianifMT5gED7Akn96ltFpMYGnmnC04SlaKpjU6ipBKJbTep2Q6ZoW7C/w0uFGRdN43nn3V39dgB9AKx8a2bV9P4eE5iFyyEJIDQL90kgTJ7+lZmFZ4ZcP9lZFbAxVzgltTqbQYAiG7iYIKsp+oIBB8EVXxq3wm4qam0bjqgxfdioG4EbkgDf3qs0v4MnGqkVuI2wL14AQBdcAf8AUarFav8AFYN+8ykMrXWIZSCCCZ2I796qFa1jLhESXIPGolaKRSxqtiKBY1ErRitRIp7BQKKUVOKRFVsFEIpY1KnFGxSiRC0qIKap2NNQ13SXF2KMDExE+vnt9poMHyD48esxJG3g1c1Gvufi7els6rUKXW2MtriK7oCsLdyYjfeTtlt2omo4reGpTTLftNce2rhbmnRlyNrPHmBVIkZGYAEgVw/Uy+UbPEjOyp60ruuY6lrAt6a46KHKDmJcCsFZhsxRnAIOK+I3p7IVr72hplJtvy2a3fBw36C6gEie0AbE9R8g+qXojwmbgO8Anc+nYCe3sB9qkiRHftEEk+B67nt/Wren5DqxNnVoAHMg2rkY7MJz3ZSflEn1EUiNMVLc68gDBevTXdiQWAJAO0eRtR9REfjkBs2yzKoIBZgqyYksYAol+ybbYXCgaAYDo3ftBBipiyk22tazRlgVu2xdLWwSCcNnAyBI8e8VLVcEv3brXFGkPyKq2blpVAWeylWgn/cVMs3ouOP2DT6Ej1EN/QyPP6Ur1sMjZAxBO4IgjsYPvRr3AroyP4VgCTEIviDsUgn6fU1XuaPE7peHTMTeWSATjEkn5fTz2rKWf2jRY/yX9Dwe5yXduWcUVwuNkkpy2LMCDmjgwdoPtVaaFwbh15gbYuKjFFOdy3bAaDuQccquXeGNbGV3U6ZVmJzFsiDBYkyMPM+n6UYp18ClErGhWtA1y4VtYyVJYHDYAruC5A3yMCfBpk1unOQ/HaMkAmOaN4E9LBYJ77E9xVjXcLnG5bv2XAUibRW4GnYSWBAjc9qvNJOJMVyF4vpDacIcYK5gqqqDk7iYQx2VapEVYvhmOTAzAHYDtt2XYD6UEitcUqiiJx5BkVEr4PY0Rh6e/gn+4ioHbdyFAG8iI+8mtdzPUgF2H0+v9aYigjX2wOolSDER3EDejW3mJ/mLBYImRMD0ntt9fSo88Y9l+KxoqJYev2EnxPj6UZLT75LEbyDIIgee899qSlTZQzb5mVwtgzEkEynT8sQe/eQR4qlmT6E8VdgiKVRuXkHdv9+/6VWucUtgSNxP1+23mr8iFoWwaVZb8ZjbEmZMgY7E7DcxsCB9qVLcrUr2mutfuXWDLN+ycyvl9SxY7+AsT3gUPR3br8WVytyH1wGRVgMPxGB3AgLyzEeldrpPiS6LrNcN65Z3i1NraTAl8MiAe1Pp/iQ8xjeDNa7oBZ0xeTt1sFA6YkRsa87zQOjxyOH+EeMm7xJbxJPMa6WEwMeS9zCfQBFH0irPw58QNZNzUbl7miv32OI3Y3elzMgAPJIHqB4rsNFxqyC/PtJExbW1pVVog73OoTttAjv6UHSa7RlSl/SjLEoot2mFuCD0lTdmIO4/vS8uNsNJHK8O4l+H0etsJIX/AOMBv/z2znJmflXb3JnxS1/Hn/h+gQMyuz3GLBiDGncoknuRLkx2GA9q6hv4a6HKwM3K8zI38GCriCCAzSASokfpsaV3h/CXFu20i3bR1UzeVrZYljgGtgbk5ST370bwDVjX+JK/E7auF5JtkPbIxURbF5n2Eg5N8w36NiK59uMJ+E1tx0tm/wA9VQ4oIW/i+OKxmFxJ3mPU10us0mge6X5hmDi4v21yVwLbd1WIXvO8dpqld+F9FdDIL15ReKXTFzTMFNsFMCxeVgMZG/iDsaE4X2DUvQTT37LavSWVDIlywLjMj3FIe4DdUbGCoFsmGkwxExFVr3xHc/h2o1CXtStzm3LSrznYW4UuCGcGDgy/oCCKvp8PWS1rUC9eXlhbAVrVsnptHTyyrcJj8ycuw2Pbes7iPw0NNo9UqaguUFzU4tZcSOTgVkEoR0nzt6VSUbE7PK9dxm/fP5l67c2jqdm/af2qounY9kJ/6T/etA8X6TDkN4C21j7lp96CeK9J6ruW8GVUdumY963uXoikH4dwy+2RW05gCYjz22J9qstobqGTacH1waf2FA4Txvli5PNyaMWW6yxCt3HnqIPbwa3bvxUuK4XNWrDvm1m4PlPbIE/NH2rOUsl1RaUfYvhri3Kvr+Ia6LeLSpuXLYJEFfXyNxHafevQ31lvnC1yYa6ouKoa3OOR3BFuYBVh3/lPeK4duIHWsdNp3a4bqyovWrVokoxcgukKOle8bnat/TcB1g1ulvOi4W7OnS43NtkgrZK3VCht+pmO3eTSty5fAOl1yXjxKzyrl3BwlpsHY3UhTPyn8v6frIptbfssyWrtp/zVF0Kbi7qD/okgGZrnLXwzxAaW9YKW5utbf/FtEEopBJOUgnb2NEbhetW/pbzopWxp7di5+ZaYjGQ2wbqnIb79qf8AokPq7lsMrG2EDvioJBMkYgGBvsJk+vrUbnESOYJ3s7ttPcfynaTMVzg4bquUqsVyS4zAtcXzbxmT77x70bX8L1DPehlBfIkFgCJa24LLHboP/wCveqUfyKzSvcRnlwSedABjIqTA6gT6kDb19qHd1O6AvkLjFSVMBSNukj/MVXf13rKHDLoNom/bAUsZzbf83mHAAb7z28mi2OFg9HOyKO9whUuEwzK3kAd1B71aSQhazXRauXFgulzBTB3AMGQ20gA0/wDEVGotqP8ADuWxttEv1qfPiF9poV7htnFiz3sXfIkWwIJJMdRnz6UwTThkbG8zIFW3LIuwkLJBjb3qkIjwnif+IGk9YZTufmHUPHYgfrT0azYsoWCWlBBhuZfjeT2iQ31p6LDkNpL921avy1wFbtpMNgDzCWfIepCCPO9Pw29f5F7BnJF22gULkPzeaWO0kQLPj1rsHu6WTzNNaIdgxJ01sq5UHAqQSSwDH23pluaZcR+FtAHqb8iyAWAhXb12d/pLVjoma7SORt3dSNKAovAm4yYFGyCpaVywbuCTcjY+D6UtZqdQdKuOfNe41poGLRbRGyk7ycwK6tr+mgAaVIUkj8qyJzUKxAG/VjHvy6r/AIfTM2fJflg5hCttbTFtm6CSMfyxsD4Me0PHH0PaRTGg11y1aZbd5zy1aVwVciTKtIlgABP1NW9ZoNZae5ca3cFu0l2XdV5dwICFhQNs4/QmrZOmJGemtyCqjoswqrICgxt8p28T23FOur0uzNYSbk5StkE5N1Ag7bgntvse1Dxw9ApTOV0fErzWLhkuwxUMEl+tj2AEQMT9JHpVpNdcN/T2iLYL2RccMhHzI9yTtIIW2dh5PatTV6TR3LRW3Ya2p3/JwTIz0lygjaIAn+Y96qLw8DUWHAOdqyLZDnvbFrlgjEyDBuAk9jHtM+DG3yit5mdZ41cNjm4WyDfxXpYwotrdZSAkRiwE7Gp8U1rBdRZFtAg0bGeqQSqnYgQdmGx8zVxOHLbtC2VVQrXLhUXXUqTbtrkMTJGCeu5I7b0YqDp9RaW3ldvJgLz3F/LDKiYt5A6Sdgfm+sC/58adpA8k65PImqNdc3wJf9bIMSAbjSd4Vfk+YxsD94qD/A98AtNkhT1fm7qJxDMCuwmR9q6rMaZzNmi5V03C/hF8mFzlwuIPWx3ILEdIgmBETue1aKfCIC5Py1AMHe48AAF3kbQMu3fpO3aZch6nOfDnEfw+oS6Z6BcIiJnlNiN9t2gfeuy1Hxayqt51uZ3M7bStqYQBiPl/zeg3+lB/4Ssq0uQVDDYLd6h6OSegSCNp27d9tC7wu0cECKUVizI0sVyVM1UrPc2zG87gdiTWWSEZu2XFuPRX1Xxhcs3eSpuqQhVSeX0lgCVK4xG4+8Vkf8VaoW7L5XQvNYWjFsRBIZrZxnuTPgGtzXcJtXnUqCHDSzM7HPpEyFMAbbHaYNXL2isXNLZsm2W/DlymD5J1OZiIJ2J87RRHFFdA5tnIan4m1GN1S9wgXMivRBbL54C/PIG4qve+Ib73EZrl0vcABY3DnEwFLE9p/wBiujucFtSTvIhWk3CCSR8wnxIMe4oR+HUHV+VC7lmTKMiSOoMfO3qIIg+ddYkWzkvx9x1MLJUgCdwAxMQPqD2odzUXOno2YAnafJHptXXpwFCAQLYVjBItQOmd/mDEekCqWp+HVk5OFEEDpdcYm5ESd94j/NAmKpRQrZy9rVPnjttIH2H/AIpDUGJkHdQfoR27mun03wrsuL2y5aMiGHk7D0MjHt/eAar4YUICtxAAYY43GmGxBAWTtO+1VqLZnNtq2U9hG4A+lKty98LmJ51thsZCuIyEgENG8D7UqWoHoqWXGna7aVmJtZcxrvJA5kYqbQJkOIfImQYncVPVaa9zXtnlsqNbDMt1ioVVLsvWvUAYO2xLR27Zlu8fw2ntsl7dEVlu5QDaG7LOwkEiPAYz3qjrOJ5uNKoC22tknKAS3U+zHZZgLttuO8VEcbkqRo5cmqDCc1kuKXsSroZuE2xDqGuGQoLwcj8zjbehaowpNtGJCn8vFix/DqQ8KyqqxmrEq3aNpap8HvC9p0yxYrgZcTsp5gbvLLKqCPard3irC5Y57MXOobJlylwbdxZEiA2QPTMwoPaohzw+yZTdWkU31ShgX5i4koU+dbb5ARckgW2ORMt3GPlQKsIOW+NxWUvaLMfnBU4sbgf5X2IMr1CBMTNX7tzO3xSXDM4ffAoGFlcFOROJJbeD5n0rm/iXiF38MJZ7a8wxcnAOFRU5eJidrKtsd/Sq8d9CllaRe5lg2ne2JUEJaUhYJglEZMPyxGJYdyD571NLckIFvC65tMFKh73UQZtSQZMjrJiTuQASOIt8d1FyzfAKhVHfBXMEYkhW8Y+YkbdqufEHxbedtI6MRAR3IPco5UKf8o3gerGjQpT4OuaQlzqlrTlgAnzIiAkq46Swa3BkYy3fcki4jea3bF1gDahw/LslSWPLFsM4txbIMzDCQLZiNq5rQ8Yd2yF0oLYb8prhK3Eec1GMBQykgjfeK19Nxvl6UK09VxHYly5IkHFiQNwQijxAFPR2G/yaZREYoCijLlvjaiG7pzIX5SD0sJjYsB2FC/qrUNi0gcwoXm010ooK5KgYHbpJJ73OyzNZOguO4d+lXJVn85ELLD3+Y7k9yB2FY+r4o1m/Yz60SyyhlJVritkjM0nZpUgj1XzRpxZLyP4O3XVWwbwMubYVlHz3CjAgpZLAkvJcksACW28g0TxND0uvL6MkIGbKFfLJMYCwx27buYMisPhnGJUh/wCW0rSDJYt0kQN5k/Xeasa1UeyXcAEMpyBgkuQpLL2MjY/QH1qtOLsW8vlGvc1CWpZQj8w3CoZRbPlQ84diJmJ7nvANV9Vq4JEW+lbbNcJJCRiVubWyS/cksNwZ2is7ibhzauLvhKvy/SVAVt/WN6pcbuxaggB3UCQZY7wOo7xEiDtT0Qbs3LfEy5yIXdmJfJj/AIgKr8qEWyplp7de59BDXs/WEwIYgBArEMRuj29g4E9ztJJ2Fc7oXe2jAlyAApBGOLT+YgM9UBlM+Z8VoaJWS5CiLdwqw3mW+SY8dQHn3pxin2JylXJcPGQo6nzcFkYMMgxFuArB/lAkAESN9qpfi7rkhC8QZVLjkA4AgkzBAn5Y8DvVC4MVvrA6rrNlMdSNIxj0mKMnNBUDqZZ6Q6kGZ28eIP1+lWkidmH1OvdQGuzLNhLHJfHUqGCAO0beZ3Jparis3Sqsii1bksEO6zkUABGMlyT7mJrJ1F97we22Wfcq2x+aRsYHn9DVLQ6NitxpAiFaSRILCfsI/ekUdLdMozAITjhk5IAABLmAB/KFExMyOwmmKBRkV3kEGLaKhbqC4juuRO8T1T3oPCXUEg7wSVLT0g7GPTv49arWbc2+TBElgGIO8NsVYiPQVrRFlq/g5OTG2SQcyJnaGXbuZ8kfc09YmjnqDtiQ3837g+9Kkotl2kektxN+cboK5g4WoYuEUqqYoWUCCRJhRJO/aub1lzUDU8xpTUoFZcDMEBmDLPcQjE/SPrT4Nr80DNcYYxkAASMDJI8kmKuce1twG3csIsmVZoybEwEDAxB3afG9JOK6FyE+DON5B7VxAbhKsjFTML7z3E/v5mq3Hvicl+VZksjYrcZiYJAUsnoQex9zReI8VgsoxW0e6YBewmCQdx5j6Vl6TimnuEg6ZFaFwIG8j5mJnb1is2kv2CstcP43e/EC0LhunJgXiMiTJ2nfzv5ig8X+JM1dF3h1Ct4KgtOKn5TvEz2Joy6RLt5ruMsR8pCBfliUxKw+3p771la3gSrZF63eDyVGBEN19hsTLCiuAq2E06G0HaCITFkIJHU2JifoBV/V3AVfJFLYMVIVZ2X/AJo2jvt6VmcGtnlXyfAgkzIgya39Doc7F4hQ+QZFb0OI/wC4NKuUU2YfCVBR3IkwTbUgMGZdyACZ8DsPHtVxbXPslrUPcFzHHIqVBxfJV7EEysE/y/Wqmr0mC2jmSbPzBTAHVkChHmdi309KLwnUoDgqRkQdj3gf+6aXPJL6NrhVzAgMy+X2M7EAR29V/eq/FbKtbN7EC4rjE98Zadv3P61bAVmKg7i27qQfQSytHcQDWbqLw5LEnpUplG/k/v4+9auFKjJyfwUeH8PN7K47NnmcQMRJWDkXOygFh2H8pq7qLhtLbRnzEvcaNwWUjG2uW5AJBmjrqFNtWVcUZYUdyIJPmfr9Zq3Y1cMAwXlndlAgyVO49J6TP2pLFxaLc2+wLaptkBEvMAmATHUCfEif0qGrLgAqttiiKHkgkfmEmB52gzTNfUJLhWKg8smRCjeDv6hd/appq5hZ3gR5gkDaPefvVa2LYh8VXSFJUY8x0MADc49zHc/LvWbqc7H5zKOyqAe4bHdTPjvv70PWa0BrtsICPmPbfH94H7iaray9+IWFCjErsoCiAp37eprIs0F1q3LWTKis0knDYw+8EHse2/mgurXEZrWUjsQYbaCRtvMT2oOgsjlut3/6wSB/qEgyN5n+pqXANQEJU45EyCVkjbsD4+3pVKLsTZU4VebMvyzdIkyQWiF37nfb+lWmYwVUNN0xh1KFMghTO0ffzWi1sW83UwX3bq2U+SB7mN6zOMT0g7MYLHLIe20bU9GkFphrOrNvcqSoykAjIGIBg9/SpaXVXOWmVwTuytkZiepSPUiY/wDFYWoI6QCTAMz2nI9vtFdDwi3vYBMqZkZBhDBgoKnaB/39qUU5MHSRR1d23zC7q5yA2Ylj6SS2/YUqscR1PKcggMe0t3ABMAClWl1wKjfuKGRcgDjsPoe4j027VU0Z3f7j/f6U1Kqa5Aoay7GpPSpDLckFQZi2Y/t29KwNB/iJ46lEj3IH96VKufJ9xUejubmmXJ1AxGRAx2jeNjQtTwtLVtwhbrdSSSCRgZEbRT0q6JJakJ8sxBfNoMog5lyxbvvE9oHirPwRq35jrkSIJg+sd/2pUq5v7FvoqcTXxJ2yP6RE/qap6M/mqPQT+1KlV/2F8HXcFsB3IMjc9ttmEEfSgpc6HBAYZRBEiADAilSroZkUWfG6bQ2TlhgvptMD22q1dAU7D+Ukg7gn3mlSqYdMpmewBc7DdgIA2iJiKo2NSwvGPAyH12pUqyfZUSvpCTdUzuWBnaZLd963X4ctlrmJY5RORHqT4ApUqqK/kKXRR4qkJI7kifeCY/pWNZuEPtSpUp/cEOmdWj9IXaMO3+oSf61zuuuEtv6n+1KlW0+iYArl4rbwB6WxJHuO1H4XcOJ9jI/r/alSrGP3ot/aafxSi8wHESwBJ9dqalSpsD//2Q==" width="414" height="256"></font></p><font size="3">Sidi ‘Alwi Al-Maliki<br></font> <p align="justify"><font size="3">Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin–ulama Wahhabi kontemporer di Saudi Arabia yang sangat populer dan kharismatik-, mempunyai seorang guru yang sangat alim dan kharismatik di kalangan kaum Wahhabi, yaitu Syaikh Abdurrahman bin Nashir al-Sa’di. Ia dikenal dengan julukan Syaikh Ibnu Sa’di. Ia memiliki banyak karangan, di antaranya yang paling populer adalah karyanya yang berjudul, Taisir al-Karim al-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan, kitab tafsir setebal 5 jilid, yang mengikuti paradigma pemikiran Wahhabi. Tafsir ini di kalangan Wahhabi menyamai kedudukan Tafsir al-Jalalain di kalangan kaum Sunni.</font></p> <p align="justify"><font size="3">Syaikh Ibnu Sa’di dikenal sebagai ulama Wahhabi yang ekstrem. Namun demikian, terkadang ia mudah insyaf dan mau mengikuti kebenaran, dari manapun kebenaran itu datangnya.</font> <p align="justify"><font size="3">Suatu ketika, al-Imam al-Sayyid ‘Alwi bin Abbas al-Maliki al-Hasani (ayahanda al-Sayyid Muhammad bin ‘Alwi al-Maliki) sedang duduk-duduk di serambi Masjidil Haram bersama murid-muridnya dalam halaqah pengajiannya. Di bagian lain serambi Masjidil Haram tersebut, Syaikh Ibnu Sa’di juga duduk-duduk bersama anak buahnya. Sementara orang-orang di Masjidil Haram sedang larut dalam ibadah. Ada yang shalat dan ada pula yang thawaf. Pada saat itu, langit di atas Masjidil Haram diselimuti mendung tebal yang menggelantung. Sepertinya sebentar lagi hujan lebat akan segera mengguyur tanah suci umat Islam itu.</font> <p align="justify"><font size="3">Tiba-tiba air hujan itu pun turun dengan lebatnya. Akibatnya, saluran air di atas Ka’bah mengalirkan air hujan itu dengan derasnya. Melihat air begitu deras dari saluran air di atas kiblat kaum Muslimin yang berbentuk kubus itu, orang-orang Hijaz seperti kebiasaan mereka, segera berhamburan menuju saluran itu dan mengambil air tersebut. Air itu mereka tuangkan ke baju dan tubuh mereka, dengan harapan mendapatkan berkah dari air itu.</font></p> <a name='more'></a> <p align="justify"><font size="3"></font> <p align="justify"><font size="3">Melihat kejadian tersebut, para polisi pamong praja Kerajaan Saudi Arabia, yang sebagian besar berasal dari orang Baduwi daerah Najd itu, menjadi terkejut dan mengira bahwa orang-orang Hijaz tersebut telah terjerumus dalam lumpur kesyirikan dan menyembah selain Allah subhanahu wa ta’ala dengan ngalap barokah dari air itu. Akhirnya para polisi pamong praja itu menghampiri kerumunan orang-orang Hijaz dan berkata kepada mereka yang sedang mengambil berkah air hujan yang mengalir dari saluran air Ka’bah itu, “Hai orang-orang musyrik, jangan lakukan itu. Itu perbuatan syirik. Itu perbuatan syirik. Hentikan!” Demikian teguran keras para polisi pamong praja kerajaan Wahhabi itu.</font> <p align="justify"><font size="3">Mendengar teguran para polisi pamong praja itu, orang-orang Hijaz itu pun segera membubarkan diri dan pergi menuju Sayyid ‘Alwi yang sedang mengajar murid-muridnya di halaqah tempat beliau mengajar secara rutin. Kepada beliau, mereka menanyakan perihal hukum mengambil berkah dari air hujan yang mengalir dari saluran air di Ka’bah itu. Ternyata Sayyid ‘Alwi membolehkan dan bahkan mendorong mereka untuk terus melakukannya.</font> <p align="justify"><font size="3">Talang Emas Multazam<br>Menerima fatwa Sayyid ‘Alwi yang melegitimasi perbuatan mereka, akhirnya untuk yang kedua kalinya, orang-orang Hijaz itu pun berhamburan lagi menuju saluran air di Ka’bah itu, dengan tujuan mengambil berkah air hujan yang jatuh darinya, tanpa mengindahkan teguran para polisi Baduwi tersebut. Bahkan ketika para polisi Baduwi itu menegur mereka untuk yang kedua kalinya, orang-orang Hijaz itu menjawab, “Kami tidak peduli teguran Anda, setelah Sayyid ‘Alwi berfatwa kepada kami tentang kebolehan mengambil berkah dari air ini.”</font></p> <p align="justify"><font size="3">Akhirnya, melihat orang-orang Hijaz itu tidak mengindahkan teguran, para polisi Baduwi itu pun segera mendatangi halaqah Syaikh Ibnu Sa’di, guru mereka. Mereka mengadukan perihal fatwa Sayyid ‘Alwi yang menganggap bahwa air hujan itu ada berkahnya. Akhirnya, setelah mendengar laporan para polisi Baduwi, yang merupakan anak buahnya itu, Syaikh Ibnu Sa’di segera mengambil selendangnya dan bangkit berjalan menghampiri halaqah Sayyid ‘Alwi. Kemudian dengan perlahan Syaikh Ibn Sa’di itu duduk di sebelah Sayyid ‘Alwi. Sementara orang-orang dari berbagai golongan, berkumpul mengelilingi kedua ulama besar itu. Mereka menunggu-nunggu, apa yang akan dibicarakan oleh dua ulama besar itu.</font> <p align="justify"><font size="3">Dengan penuh sopan santun dan etika layaknya seorang ulama besar, Syaikh Ibnu Sa’di bertanya kepada Sayyid ‘Alwi: “Wahai Sayyid, benarkah Anda berkata kepada orang-orang itu bahwa air hujan yang turun dari saluran air di Ka’bah itu ada berkahnya?”</font> <p align="justify"><font size="3">Mendengar pertanyaan Syaikh Ibn Sa’di, Sayyid ‘Alwi menjawab: “Benar. Bahkan air tersebut memiliki dua berkah.”</font> <p align="justify"><font size="3">Mendengar jawaban tersebut, Syaikh Ibnu Sa’di terkejut dan berkata: “Bagaimana hal itu bisa terjadi?”</font> <p align="justify"><font size="3">Sayyid ‘Alwi menjawab: “Karena Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Kitab-Nya tentang air hujan:<br>وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَاركَاً (ق: ٩<br>“Dan Kami turunkan dari langit air yang mengandung berkah.” (QS. 50 : 9).</font></p> <p align="justify"><font size="3">Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman mengenai Ka’bah:<br>إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبَارَكًا (آل عمران: ٩٦<br>“Sesungguhnya rumah yang pertama kali diletakkan bagi umat manusia adalah rumah yang ada di Bekkah (Makkah), yang diberkahi (oleh Allah).” (QS. 3 : 96).</font></p> <p align="justify"><font size="3">Dengan demikian air hujan yang turun dari saluran air di atas Ka’bah itu memiliki dua berkah, yaitu berkah yang turun dari langit dan berkah yang terdapat pada Baitullah ini.”</font> <p align="justify"><font size="3">Mendengar jawaban tersebut, Syaikh Ibnu Sa’di merasa heran dan kagum kepada Sayyid ‘Alwi. Kemudian dengan penuh kesadaran, mulut Syaikh Ibnu Sa’di itu melontarkan perkataan yang sangat mulia, sebagai pengakuannya akan kebenaran ucapan Sayyid ‘Alwi: “Subhanallah (Maha Suci Allah), bagaimana kami bisa lalai dari kedua ayat ini.”</font> <p align="justify"><font size="3">Kemudian Syaikh Ibnu Sa’di mengucapkan terima kasih kepada Sayyid ‘Alwi dan meminta izin untuk meninggalkan halaqah tersebut. Namun Sayyid ‘Alwi berkata kepada Syaikh Ibnu Sa’di: “Tenang dulu wahai Syaikh Ibnu Sa’di. Aku melihat para polisi baduwi itu mengira bahwa apa yang dilakukan oleh kaum Muslimin dengan mengambil berkah air hujan yang mengalir dari saluran air di Ka’bah itu sebagai perbuatan syirik. Mereka tidak akan berhenti mengkafirkan dan mensyirikkan orang dalam masalah ini sebelum mereka melihat orang seperti Anda melarang mereka. Oleh karena itu, sekarang bangkitlah Anda menuju saluran air di Ka’bah itu. Lalu ambillah air di situ di depan para polisi Baduwi itu, sehingga mereka akan berhenti mensyirikkan orang lain.”</font> <p align="justify"><font size="3">Akhirnya mendengar saran Sayyid ‘Alwi, Syaikh Ibnu Sa’di segera bangkit menuju saluran air di Ka’bah. Ia basahi pakaiannya dengan air itu, dan ia pun mengambil air itu untuk diminumnya dengan tujuan mengambil berkahnya. Melihat tindakan Syaikh Ibnu Sa’di ini, para polisi Baduwi itu pun akhirnya pergi meninggalkan Masjidil Haram dengan perasaan malu.</font> <p align="justify"><font size="3">Kisah ini disebutkan oleh Syaikh Abdul Fattah Rawwah, dalam kitab Tsabat (kumpulan sanad-sanad keilmuannya). Beliau murid Sayyid ‘Alwi al-Maliki dan termasuk salah seorang saksi mata kejadian itu.</font> <p align="justify"><font size="3">Syaikh Abdurrahman Ibnu Sa’di<br>Syaikh Ibn Sa’di sebenarnya seorang yang sangat alim. Ia pakar dalam bidang tafsir. Apabila berbicara tafsir, ia mampu menguraikan makna dan maksud ayat al-Qur’an dari berbagai aspeknya di luar kepala dengan bahasa yang sangat bagus dan mudah dimengerti. Akan tetapi sayang, ideologi Wahhabi yang diikutinya berpengaruh terhadap paradigma pemikiran beliau. Aroma Wahhabi sangat kental dengan tafsir yang ditulisnya.</font></p> <p align="justify"><font size="3">Dikutip oleh: Ust. M. Luqman Firmansyah dari “Buku Pintar Berdebat Dengan Wahhabi” , karangan Ust. Muhammad Idrus Ramli, Penerbit Bina Aswaja bekerjasama dengan LBM NU Jember, Cetakan Pertama September 2010.</font> HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-25080711536450260352013-05-23T06:45:00.000-07:002013-05-23T07:07:52.312-07:00Makalah : Menyingkap Interpretasi Sunnah dan Bid'ah dalam Konteks Amalan Salafussholeh<p>Pendahuluan <p><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGunFKJiF16m-kJU6rva6_dMwuHzD84Rg7XkPpJA4TDuD9fgbFbsvkkJ77r1XtfJWr-ISmrNhEW2gxOtUMrqHx2TeMwyUT0n_WJvRkr46JjyeegfTFhlrYMcbdGzpkxE-cdhXKVxe5vwY/s1600-h/2013-05-23_210321%25255B2%25255D.png"><img title="2013-05-23_210321" style="border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; background-image: none; border-bottom-width: 0px; float: left; padding-top: 0px; padding-left: 0px; display: inline; padding-right: 0px; border-top-width: 0px" border="0" alt="2013-05-23_210321" align="left" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhie7sPoXOBg9jcmc5il1ss-h88pQ96LtRb_xAA1FeBuUCP1A4bjvJtaH9FyZCa3GhkgyfOdjV1c3TJsRHRYuGyf5bA-ypyix9splwvFWEe8EZ7DhFpljtgHGcAWMCYJZF_sOPtYhZJoM4/?imgmax=800" width="244" height="111"></a>Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, Yang telah mengutus Nabi dan Rosul-Nya menjadi penunjuk jalan bagi semesta alam sesuai dengan fitrah dan karakteristiknya masing-masing agar menjadi makhluk yang paling mulia di sisi-Nya. <p>Shalawat serta salam semoga tercurahkan ke Haribaan Nabi Muhammad saw, yang telah menyampaikan risalah dengan sempurna, terang, gamblang dan tak akan hilang. Sunnahnya menjadi pijakan bagi semua yang mengikutinya untuk dipraktikkan dalam kehidupannya menuju kebahagiaan abadi di dunia dan akhirat. <p>Sunnah dan bid’ah adalah dua kata yang saling berhadap-hadapan dalam memahami ucapan-ucapan Rasulallah saw. Masing-masing tidak dapat ditentukan batas-batas pengertiannya, kecuali jika yang satu sudah ditentukan batas pengertiannya lebih dulu. Tidak sedikit orang yang menetapkan batas pengertian bid’ah tanpa menetapkan lebih dulu batas pengertian sunnah. <p>Karena itu banyak orang terperosok kedalam pemikiran sempit dan tidak dapat keluar meninggalkannya, dan akhirnya mereka terbentur pada dalil-dalil yang berlawanan dengan pengertian mereka sendiri tentang bid’ah. Seandainya mereka menetapkan batas pengertian sunnah lebih dulu tentu mereka akan memperoleh kesimpulan yang tidak berlainan. Umpamanya dalam hadits berikut ini tampak jelas bahwa Rasulallah saw. menekankan soal sunnah lebih dulu, baru kemudian memperingatkan soal bid’ah. </p> <a name='more'></a> <p> <p>Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shohihnya dari Jabir ra. bahwa Rasulallah saw. bila berkhutbah tampak matanya kemerah-merahan dan dengan suara keras bersabda:<em> ‘Amma ba’du</em>, sesungguhnya tutur kata yang terbaik ialah <em>Kitabullah</em> (Al-Qur’an) dan petunjuk (<em>huda</em>) yang terbaik ialah petunjuk Muhammad saw. Sedangkan persoalan yang terburuk ialah hal-hal yang diada-adakan, dan setiap hal yang diada-adakan ialah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat’. (diriwayatkan juga oleh Imam Bukhori dalam haditsnya dari Ibnu Mas’ud ra). <p>Makna hadits diatas ini diperjelas dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jarir ra. bahwa Rasulallah saw. bersabda: "Barangsiapa yang didalam Islam merintis jalan kebajikan ia memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mengerjakannya sesudah dia tanpa dikurangi sedikit pun juga. Barangsiapa yang didalam Islam merintis jalan kejahatan ia memikul dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya sesudah dia tanpa dikurangi sedikit pun juga". Selain hadits ini masih banyak lagi hadits-hadits yang semakna yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Mas’ud dan dari Abu Hurairah ra. <p>Dari hadits Jabir yang pertama di atas kita mengetahui dengan jelas bahwa Kitabullah dan petunjuk Rasulallah saw, berhadap-hadapan dengan bid’ah, yaitu sesuatu yang diada-adakan yang menyalahi Kitabullah dan petunjuk Rasulallah saw. Dari hadits berikutnya kita melihat bahwa jalan kebajikan (<em>sunnah hasanah</em>) berhadap-hadapan dengan jalan kejahatan (<em>sunnah sayyiah</em>). Jadi yang pokok adalah Sunnah, sedangkan yang menyimpang dan berlawanan dengan sunnah adalah Bid’ah. <p><strong>Pengertian Sunnah </strong> <p>Secara etimologis (bahasa) kata sunan adalah jamak dari kata sunnah. Sunnah sesuatu berarti jalan sesuatu, sunnah Rasulallah saw. berarti Jalan Rasulallah saw. yaitu jalan yang ditempuh dan ditunjukkan oleh beliau.<em>S</em>unnatull<em>ah</em> dapat diartikan Jalan hikmah-Nya dan jalan mentaati-Nya. Contoh firman Allah swt. dalam surat Al-Fatah : 23 : <p>‘Sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu. Kalian tidak akan menemukan perubahan pada Sunnatullah itu’ . <p>Artinya, bahwa cabang-cabang hukum syari’at sekalipun berlainan bentuknya, tetapi tujuan dan maksudnya tidak berbeda dan tidak berubah, yaitu membersihkan jiwa manusia dan mengantarkan kepada keridhoan Allah swt. <p>Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya mengatakan: ‘Sunnah Jahiliyah adalah adat kebiasaan yang berlaku dikalangan masyarakat jahiliyyah. Jadi kata sunnah dalam hal itu berarti adat kebiasaan yaitu jalan atau cara yang berulang-ulang dilakukan oleh orang banyak, baik mengenai permasalahan yang dianggap sebagai peribadatan maupun yang tidak dianggap sebagai peribadatan’. <p>Demikian juga dikatakan oleh Ibnu Hajar al-Asqolani mengenai makna kata Fithrah. Ia mengatakan, bahwa beberapa riwayat hadits menggunakan kata sunnah sebagai pengganti kata fithrah, dan bermakna thariqah atau jalan. Imam Abu Hamid dan Al-Mawardi juga mengartikan kata sunnah dengan thariqah (jalan). <p>Adapun sunnah secara terminologis (istilah) yang disimpulkan oleh para ulama ialah: segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhamad saw baik berupa ucapan (hadits), aksi (perbuatan) maupun determinasi atau pengakuannya. <p>Untuk bisa mentafsirkan dan menterjemahkan sunnah Nabi saw, kita harus memahaminya secara konprehensip baik dari kaidah bahasa arab yang berurusan dengan hadits maupun <em>asbabul wurud</em> yang berkaitan dengan perbuatan dan determinasinya. Sunnah tidak bisa diartikan dan ditafsirkan dengan kemampuan otak manusia. Sunnah merupakan wahyu, terkandung didalamnya hikmah yang terkadang tidak mampu dijangkau oleh otak manusia. Manusia hanya bisa menjangkau apa yang bisa dicerna oleh indra dan diukur dengan ruang dan waktu di mana manusia itu berpijak. Ketika sunnah diartikan secara harfiah, maka akan timbul ketimpangan dalam mengimplementasikannya. Oleh karena itu sunnah harus diinterpretasikan sesuai dengan kaidah dan asbabul wurud yang telah dirumuskan oleh para ulama yang memiliki kaliber dalam menpresentasikannya, sebagai barometer dari permasalahan-permasalah yang berkembang, tidak dilakukan, tidak diucapkan dan tidak diperintahkan oleh Nabi saw, tetapi dipahami dan dilakukan oleh orang-orang yang berijtihad mulai dari kurun sahabat dan kurun-kurun setelahnya dengan tetap berpedoman pada Kitab Allah dan Sunnah Rasulallah saw. Dengan demikian, kita akan dapat memahami sunnah Nabi saw sesuai dengan ruang dan waktu<em> sholih likulli zaman wa makan.</em> <p>Pengertian Bid'ah <p>Membahas tentang bid'ah cukup rumit dan panjang dalam sejarah pemikiran Islam. Pelabelan ahli bid'ah terhadap kelompok Islam tertentu mulai marak dan muncul, pada saat munculnya polemik dan konflik pemikiran dalam dunia Islam. Merespon polemik pemikiran Islam tersebut, Abu Hasan Al-Asy'ari (wafat 304 H) menulis buku <em>"Alluma' fi al-radd 'ala Ahlil Zaighi wal Bida'</em>" (Catatan Singkat untuk menentang para pengikut aliran sesat dan bid'ah). Setelah itu muncullah kajian-kajian yang makin marak dan gencar dalam mengulas masalah bid'ah <p>Ada dua kelompok dalam mendefinisikan kata bid'ah yaitu kelompok pertama menggunakan pendekatan etimologis dan kelompok kedua menggunakan pendekatan terminologis. <p>Kelompok pertama mencoba mendefinisikan bid'ah dengan mengambil akar derivatif kata bid'ah yang artinya penciptaan atau inovasi yang sebelumnya belum pernah ada. Maka semua penciptaan dan inovasi dalam agama yang tidak pernah ada pada zaman Rasulullah saw disebut bid'ah, tanpa membedakan antara yang baik dan buruk dan tanpa membedakan antara ibadah dan lainnya. Argumentasi untuk mengatakan demikian karena banyak sekali ditemukan penggunakan kata bid'ah untuk sesuatu yang baik dan kadang kala juga digunakan untuk hal tercela. <p>Banyak ulama yang menganut metode pendefinisan bid'ah dengan pendekatan etimologis antara lain Izzuddin bin Abdussalam dan Imam Nawawi, mereka mengatakan bahwa ulama membagi bid’ah menjadi lima bagian, yaitu bid’ah wajib, bid’ah mandub, bid’ah mubah, bid’ah makruh dan bid’ah haram. Bid’ah wajib contohnya adalah mencantumkan dalil-dalil pada ucapan-ucapan yang menentang kemungkaran, contoh bid’ah <em>mandub</em> (mendapat pahala bila dilakukan dan tak mendapat dosa bila di tinggalkan) adalah membuat buku-buku ilmu syariah, membangun majelis ta’lim dan pesantren. Contoh bid’ah mubah adalah bermacam-macam dari jenis makanan dan bid’ah makruh dan haram sudah jelas di ketahui, demikianlah makna pengecualian dan kekhususan dari makna yang umum, sebagaimana ucapan Umar ra atas jama’ah tarawih bahwa "inilah sebaik-baik bid’ah”. <p>Menurut Imam Syafi’i tentang pemahaman bid’ah ada dua riwayat yang menjelaskannya. <p>1-Riwayat Abu Nu’aim; <p>البدعة بدعتان : بدعة محمودة وبدعة مذمومة فما وافق السنة فهو محمود وما خالفها فهو مذموم <p>"<em>Bid’ah itu ada dua macam, bid’ah terpuji dan bid’ah tercela. Bid’ah yang sesuai dengan sunnah, maka itulah bid’ah yang terpuji sedangkan yang menyalahi sunnah, maka dialah bid’ah yang tercela".</em> <p>2-Riwayat Al-Baihaqi dalam Manakib Imam Syafi’i : <p>قال المحدثات ضربان ما أحدث يخالف كتابا أو سنة أو أثرا أو إجماعا فهذه بدعة الضلال وما أحدث من الخير لا يخالف شيئا من ذلك فهذه محدثة غير مذمومة انتهى <p><em>"Perkara-perkara baru itu ada dua macam. Pertama, perkara-perkara baru yang menyalahi Al-Qur’an, Hadits, Atsar atau Ijma’. Inilah bid’ah dholalah/ sesat. Kedua, adalah perkara-perkara baru yang mengandung kebaikan dan tidak bertentangan dengan salah satu dari yang disebutkan tadi, maka bid’ah yang seperti ini tidaklah tercela"</em>. <p>Imam Al-Qurtubiy berkata: “Menanggapi ucapan ini (ucapan Imam Syafi’i), maka kukatakan (Imam Qurtubi berkata) bahwa makna hadits Nabi saw yg berbunyi: ‘seburuk buruk permasalahan adalah hal yg baru, dan semua Bid’ah adalah dhalalah’ (wa syarrul umuuri muhdatsaatuha wa kullu bid’atin dhalaalah), yang dimaksud adalah hal-hal yang tidak sejalan dengan Alqur’an dan Sunnah Rasul saw., atau perbuatan Sahabat radhiyallahu ‘anhum, sungguh telah di perjelas mengenai hal ini oleh hadits lainnya: "Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahala dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikit pun dari pahalanya, dan barang siapa membuat buat hal baru yang buruk dalam islam, maka baginya dosa dan dosa orang yg mengikutinya" (Shahih Muslim hadits no.1017-red) dan hadits ini merupakan inti penjelasan mengenai bid’ah yang baik dan bid’ah yang sesat”. <p>Imam Ghozali menegaskan: "Betapa banyak inovasi dalam agama yang baik, sebagaimana dikatakan oleh banyak orang, seperti sholat Tarawih berjamaah, itu termasuk inovasi agama yang dilakukan oleh Umar r.a.. Adapun bid'ah yang sesat adalah bid'ah yang bertentangan dengan sunnah atau yang mengantarkan kepada merubah ajaran agama". Bid'ah yang tercela adalah yang terjadi pada ajaran agama, adapun urusan dunia dan kehidupan maka manusia lebih tahu urusannya, meskipun diakui betapa sulitnya membedakan antara urusan agama dan urusan dunia, karena Islam adalah sistem yang komprehensif dan menyeluruh. Ini yang menyebabkan sebagian ulama mengatakan bahwa bid'ah itu hanya terjadi dalam masalah ibadah, dan sebagian ulama yang lain mengatakan bid'ah terjadi di semua sendi kehidupan. <p>Kelompok kedua mendefinisikan bid'ah adalah semua kegiatan baru di dalam agama, yang diyakini itu bagian dari agama padahal sama sekali bukan dari agama. Atau semua kegiatan agama yang diciptakan berdampingan dengan ajaran agama, dan disertai keyakinan bahwa melaksakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari agama. Kegiatan tersebut mencakup bidang agama dan lainnya. Sebagian ulama dari golongan ini mengatakan bahwa bid'ah hanya berlaku di bidang ibadah. Dengan definisi seperti ini, semua bid'ah dalam agama dianggap sesat dan tidak perlu lagi dikategorikan dengan wajib, sunnah, makruh dan mubah. Golongan ini mengimplementasikan hadist yang artinya "setiap bid'ah adalah sesat", terhadap semua bid'ah yang ada sesuai definisi tersebut. Mereka mengatakan "Barang siapa melakukan inovasi dalam agama Islam dengan sebuah amalan baru dan menganggapnya itu baik, maka sesungguhnya ia telah menuduh Muhammad saw. menyembunyikan risalah, karena Allah swt. telah menegaskan dalam surah al-Maidah:3 yang artinya "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu", adalah dalam konteks definisi bid'ah di atas. Adapun pernyataan Umar r.a. dalam masalah sholat Tarawih bahwa "itu sebaik-baik bid'ah" adalah bid'ah dalam arti bahasa (etimologis). <p>Pendekatan bid'ah seperti ini tidak dapat diterima karena, bila semua bid’ah (masalah yang baru) adalah<em>dholalah</em>/sesat atau haram, maka sebagian amalan-amalan para sahabat serta para ulama yang belum pernah dilakukan atau diperintahkan Rasulallah saw. semuanya dholalah atau haram, misalnya: <p>1- Pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an, penulisannya serta pengumpulannya (kodifikasinya) sebagai Mushhaf (Kitab) yang dilakukan oleh sahabat Abubakar, Umar bin Khattab dan Zaid bin Tsabit ra adalah haram. Padahal tujuan mereka untuk menyelamatkan dan melestarikan keutuhan dan keautentikan ayat-ayat Allah. Mereka khawatir kemungkinan ada ayat-ayat Al-Qur’an yang hilang karena orang-orang yang menghafalnya meninggal. <p>2- Perbuatan khalifah Umar bin Khattab ra yang mengumpulkan kaum muslimin dalam shalat tarawih berma’mum pada seorang imam adalah haram. Bahkan ketika itu beliau sendiri berkata : "itu sebaik-baik bid'ah". <p>3- Pemberian gelar atau titel kesarjanaan seperti; doktor dan sebagai- nya pada universitas Islam adalah haram, yang pada zaman Rasulallah saw. cukup banyak para sahabat yang pandai dalam belajar ilmu agama, tapi tak satupun dari mereka memakai titel dibelakang atau di depan namanya. <p>3- Mengumandangkan adzan dengan pengeras suara, membangun rumah sakit, panti asuhan untuk anak yatim piatu dan sebagainya adalah haram. Sebab di zaman Nabi saw tidak ditemukan. <p>4- Tambahan adzan sebelum khotbah Jum’at yang dilaksanakan pada zamannya khalifah Usman ra. Sampai sekarang bisa kita lihat dan dengar pada waktu sholat Jum’at baik di Indonesia, di masjid Haram Mekkah dan Madinah dan negara-negara Islam lainnya. Hal ini dilakukan oleh khalifah Usman karena bertambah banyaknya ummat Islam. <p>5- Menata ayat-ayat Al-Qur’an dan memberi titik pada huruf-hurufnya, memberi nomer pada ayat-ayatnya. Mengatur juz dan rubu’nya dan tempat-tempat dimana dilakukan sujud tilawah, menjelaskan ayat Makkiyyah dan Madaniyyah pada kof setiap surat dan sebagainya. <p>6- Begitu juga masalah menyusun kekuatan yang diperintahkan Allah swt. kepada ummat Nabi saw. Kita tidak terikat harus meneruskan cara-cara yang biasa dilakukan oleh kaum muslimin pada masa hidupnya Nabi saw., lalu menolak atau melarang penggunaan pesawat-pesawat tempur, tank-tank raksasa, peluru-peluru kendali, raket-raket dan persenjataan modern lainnya. <p>Dan masih banyak lagi yang lainnya. Dari dua pendekatan ini, maka kita harus mengikuti dan menelusuri persoalan-persoalan itu agar kita dapat memahami jalan atau sunnah yang ditempuh Rasulallah saw. dalam membenarkan, menerima atau menolak sesuatu yang dilakukan orang lain. Dengan mengikuti dan menelusuri persoalan-persoalan itu kita dapat mempunyai keyakinan yang benar dalam memahami sunnah Nabi saw, mengenai soal-soal baru yang terjadi sepeninggal Rasulallah saw. Mana yang baik dan sesuai dengan Sunnah beliau saw., itulah yang kita namakan Sunnah, dan mana yang buruk, tidak sesuai dan bertentangan dengan Sunnah Rasulallah saw., itulah yang kita namakan Bid’ah. Ini semua baru dapat kita ketahui setelah kita dapat membedakan lebih dahulu mana yang sunnah dan mana yang bid’ah. <p><strong>Salafus Sholeh </strong> <p>Kata salafussholeh berasal dari dua kata yaitu salaf dan sholeh yang berarti salaf adalah telah lampau, orang salaf berarti orang lampau (zaman dahulu) sedangkan sholeh merupakan kata ajektif yang menempel pada kata salaf yang berarti baik dan sesuai dengan tuntunan. Dengan begitu kata salafus sholeh berarti orang-orang zaman dahulu yang baik dan sesuai dengan tuntunan. <p>Istilah salafus sholeh sendiri diambil dari sebuah hadits yang artinya : "Sebaik-baik kurun (masa) adalah kurun saya, lalu kurun setelahnya, lalu kurun setealhnya, lalu kurun setelahnya... " (H.R. Bukhori Muslim). <p>Imam Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan bahwa yang dimaksud dengan hadits diatas adalah orang-orang yang hidup pada abad pertama hingga abad keempat Hijriyah sehingga ulama yang hidup di zaman itu merupakan orang-orang pilihan yang diberi keistimewaan tersendiri oleh Allah swt mampu menginterpretasikan dasar-dasar hukum islam yang bersumber dari al-Qur'an, Sunnah. <p>Dalam mengimplementasikan sunnah dan bid'ah, Salafus Sholeh mengacu pada dua hal yaitu : <p>1-Firman Allah swt. dalam surat Al-Hajj:77: ‘Hendaklah kalian berbuat kebajikan, agar kalian memperoleh keberuntungan’ . <p>2-Hadits yang menyebutkan bahwa Rasulallah saw. sering membenarkan prakarsa baik seperti amal perbuatan, dzikir, do’a dan lain sebagainya yang diamalkan oleh para sahabatnya. Tidak lain para sahabat mengambil prakarsa dan mengerjakannya berdasarkan pemikiran dan keyakinannya sendiri, bahwa yang dilakukannya itu merupakan kebajikan yang dianjurkan oleh agama Islam dan secara umum diserukan oleh Rasulallah saw. <p>Walaupun para sahabat berbuat amalan atas dasar prakarsa masing-masing, itu tidak berarti setiap orang dapat mengambil prakarsa, karena agama Islam mempunyai kaidah-kaidah dan pedoman-pedoman yang telah ditetapkan batas-batasnya. Amal kebajikan yang prakarsanya diambil oleh para sahabat Nabi saw. berdasarkan ijtihad dapat dipandang sejalan dengan sunnah Rasulallah saw. jika amal kebajikan itu sesuai dan tidak bertentangan dengan syari’at. Jika menyalahi ketentuan syari’at maka prakarsa itu tidak dapat dibenarkan dan harus ditolak. <p>Disamping itu banyak sekali amal kebajikan yang dikerjakan setelah wafatnya Rasulallah saw. umpamanya oleh isteri Nabi saw. 'Aisyah ra, Khalifah 'Umar bin Khattab serta para sahabat lainnya yang mana amalan-amalan ini tidak pernah adanya petunjuk dari Rasulallah saw. dan mereka kategorikan atau ucapkan sendiri sebagai amalan bid'ah, tetapi tidak ada satupun dari para sahabat yang mengatakan bahwa sebutan bid'ah itu adalah otomatis haram, sesat dan tidak ada kata bid'ah selain haram. <p>Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya Iqtidha'us Shiratil-Mustaqim banyak menyebutkan bentuk-bentuk kebaikan dan sunnah yang dilakukan oleh generasi-generasi yang hidup pada abad-abad permulaan Hijriyyah dan zaman berikutnya. Kebajikan-kebajikan yang belum pernah dikenal pada masa hidupnya Nabi saw. itu diakui kebaikannya oleh Ibnu Taimiyyah. Beliau tidak melontarkan celaan terhadap ulama-ulama terdahulu yang mensunnahkan kebajikan tersebut, seperti Imam Ahmad bin Hanbal, Ibnu Abbas, Umar bin Khattab dan lain-lainnya. <p>Diantara kebajikan yang disebutkan oleh beliau dalam kitabnya itu ialah pendapat Imam Ahmad bin Hanbal diantaranya : Mensunnahkan orang berhenti sejenak disebuah tempat dekat gunung 'Arafah sebelum wukuf dipadang 'Arafah bukannya didalam masjid tertentu sebelum Mekkah, mengusap-usap mimbar Nabi saw. di dalam masjid Nabawi di Madinah, dan lain sebagainya. <p>Ibnu Taimiyyah membenarkan pendapat kaum muslimin di Syam yang mensunnahkan shalat disebuah tempat dalam masjid Al-aqsha (Palestina), tempat khalifah Umar dahulu pernah menunaikan sholat. Padahal sama sekali tidak ada nash mengenai sunnahnya hal-hal tersebut diatas. Semua- nya hanyalah pemikiran atau ijtihad mereka sendiri dalam rangka usaha memperbanyak kebajikan, kemudian diikuti oleh orang banyak dengan i’tikad jujur dan niat baik. Meskipun begitu, dikalangan muslimin pada masa itu tidak ada yang mengatakan: "Kalau hal-hal itu baik tentu sudah diamalkan oleh kaum Muhajirin dan Anshar pada zaman sebelumnya”. (perkataan ini sering diungkapkan oleh golongan pengingkar). <p>Masalah-masalah serupa itu banyak disebut oleh Ibnu Taimiyyah dikitab Iqtidha ini, antara lain soal <em>tawassul</em> (do'a perantaran) yang dilakukan oleh isteri Rasulallah saw. 'Aisyah ra. yaitu ketika ia membuka penutup makam Nabi saw. lalu sholat <em>istisqa</em> (sholat mohon hujan) ditempat itu, tidak beberapa lama turunlah hujan di Madinah, padahal tidak ada nash sama sekali mengenai cara-cara seperti itu. Walaupun itu hal yang baru (bid'ah) tapi dipandang baik oleh kaum muslimin, dan tidak ada sahabat yang mencela dan mengatakan bid’ah <em>dholalah</em>/sesat. To be contonue... <p>Wallahu a'lam bissowab, semoga bermanfaat! <p>Arsip makalah Seminar Ikatan Mahasiswi Indonesia Al-Ahgaff (IKMIA) periode 2012-2013 <a href="http://himmahfm.com/artikel/524-makalah-menyingkap-interpretasi-sunnah-dan-bid-ah-dalam-konteks-amalan-salafussholeh">Oleh : Moh. Faiz Nur Kholis MA</a> HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-30848630636171760392013-05-14T02:29:00.000-07:002013-05-14T02:32:45.028-07:00Imam Qurthubi bersumpah telah berjumpa dengan Nabi shallahu 'alaihi wa sallam<p><img style="float: left; display: inline" alt="" align="left" src="https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/945663_592811467405135_430096649_n.jpg">Ketika Habib Mundzir mengatakan bahwa beliau tadi malam mimpi bertemu Rasulullah shallahu ‘alaihiwa sallam dan Nabi berkata kepada beliau “Jangan engkau katakan kepada tamu-tamuku itu ucapan-ucapan yang menyakiti perasaan mereka. Katakan ucapan yang lembut. Jangan engkau katakan sambil marah-marah didepan orang-orang yang hadir maulid, karena itu tamu-tamuku ! katakanlah pada mereka bahwa Muhammad mencintai mereka ! katakan Muhammad rindu pada mereka! katakan Muhammad menyayangi mereka !itu ucapan yang patut kau ucapkan di Maulid NabiMuhammad !" <p>Beliau mengucapkan itu di kediaman Habib Taufiq bin Abdul Qadir as-Seggaf Pasuruan, kira-kira di tahun 2000/2001, saat itu saya masih nyantri di sana dan kebetulan saya mendengar langsung ucapan beliau karena saya duduktepat di hadapan beliau. Hati saya ketika itu merasakan kebahagian yang sangat luar biasa mendapat kabar gembira dari Nabi melalui mimpi habib Mundzir al-Musawa. <p>Oleh sebagian kaum sufahaa (lemah akalnya/wahhabi-salafi) cerita ini dianggapnya khurafat dan dusta. Saya tak akan berpanjang lebar untuk menjelaskannya secara ilmiyyah berdasarkan al-Quran dan Hadits, namun saya langsung akan menampilkan bukti dari imam besar ahli tafsir, yang shaleh, zuhud dan wira’i, yang menjadi rujukan para ulama besar Ahlus sunnah, yaitu imam al-Qurthubi (578-656 H). Beliau dalam salah satu kitabnya BERSUMPAH pernah berjumpa kepada Nabi shallahu‘alaihi wa sallam secara sadar (bukan tidur) yang sebelumnya beliau mimpi terlebih dahulu. Berikut redaksinya dari kitab al-Mufhim karya beliau : </p> <a name='more'></a> <p> <p><img alt="" src="https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/s720x720/945525_592811614071787_591509421_n.jpg"> <p><i>“ Sungguh hal ini (mimpi lalu menjadi kenyataan) SERING terjadi padaku beberapa kali, di antaranya : Ketika aku sampai ke Tunis, bermaksud untuk berangkat haji, aku mendengar kabar buruk tentang negeri Mesir dari musuhnya yang telah menguasai Dimyath. Maka aku rencanakan untuk menetap sementara di Tunis hingga sampai selesai dari urusan musuh. Kemudian aku bermimpi berada di masjid Nabi dan aku duduk di sisi Mimbarnya. Dan beberapa orang memberi salam kepada Nabi shallahu ‘alaihiwa sallam. Tiba-tiba seseorang mendatangiku dan menegorku “ Berdirilah dan ucapkan salam kepada Nabi “. Maka buru-buru aku ucapkan salam kepada Nabi dan aku terbangun dari tidurku dan lisanku masih mengucapkan salam kepada Nabi. Maka Allah memberikan kemudahan kepadaku dan hilanglah rasa takutku terhadap musuh di luar sana. Kemudian aku bersafar (pergi) hingga sampai di Iskandariyyah dengan perjalanan selama kurang lebih 30 hari dalam keadaan selamat. Dan aku mendapati Iskandariyyah dan kota-kota Mesir dalam keadaan mencekam, susah dan banyak musibah. Aku menetap di sana sepuluh hari dan Allah telah memecahkan pasukan musuh dan menetapkan kota aku temapti dengan tanpa gangguan sedikit pun dari musuh dengan kelembutan Allah yang Maha Pengasih dari Dzat yang Maha Pengasih. Kemudian Allah menyempurnakan kebaikan-Nya kepadaku dengan mentaqdirkanku sampai ke makam Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam dan masjidnya setelah melakukan haji, <b>DAN SUNGGUH DEMI ALLAH, AKU MELIHAT NABI DALAM KEADAAN SADAR PERSIS KEADANNYA SEBAGAIMANA AKU MELIHATNYA DALAM MIMPIKU TANPA ADA TAMBAHAN DAN PENGURANGAN SEDIKIT PUN </b>“.</i> <p><i><br></i> <p>(AL-Mufhim lima asykala min talkhish kitabMuslim, juz 5 hal. 24-25, cetakan Dar Ibn Katisr dan Dar al-Kalim ath-Thayyib,Beirut) <p>Sungguh benar sabdaNabi shallahu ‘alaihi wa sallam : <p>من رآني في المنام فسيراني في اليقظة ولا يتمثل الشيطان بي <p><i>” Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka dia akan melihatku di waktu terjaga, dan syaithan tak bisa menyerupaiku ” </i>(HR. Bukhari no: 6993) <p><i></i> <p>Masihkah kaum Sufahaa ul Ahlaam (wahhabi-salafi) memungkiri kisah di atas dan mengatakan imam Qurthubi telah berdusta ??? sungguh mereka tidak menyadari telah mendustakan hadits Nabi shallahu 'alaihi wa sallam tersebut, naudzu billahi min dzaalik... <p>Ibnu Abdillah Al-Katibiy <p>Kota Santri, 13-05-2013 HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-90926492579777093992012-11-02T05:03:00.001-07:002013-01-10T23:43:29.155-08:00MENGAMALKAN HADIS DHAIF<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/302859_346277098800919_1856790710_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/302859_346277098800919_1856790710_n.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><br />Al-Fadhailul A’mal adalah khazanah Ahlussunnah wal Jama’ah yang diikuti masyarakat NU berupa gemar mengerjakan amal-amal kebajikan atau amal-amal utama.<br /><br />Secara bahasa, fadhail jamak dari kata fadhilah yang bermakna keutamaan, dan al-a’mal jamak dari kata al-`amal yang bermakna perbuatan.<br /><br />Al-Fadhailul A’mal ini berkaitan dengan keutamaan-keutamaan akhlak, bukan berkaitan dengan ketentuan halal haram, atau keyakinan akidah. Dalam masalah-masalah keutamaan akhlak ini, bisa berupa menjalankan shalat sunnah, memperbanyak puasa, memperbanyak dzikir, wirid, i’tikaf, dan lain-lain.</div>
<a name='more'></a><br /><br />Praktik Al-Fadhailul A’mal ini ada yang disandarkan berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an, seperti memperbanyak shalawat karena adanya perintah untuk bershalawat kepada Nabi, termasuk para malaikat pun bershalawat kepadanya; memperbanyak dzikir karena ada perintah untuk berdzikir sebanyak-banyaknya; perintah keutamaan sedekah; dan masih banyak lagi.<br /><br />Al-Fadhailul A’mal juga didasarkan pada hadits Nabi Muhammad saw. yang ada dalam kitab-kitab hadits. Manakala dasarnya dari hadits Nabi yang shahih dan hasan, Al-Fadhailul A’mal tidak menjadi bahan perdebatan.<br /><br />Hal yang menjadi perdebatan adalah bila Al-Fadhailul A’mal itu didasarkan pada hadits-hadits dha`if. Dalam disiplin ilmu hadits, pengertian hadits dha`if ini adalah hadits yang tidak memiliki derajat shahih dan hasan, baik dari sudut sanad atau matannya.<br /><br />Hadits shahih sendiri berarti hadits yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh para perawi yang adil, dari awal sampai akhir, dan tidak mengandung syadz (cacat/janggal) dan terkena `illat yang menyebabkan cacat dalam penerimaannya. Sedangkan hadits hasan, hampir sama dengan hadits shahih, hanya berbeda di tingkat perawinya yang tidak benar-benar kuat ingatannya, tetapi sama-sama bebas dari keganjilan dan `illat yang menyebabkan cacat.<br /><br />Jadi, hadits dha`if adalah hadits yang tidak mencapai derajat shahih dan hasan. Tentang hadits dha`if ini sebagian ahli tidak menerimanya sebagai hujjah. Akan tetapi, sebagian besar yang lain menerimannya untuk hal-hal Al-Fadhailul A’mal.<br /><br />Mereka yang berpandangan terakhir ini di antaranya Imam Ahmad bin Hanbal, Abdurrahman al-Mahdi, dan Abdallah bin Mubarak. Sebagaimana disebutkan Subhi Shalih dalam Ulumul Hadits wa Musthalahuhu, mereka sering dikutip karena mengatakan “apabila kami meriwayatkan tentang halal dan haram kami memperketat, dan apabila kami meriwayatkan keutamaan-keutamaan dan semisalnya kami mempermudah.”<br /><br />Tidak hanya ketiga imam itu, para ulama hadits dan yang lainnya setuju bahwa hadits dha`if dapat dijadikan pedoman dalam masalah Al-Fadhilul A’mal, seperti Sufyan ats-Tsauri dan Sufyan Uyainah, al-Anbari, dan yang lainnya.<br /><br />Mereka yang menerima hadits dha`if untuk Al-Fadhailul A’mal ini mensyaratkan tiga hal: Pertama, hadits itu tidak terlalu dha`if, atau perawinya tidak terkenal sebagai pendusta, fasik, atau orang yang dikenal melakukan kesalahan-kesalahan; kedua, isi hadits itu termasuk dalam kaidah umum atau prinsip umum yang ada dalam Al-Qur’an dan hadits, sehingga tidak menyelisihi keduanya; dan ketiga, hadits itu dijalankan untuk berhati-hati dan tidak meyakini itu bersumber dari Nabi.<br /><br />Dengan demikian, meski hadits dha`if tidak sampai pada derajat shahîh dan hasan, tidak serta-merta kemudian ditolak secara keseluruhan. Dalam hal-hal Al-Fadhailul A’mal, sebagaimana disebutkan tadi, sebagian imam Ahlussunnah wal Jama`ah masih memperkenankan dengan syarat-syarat di atas.<br /><br />Dengan dasar demikianlah, masyarakat NU juga mengakui, menerima, sebagian mengamalkan hadits dha`îf untuk Al-Fadhailul A’mal. Mereka yang tidak mengamalkan, tidak menentang mereka yang menjalankan Al-Fadhailul A’mal untuk mendekatkan diri kepada Allah. Mereka yang menjalankan Al-Fadhailul A’mal berharap mendapat ridha Allah karena berhati-hati, yaitu teramat sedikitnya amal yang dilakukan di dunia, sehingga mereka ini menambah amalnya dari sisi kualitas dan kuantitas. (Sumber: Ensiklopedi NU)<br />HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-27371565919611565702012-10-22T19:20:00.001-07:002012-10-22T19:20:24.914-07:00PUJIAN IMAM ASH SHON'ANI, PENYUSUN KITAB SUBULUS SALAM KEPADA SAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXqyI_fj5Y4FxQB5al0Aj69lIzisQPUFVQGdk99snehuJ1raeBAw6BpkQUw4oZml_WqoaNgXp6jVRo7HL_NZp7Pvl38EOGIdS969bU9PdpH1iMrxc5O9aDc5z8Mt6NK1SpWTLGkufHGBE/s1600/sbol-al-slam-724915.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXqyI_fj5Y4FxQB5al0Aj69lIzisQPUFVQGdk99snehuJ1raeBAw6BpkQUw4oZml_WqoaNgXp6jVRo7HL_NZp7Pvl38EOGIdS969bU9PdpH1iMrxc5O9aDc5z8Mt6NK1SpWTLGkufHGBE/s320/sbol-al-slam-724915.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5802323973705130578" /></a></p><div style="color:#000; background-color:#fff; font-family:times new roman, new york, times, serif;font-size:12pt"><div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--></div><div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Posted by : <span style="font-style: italic;">Abi Awadh Naufal</span></div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Benar dan terbukti</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Bila sebelumnya pujian Imam Asy-Syaukani kepada saikh Muhammad bin Abdul Wahab ternyata <span style="font-style: italic;">hoax</span>, kali ini sungguh sebuah kebenaran yang amat ditunggu-tunggu</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Untuk lebih jelasnya mari kita baca dengan seksama :</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Ketika da'wah Saikh Muhammad bin Abdul Wahab sampai ke Yaman, Al Amir ash shon'ani menulis sya'ir untuk memuji beliau. Sya'ir yang cukup masyhur itu beliau tulis pada tahun 1163 hijriyah</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Sya'ir pujian ini diawali dengan:</div> <div class="MsoNormal">"<span style="font-style: italic;">Salam atas najd, dan orang yang tinggal di sana, sekalipun hanya salam dari negeri yang jauh…</span>"</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Gubahan bait-bait Ash Shon'ani ini sangat masyhur dan tersebar kemana-mana. Maklum, Al Allamah Ash Shon'ani dikenal sebagai ulama besar yang zuhud, wara' dan alim. Karangannya yang amat masyhur adalah<span style="font-weight: bold;"> Subulus Salam</span>, syarh kitab Bulughul Marom</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Setelah qasidah itu tersebar kemana-mana, para ulama menegur Ash-Shon'ani, beliau pun diam mempertimbangkan. Apakah aku telah memuji orang yang salah?</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Adalah Syaikh Marbad bin Ahmad At Tamimi, yang atas kehendak Allah menyingkap tabir kepalsuan, datang ke yaman, bertemu dengan Imam Al Amir Ash shon'ani, dan menjelaskan semua</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Bahkan sebelumnya, juga datang dari najd bernama syeikh Abdurrahman An Najdi menjelaskan kebusukan Muhammad bin Abdul Wahab</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Sepandai-pandai orang menyembunyikan bangkai, bau busuknya akan tercium juga. Kedatangan dua ulama Nejd ini telah mengungkapkan kenyataan di hadapan Iman Ash Shon'ani. Kemudian ditulisnya qasidah lain sebagai koreksi atas pujiannya dulu, beliau juga menjelasknnya dalam kitabnya berjudul " <span style="font-weight: bold;">Irsyadu Dzawil Albab Ila Haqiqati Aqwali Muhammad bin Abdil Wahab</span>" atau "<span style="font-weight: bold;">Mahwul Haubah fi Syarhi Abyatit Taubah</span>". Kitab ini sangat masyhur di Yaman, hingga para santri ibtida' pun bila ditanya kitab itu, mereka langsung paham</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Dalam kitab itu beliau tulis :</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">"Aku meralat kembali apa yang pernah kutulis untuk Muhammad bin Abdulwahab an Najdi, benarlah pada dirinya terdapat perbedaan dengan apa yang kuyakini</span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Pada mulanya, aku mengira dia baik, andai aku dapat menjumpainya, mengambil nasehatnya yang dapat mencerahkan manusia demi menggapai petunjuk</span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Ternyata perkiraanku meleset, namun harapanku untuk mendapat kebaikan tak jadi soal, karna dzon pada dasarnya tidak membuahkan petunjuk</span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Telah datang padaku, dari Nejd, Syeikh Marbad, beliau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi</span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Dalam berbagai tulisannya, mbaw telah dengan sengaja mengkafirkan banyak orang</span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Dia mencampur-adukkan hujjah-hujjah yang rapuh bagai rumah laba-laba.dia juga banyak menumpahkan darah muslimin, janjinya pun tak dapat dipegang</span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Sungguh, Allah dalam surat Al Bara'ah telah ada perintah untuk berlepas diri dari mereka berikut kekufuran serta pembangkangannya</span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Mereka (muslimin) adalah saudara kami, demikian Allah menyebut mereka, dengarkanlah apa yang dikatakan tuhan yang maha tunggal</span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Demikian pula sebaik-baik utusan melarang takfir, mengapa lelaki najd ini tak jua berhenti</span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Tidak, mereka tidaklah kafir, selagi mereka menegakkan sholat</span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Jelaskanlah padaku, jelaskan..</span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Mengapa darah mereka kau tumpahkan, apa alasanmu merampok harta mereka dengan sengaja?</span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div style="margin-left: 40px;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Padahal mereka telah terjaga, terlindungi dengan syahadah, tak ada Tuhan selain Allah, Pemilik Keagungan"</span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div class="MsoNormal">Tentang kedatangan Syeikh Marbad At Tamimi ini, Ash Shon'ani juga menuturkan :</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Telah datang kepadaku, seorang alim dari Najd bernama Marbad bin Ahmad At Tamimi. Dia tiba bulan Shofar tahun 1170 H dan tinggal di negeri kami selama 8 bulan</span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Dia kembali ke negerinya<span style="mso-spacerun:yes"> </span>bulan Syawal tahun 1170 bersama dengan jamaah haji</span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Dia mengabariku, bahwa bait-bait qasidahku telah disampaikan kepada Muhammad bin Abdul Wahab, namun dia hanya diam tak menjawab</span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Sebelumnyanya, pernah datang juga kepadaku, Asy Syaikh al Fadhil Abdurrahman An Najdi. Dia bercerita kepadaku tentang muhammad bin abdul wahab banyak hal. Suka menumpahkan darah, perampokan, pembunuhan dan tudingan kafirnya pada umat nabi Muhammad di mana-mana. Aku diam memikirkan apa yang disampaikan syaikh abdurrahman, hingga datanglah marbad at tamimi membawa beberapa pernyataan Muhammad bin Abdul Wahab</span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Semua menjadi jelas bagiku, tampaknya Muhammad bin abdul Wahab ini orangnya baru mengenal syari'at baru setengah, tak melihat secara teliti. Tak mau belajar dari orang yang telah berjasa padanya (syeikh Abdul wahab) membimbingnya dan mengajarinya ilmu yang bermanfaat </span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Sebaliknya, dia malah mempelajari tulisan Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim dan bertaklid buta pada keduanya, padahal mereka berdua tidaklah layak ditaklidi</span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Saat telah jelas bagiku tentang pribadi Muhammad bin Abdul Wahab, dan telah kulihat ucapan-ucapannya, bagaimana ketika bait-baitku telah sampai padanya, dia berusaha mengelak dari apa yang kusampaikan, kulihat tanggapannya atas perkataanku, adalah jawaban yang jauh dari keinsafan</span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Semua telah kujelaskan semua pada Syaikh Marbad, bahkan banyak kunukil pula ucapan Ibnul Qoyyim dan Al Jauzi </span></div> <div class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;"> </span></div> <div class="MsoNormal">Wallahu a'lam </div> <div class="MsoNormal">--------</div> <div class="MsoNormal">Semoga kita senantiasa istiqomah dalam manhaj salaf, berpegang teguh pada sunnah nabawiyyah serta selalu tegar menantang ahli bid'ah dholalah</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Salam Pembela Sunnah !</div> </div></div>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-26698263062622412592012-10-20T21:40:00.001-07:002012-10-20T21:40:57.625-07:00Pujian Asy Syaukani terhadap Muhammad bin Abdul Wahab. Benarkah?<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd3qIl3jWa5_srbpKuhFUi3SSh5lLscUxG6WhquSMT3MA9qONRKektE9NGzgAI1UqlXZzjXq4i00tCs10m-xijbixn9olzj8GeKA5OSt3x_4YRRvWYWfmxaWJQov3zdwG7DtQrrP5MxA4/s1600/%2521%2521000-757625.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd3qIl3jWa5_srbpKuhFUi3SSh5lLscUxG6WhquSMT3MA9qONRKektE9NGzgAI1UqlXZzjXq4i00tCs10m-xijbixn9olzj8GeKA5OSt3x_4YRRvWYWfmxaWJQov3zdwG7DtQrrP5MxA4/s320/%2521%2521000-757625.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5801618017885689570" /></a></p><div style="color:#000; background-color:#fff; font-family:times new roman, new york, times, serif;font-size:12pt"><div style="text-align: left;">Tahun berapa Imam Syaukani wafat?<br>Posted by : Abi Awadh Naufal<br><br>beliau lahir 172 -250. Ini menurut sumber ahlu bid'ah yang beralamatkan di :<br><br>http://arifcahyadiblog.blogspot.com/2012/03/biografi-singkat-imam-asy-syaukani.html<br>http://jacksite.wordpress.com/2010/10/06/imam-asy-syaukani/<br>http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/09/04/imam-asy-syaukani/<br>http://al-quranhaditsonline.blogspot.com/2010/12/ulama-lain-yang-masyhur-di-zamannya_01.html<br><br>namun anehnya, kemudian mereka mengatakan bahwa asy-syaukani yang wafat pada tahun 250 Hijriyah memuji Muhammad bin Abdul wahab yang lahir tahun 1115 H. aneh kan?<br><br>Keanehan ini dapat anda lihat di :<br><br>http://salafonfacebook.blogspot.com/2012/08/ulama-sejagad-membela-syaikh-muhammad.html<br>http://abufakhry.tumblr.com/post/32256061316/thread-ini-saya-angkat-untuk-membongkar-kedustaan<br>http://saudi-tauhid-sunnah.blogspot.com/2012/08/ulama-sejagad-membela-syaikh-muhammad.html<br>(yang terakhir adalah blog ustadz firanda, sarjana s2 yang kini menempuh s3 di sebuah tempat di arab)<br><br>Di sana tertulis pujian Imam Muhammad bin Ali Asy-Syaukani (Penulis Kitab Nailul Authar, Yaman) terhadap syaikh muhammad bin abdul wahab<br><br>Ketika sampai berita kematian Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah pun merangkai bait-bait syairnya,<br>"Telah wafat tonggak ilmu dan pusat kemuliaan,<br>Rujukan utama orang-orang pilihan yang mulia.<br>Ilmu-ilmu agama nyaris hilang bersama wafatnya,<br>Wajah kebenaran pun hampir lenyap tertelan derasnya arus sungai."<br>……..<br><br>bingung???<br>Pasti..!!<br><br>Sebenarnya tahun berapa Imam Asy Syaukani wafat?<br><br>Ada beberapa sumber dengan informasi yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan beliau wafat tahun 1250 H, 1251 H serta ada juga yang menyatakan tahun 1255 Hijiriyah<br><br>Perbedaan-perbedaan tersebut sangatlah wajar, mengingat perbedaan tersebut tidak terlalu mencolok. Namun, bila perbedaan terpaut hingga seribu tahun (250 – 1250) ada beberapa kejanggalan yang perlu diteliti ulang<br><br>Pertama, bisa jadi keempat sumber di atas menyajikan berita dengan metode co-pas<br>Kedua, sengaja dibuat demikian untuk mengkaburkan fakta<br><br>Dengan demikian, pujian Asy-Syaukani terhadap muhammad bin abdul wahab perlu diragukan kebenarannya<br><br>Ternyata apa yang dikatakan oleh Asy-Syaukani dalam kitabAd Dawa'ul Ajil fi Daf'il Aduwwis So'il X cetakan Maktabah As Sunnah Al Muhammadiyah ditahqiq oleh Syaikh Hamid Al Al Faqqi halaman 53 sangat bertentangan dengan kebohongan Ahli bid'ah dholalah wahabiyah<br><br>Berikut kutipannya :<br><br> قال الشوكاني في ( الدواء العاجل في دفع العدو الصائل ) ط مكتبة السنة المحمدية بتحقيق حامد الفقي ص53 ما صورته :<br> .. فكرت في ليلة من الليالي في هذه الفتن التي قد نزلت بأطراف هذا القطر اليمني …….(إلى أن قال ):<br>هذا حال من هو بعيد عنها لم تطحنه بكلكلها ، ولا وطئته بأخفافها ، وأما من قد وفدت عليه وقدمت إليه ، وخبطته بأشواظها ، وطوته بأنيابها ، وأناخت وقرت بناحيته كالقطر اليماني وما جاوره فيالله كم من بحار دم أريقت !!! ومن نفوس أزهقت !!! ومن محارم هتكت !!! ومن أموال أبيحت !!! ومن قرى ومدائن طاحت بها الدوائح ، وصاحت عليها الصوائح بعد أن تعطلت وناحت بعرصاتها المقفرات النوائح ، فلما تصورت هذه الفتنة أكمل تصور ، وإن كانت متقررة عند كل أحد أكمل التقرر ، ضاق ذهني عن تصورها ، فانقلبت إلى النظر في الأسباب الموجبة لنـزول المحن وحلول النقم ، من ساكني هذا القطر اليمني على العموم … )) اهـ .<br><br>Penjelasan Asy Syaukani di atas menggambarkan kegelisahan beliau, andai fitnah muhammad bin abdul wahab melanda Yaman, betapa banyak darah tertumpahkan, harta yang dirampok, dan hak-hak manusia yang dirampas<br><br>Penutup<br><br>Demikianlah kebohongan yang terus menerus dilakukan para ahli bid'ah dholalah. Kebohongan yang dilakukan oleh seseorang bukannya diperingatkan, tapi malah di copas oleh teman-temannya dan disebarkan untuk menipu kaum muslimin<br><br>Sesungguhnya syaithon telah menghiasi keburukan mereka agar tampak baik<br><br>Wallahu a'lam<br><br><br>Semoga kita senantiasa istiqomah dalam manhaj salaf, berpegang teguh pada sunnah nabawiyah serta selalu tegar dalam menghadang ahli bid'ah dholalah<br><br>Salam Pembela Sunnah..!<br></div></div>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-57854572688843065502012-10-19T21:06:00.001-07:002012-10-19T21:06:19.504-07:00AJARAN CONDROSENGKOLO<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtI895FT_mml95q92LR3y-UQPcVOAhyX3cZhd-lGSL0WHmQTh7FuT4q_oMCklDm_L9CzPyJjAoL2ePnSUtLS543jY1vwDwt8hX2u0BrEx5yD2kjC0aj_BKzuO74Znd6QmGJw1zPWmy3Lg/s1600/%2521+%2521+%2521-779505.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtI895FT_mml95q92LR3y-UQPcVOAhyX3cZhd-lGSL0WHmQTh7FuT4q_oMCklDm_L9CzPyJjAoL2ePnSUtLS543jY1vwDwt8hX2u0BrEx5yD2kjC0aj_BKzuO74Znd6QmGJw1zPWmy3Lg/s320/%2521+%2521+%2521-779505.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5801238013410875330" /></a></p><div style="color:#000; background-color:#fff; font-family:times new roman, new york, times, serif;font-size:12pt"><div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--></div><div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal" style="text-align:center" align="center">by : Abi Awadh Naufal<br></div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Masih ingatkah anda saat dulu masih duduk di bangku smp atau sma dan belajar sejarah? Sebuah pelajaran yang cukup menyita pikiran kita untuk mengingat tahun-tahun penting yang menandai berbagai peristiwa yang terjadi baik di dalam maupun luar negeri</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Dahulu, orang jawa mengenal candra sengkala (condro sengkolo). Condro berarti pernyataan, sengkolo berarti tahun. Atau istilahnya angka tahun.</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Candrasengkala sendiri sebenarnya terdiri dari dua macam yaitu Suryasengkala dan Candrasengkala. Suryasengkala adalah Candrasengkala yang digunakan untuk tahun yang perhitungannya berdasarkan perputaran Bumi terhadap Matahari (Surya), sebagaai contoh adalah tahun Masehi. Sedangkan Candrasengkala adalah Candrasengkala yang digunakan untuk tahun yang perhitungannya berdasarkan perputaran Bulan (Candra) terhadap bumi, sebagai contoh adalah tahun Saka/Jawa dan tahun Hijriyah, sedangkan pengertian Candrasengkala yang ini kita sebut istilah khusus</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Sebagian orang ada yang membuat angka tahun dengan gambar atau patung (arca) yang bila dihitung akan menunjukkan tahun tertentu</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Ada pula yang menggunakan kata-kata (ukoro) yang maknanya menyiratkan tahun yang dimaksud</div> <div class="MsoNormal"> </div> <div class="MsoNormal">Contoh :</div> <div class="MsoListParagraph" style="text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo1; tab-stops:list 36.0pt"><span style="mso-bidi-font-family: Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin"><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></span><span dir="LTR"></span>Akhir Kerajaan Majapahit ditandai dengan Candrasengkala <strong><span style="font-family:"Calibri","sans-serif";mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-theme-font:minor-latin;mso-bidi-font-family:Arial;mso-bidi-theme-font: minor-bidi">Sirna Ilang Kertaning Bumi </span></strong>yang menggambarkan runtuhnya Kerajaan besar tersebut pada tahun 1400 Saka</div> <ol start="2" type="1"><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list 36.0pt">Pada Menara Kudus tertulis Candrasengkala <strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";mso-ascii-theme-font:minor-latin;mso-hansi-theme-font: minor-latin;mso-bidi-font-family:Arial;mso-bidi-theme-font:minor-bidi">Gapura Rusak Ewahing Jagad</span></strong> yang menggambarkan kondisi sosial-politik Kerajaan Demak yang kacau ketika itu yaitu tahun 1609<span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman""></span></li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list 36.0pt"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman"">Lambang kraton Yogya –> "DWI NAGA RASA TUNGGAL" melambangkan tahun 1682.</span></li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list 36.0pt"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman"">Kabupaten Banyumas –> "BEKTINING MANGGALA TUMATANING PRAJA" melambangkan tahun 1582</span></li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list 36.0pt"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman"">Kabupaten Sleman —> "RASA MANUNGGAL HANGGATRA NEGARA" melambangkan tahun 1916 (Masehi)</span></li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list 36.0pt"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman"">Kabupaten Sleman —> "ANGGATA CATUR SALIRA TUNGGAL" melambangkan tahun 1846 (tahun Jawa)</span></li><li class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal;mso-list:l0 level1 lfo1;tab-stops:list 36.0pt"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman"">Kabupaten Pati —> "KRIDANING PANEMBAH GEBYARING BUMI" melambangkan tahun 1323</span></li></ol> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Tak hanya di Jawa</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Mungkin tiap-tiap negara juga mempunyai cerita sendiri berkenaan dengan sejarah mereka. Termasuk juga di negeri-negeri arab mempunyai semacam condrosengkolo yang dinamakan dengan hisabul jumal, yakni perhitungan huruf-huruf. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah tarikh. Berasal dari kata arrokho-yuarrikhu , memberi tanggal. Lihat kamus Mahmud Yunus hal. 37</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Bagaimana hukumnya mengingat tahun dengan condro sengkolo / tarikh?</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Boleh-boleh saja, mengingat ini hanya masalah metode dalam mengingat momen-moment tertentu. Masalah dunia</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Banyak juga para ulama yang mencatat tahun disusunnya sebuah kitab dengan kalimat yang apabila dijumlah, maka akan menunjukkan tahun penyusunan kitab tersebut</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Sebagai contoh saja, seorang muarrikh mencatat wafatnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dengan sebuah condrosengkolo berbunyi :</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:center;line-height:normal" align="center"><span dir="RTL" style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif";mso-fareast-font-family: "Times New Roman"" lang="AR-SA">بدا هلاك الخبيث</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">ba'=2 dal=4 alif=1 ha'=5 lam=30 alif =1 kaf =20 alif=1 lam=30 kho'=600 ba'=2 ya'=10 tsa'=500</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">2+4+1+5+30+1+20+1+30+600+2+10+500=1206</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab wafat tahun 1206 H</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Bukan hanya sekedar tahun, tapi kata-kata tersebut mempunyai arti : Telah nyata kebinasaan orang yang menjijikkan</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Saya tidak tahu mengapa sang mu'arrikh mencatatnya dengan kata-kata semacam itu. Kita kembalikan sepenuhnya pada al mu'arrikh</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Demikian sedikit ulasan mengenai condro sengkolo</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Semoga kita tetap istiqomah dalam manhaj salaf serta tetap tegar dalam menghadapi ahlul bid'ah dholalah</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; line-height:normal"><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Salam Pembela Sunnah!</span></div> <div class="MsoNormal"> </div> </div></div>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-44428609307700292132012-10-19T20:43:00.001-07:002012-10-19T20:43:19.174-07:00Kembali pada Al-Qur’an dan As-Sunnah<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh78Web9fP_wYeQGdLhMrHKp0jaJRyPfGGDkNBgWdWgt6KjVAsg_seus3pI7THWfypQOoR1xbDs_OdLvM-bzFTmF1XZdx90xbD-4xJcMw_dT-7BxiV6PHkngzj16i_xB2DWRQy9WX-L56A/s1600/stupid-799174.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh78Web9fP_wYeQGdLhMrHKp0jaJRyPfGGDkNBgWdWgt6KjVAsg_seus3pI7THWfypQOoR1xbDs_OdLvM-bzFTmF1XZdx90xbD-4xJcMw_dT-7BxiV6PHkngzj16i_xB2DWRQy9WX-L56A/s320/stupid-799174.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5801232081858436130" /></a></p><div style="color:#000; background-color:#fff; font-family:times new roman, new york, times, serif;font-size:12pt"><div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--></div><div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin">Meluruskan anggapan bodoh terhadap Wahabi (Salafi)<br></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin"> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin">By : Abi Awadh Naufal (abiawadhnaufal@yahoo.com)</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin"> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin">Alhamdulillah, washsholatu wassalamu ala Nabiyyina Muhammad bin Abdillah, wa alihi washohbihi wa man waalah</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin"> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin">Wa ba'du:</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin"> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin">Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin"> </span></div> <div class="MsoNormal" dir="RTL" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;line-height:normal;direction:rtl;unicode-bidi:embed"><span style="font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";color:black;mso-themecolor:text1" lang="AR-SA">من يهد الله فهو المهتد ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا</span><span dir="LTR" style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh";color:black; mso-themecolor:text1"></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"> </div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="font-style: italic;">Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barangsiapa yang disesatkan Nya maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. (Q.S. Al Kahfi: 17)</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh";color:black; mso-themecolor:text1"> </span></div> <div class="MsoNormal" dir="RTL" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;line-height:normal;direction:rtl;unicode-bidi:embed"><em><span style="font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh";mso-ascii-font-family: Calibri;mso-ascii-theme-font:minor-latin;mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin" lang="AR-SA">ومن يهد الله فهو المهتد ومن يضلل فلن تجد لهم أولياء من دونه ونحشرهم يوم القيامة على وجوههم عميا وبكما وصما</span></em><span class="st"><span style="font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"" lang="AR-SA"> مأواهم جهنم كلما خبت زدناهم سعيرا</span></span><span class="st"><span dir="LTR" style="mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh""></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="latin"><span style="background:#EEEEFE"> </span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="font-style: italic;"><span class="latin"><span style="background:#EEEEFE">Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.</span></span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="latin"><span style="background:#EEEEFE"> </span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="latin"><span style="background:#EEEEFE">Pembahasan :</span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="latin"><span style="background:#EEEEFE"> </span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="latin"><span style="background:#EEEEFE">Dua ayat di atas diawali dengan kalimat</span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="latin"><span style="background:#EEEEFE"><span style="mso-spacerun:yes"> </span></span></span><span dir="RTL" style="font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh";mso-fareast-font-family: "Times New Roman";color:black;mso-themecolor:text1" lang="AR-SA">من يهد الله</span><span dir="LTR"></span><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh";color:black;mso-themecolor: text1" lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span> </span><span style="mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh";color:black;mso-themecolor: text1"></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin; color:black;mso-themecolor:text1">Man, adalah isim syarat, menjazamkan fi'il</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin; color:black;mso-themecolor:text1">Yahdi, fi'il mudhori' dijazamkan oleh man</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin; color:black;mso-themecolor:text1">Lafdzul jalalah sebagai fa'il dari yahdi</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin; color:black;mso-themecolor:text1">Kalimat selanjutnya sebagai jawabusy syarthi</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin; color:black;mso-themecolor:text1"> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:Calibri;mso-bidi-theme-font:minor-latin; color:black;mso-themecolor:text1">Bagaimana bila ditulis:</span></div> <div class="MsoNormal" dir="RTL" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt: auto;text-align:justify;line-height:normal;direction:rtl;unicode-bidi:embed"><span class="st"><span style="font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"" lang="AR-SA">من </span></span><em><span style="font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh";mso-ascii-font-family: Calibri;mso-ascii-theme-font:minor-latin;mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;font-style:normal" lang="AR-SA">يهديه الله</span></em><span class="st"><i><span style="font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"" lang="AR-SA"> </span></i></span><span class="st"><span style="font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"" lang="AR-SA">فلا مضل له ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا</span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="st"><span style="mso-bidi-font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh""> </span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="st"><span style="mso-bidi-font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Jawaban:</span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="st"><span style="mso-bidi-font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Kalimat di atas tentu saja salah besar menurut pakem bahasa arab yang benar. Man yang berlaku sebagai isim syarat tidak menjazamkan fi'il mudhori yang jatuh sesudahnya</span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="st"><span style="mso-bidi-font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh""> </span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="st"><span style="mso-bidi-font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Parahnya, kesalahan kecil dalam memahami bahasa arab yang notabene adalah bahasa Al Qur'an dan Hadits justru dilakukan oleh ahli bid'ah yang pura-pura mengajak kembali pada Al-Qur'an dan sunnah</span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="st"><span style="mso-bidi-font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh""> </span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="st"><span style="mso-bidi-font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Tidak percaya??</span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="st"><span style="mso-bidi-font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh""> </span></span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span class="st"><span style="mso-bidi-font-family: "KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Coba buka :</span></span></div> <div class="MsoNormal"><a href="http://goo.gl/TW6HW">http://goo.gl/TW6HW</a></div> <div class="MsoNormal">Sekitar 156,000 hasil<nobr> (0.17 detik)</nobr></div> <div class="MsoNormal"><a href="http://goo.gl/XV7Vk">http://goo.gl/XV7Vk</a></div> <div class="MsoNormal">Sekitar 7,390 hasil<nobr> (0.17 detik)</nobr></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Tidak sengaja? Rasanya tidak mungkin. Karena sangat terlalu banyak</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Sengaja? Entahlah. Saya tidak berani sembarang menuduh</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Namun melihat dari kasus yang ada, dapat saya simpulkan bahwa golongan yang pura-pura mengajak kembali pada Al Qur'an dan Sunnah, namun tidak memahami kaidah bahasa arab secara benar bisa jadi dia adalah penipu atau korban penipuan berkedok islam</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Saran:</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Pembukaan sebuah pidato, tulisan atau artikel kalau tidak menguasai bahasa arab ga usah sok kemarab lah. Pake bahasa Indonesia saja sudah cukup. Yang penting maksud dari pembahasan bisa dimengerti</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Wallahu a'lam bishshowab</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Semoga kita senantiasa istiqomah di atas manhaj salaf, berpegang teguh dengan sunnah nabawiyah serta tetap tegar menghadapi tantangan ahlu bid'ah dholalah</span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh""> </span></div> <div class="MsoNormal" style="mso-margin-top-alt:auto;mso-margin-bottom-alt:auto; text-align:justify;line-height:normal"><span style="mso-fareast-font-family: "Times New Roman";mso-bidi-font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"">Salam Pembela Sunnah!</span></div> </div></div>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-81928990059467649382012-10-15T22:02:00.001-07:002012-10-15T22:02:25.616-07:00Mencintai Keluarga Nabi Sesuai Al Qur'an dan Sunnah<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC9ulCpRVFK6pf3tqMgsIi4LR7iPrzTHAxYbVbp-djH1n__6OtiJ_g5nCYaPWjUhfbZs1bVsqY8KhlkKSK1A2_D6YIvn4y84qCti9sY47uetgnI8rUo17kWRAyjVUkB-mATpRiYarXWdQ/s1600/%2521%2521%252142_023-745616.gif"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC9ulCpRVFK6pf3tqMgsIi4LR7iPrzTHAxYbVbp-djH1n__6OtiJ_g5nCYaPWjUhfbZs1bVsqY8KhlkKSK1A2_D6YIvn4y84qCti9sY47uetgnI8rUo17kWRAyjVUkB-mATpRiYarXWdQ/s320/%2521%2521%252142_023-745616.gif" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5799768125220267586" /></a></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%">Mencintai Keluarga Nabi Sesuai Al Qur'an dan Sunnah, Tanpa Bid'ah</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%"> </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%">Siapakah habaib?</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Mereka adalah anak cucu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari keturunan Fathimah dan Ali radhiyallahu anhuma</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Berkata Al Allamah Al Imam Abdullah bin Alwi al Haddad</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;line-height:normal"><span dir="RTL" style="font-size:24.0pt;font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"" lang="AR-SA">فهم الكثير الطيب المدعو لهم ** من جدهم حين الزفاف الا تعي <br> بيت النبوة والشهامة والهدى **والعلم في الماضي وفي المتوقع<br> قوم يغاث بهم اذا حل البلا * * ولدى المساغب كالغيوث الهمع<br style> <br style> </span><em><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Calibri","sans-serif";font-style:normal"></span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0in;margin-right:0in;margin-bottom:0in;margin-left:.25in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><em><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Calibri","sans-serif";font-style:normal">Merekalah anak cucu yang banyak lagi diberkahi, dari (do'a) datuk mereka shallallahu 'alaihi wasallam ketika malam pengantin (Fathimah dan Ali). Tidakkah kau tahu itu?</span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0in;margin-right:0in;margin-bottom:0in;margin-left:.25in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><em><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Calibri","sans-serif";font-style:normal">Rumah kenabian, kepandaian dan petunjuk</span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0in;margin-right:0in;margin-bottom:0in;margin-left:.25in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><em><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Calibri","sans-serif";font-style:normal">Tempat (sumber) ilmu baik di masa lalu maupun masa yang akan datang</span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0in;margin-right:0in;margin-bottom:0in;margin-left:.25in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><em><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Calibri","sans-serif";font-style:normal">Merekalah orang-orang tempat meminta pertolongan kepada Allah, bila bencana melanda</span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0in;margin-right:0in;margin-bottom:0in;margin-left:.25in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><em><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Calibri","sans-serif";font-style:normal">Maka pertolongan pun turun laksana hujan yang mengguyur</span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0in;margin-right:0in;margin-bottom:0in;margin-left:.25in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><em><span style="font-family:"Calibri","sans-serif";font-style:normal"> </span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0in;margin-right:0in;margin-bottom:0in;margin-left:.25in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><em><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Calibri","sans-serif";font-style:normal">Telah banyak ayat-ayat Al Qur'an dan hadits yang memerintahkan kita untuk mencintai anak cucu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam</span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0in;margin-right:0in;margin-bottom:0in;margin-left:.25in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><em><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Calibri","sans-serif";font-style:normal"> </span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top:0in;margin-right:0in;margin-bottom:0in;margin-left:.25in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><em><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;font-family:"Calibri","sans-serif";font-style:normal">Kisah Hikmah : Abu Sufyan bin Harb mendapat hidayah karena pembelaannya terhadap keluarga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam</span></em></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:.25in;line-height:normal"><em><span style="font-family:"Calibri","sans-serif";font-style:normal"> </span></em></p> <p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align:right;direction:rtl"><span style="font-size:24.0pt;line-height:115%;font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"" lang="AR-SA">عَنِ </span><span style="font-size:24.0pt;line-height:115%"><a href="http://www.islamweb.net/hadith/RawyDetails.php?RawyID=4883" title="معلومات الرواة"><span style="font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh";color:windowtext;text-decoration:none" lang="AR-SA">ابْنِ عَبَّاسٍ </span></a></span><span style="font-size:24.0pt;line-height:115%;font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"" lang="AR-SA">، قَالَ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size:24.0pt;line-height:115%"><span dir="LTR"></span> : " </span><span style="font-size:24.0pt;line-height:115%;font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"" lang="AR-SA">لَطَمَ أَبُو جَهْلٍ فَاطِمَةَ بِنْتَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَشَكَتْ إِلَى أَبِيهَا ، فَقَالَ : ائْتِي أَبَا سُفْيَانَ ، فَأَتَتْهُ فَأَخْبَرَتْهُ فَأَخَذَ بِيَدِهَا وَقَامَ مَعَهَا حَتَّى وَقَفَ عَلَى أَبِي جَهْلٍ ، وَقَالَ لَهَا : الْطِمِيهِ كَمَا لَطَمَكِ ، فَفَعَلَتْ فَجَاءَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَخْبَرَتْهُ فَرَفَعَ يَدَيْهِ ، وَقَالَ : اللَّهُمَّ لا تُنْسِهَا لأَبِي سُفْيَانَ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size:24.0pt;line-height:115%"><span dir="LTR"></span> " </span><span dir="RTL"></span><span style="font-size:24.0pt;line-height:115%;font-family:"KFGQPC Uthman Taha Naskh"" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span>، قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ : مَا شَكَكْتُ أَنْ كَانَ إِسْلامُهُ إِلا لِدَعْوَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%"><br></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"> <span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Dari Abdullah bin Abbas berkata," Pernah Abu Jahal menempeleng Fathimah, putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Fathimah pun mengadu kepada ayahandanya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Datanglah kepada Abu Sufyan!</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Fathimah radhiyallahu anha mendatangi Abu Sufyan (ketika itu masih kafir) dan menceritakan perihal perlakuan kasar Abu Jahal terhadap dirinya</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Seketika itu juga, Abu Sufyan bangkit. Diajaknya Fathimah mendatangi Abu Jahal</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Begitu sampai di hadapan Abu Jahal, Abu Sufyan berkata : Pukul dia sebagaimana dia telah memukulmu. Fathimah pun memukulnya</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">(Abu Jahal tak berani berbuat apa-apa sama sekali, karena takut pada Abu Sufyan)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Kemudian Fathimah menceritakan apa yang dialaminya kepada Rasulullah shallallahu <span style> </span>'alaihi wasallam</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Beliau pun mengangkat tangannya seraya berdo'a : Ya Allah, Jangan Engkau lupakan apa yang telah dilakukan Abu Sufyan ini</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Ibn abbas berkata, "Tak kuragukan bahwa Islamnya Abu Sufyan tidak lain adalah karena do'a Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ini"</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Wallahu a'lam bish showab</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0in;margin-bottom:.0001pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%">Semoga kita senantiasa tegar di atas sunnah, selalu konsisten dalam manhaj salaf dan senantiasa diberikan kekuatan dalam menghadang ahli bid'ah dholalah. amin</span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%"> </span></p> <p class="MsoNormal" dir="RTL" style="text-align:right;direction:rtl"><span dir="LTR" style> </span></p> HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-54980915110868097162012-10-12T01:07:00.001-07:002012-10-12T01:07:50.728-07:00<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIWeNpofUyIGcCF0no-8nNDADYOVDm4kFdyDBThyd6loUWzyUbTY66EZHhr9Q0bIH92BB_vf9JLC9SpM1VaevqifOWAyt6GkPaob6bPvImftxGfua4s2qTGOZTLAJw-sih1HnxnqB7BEA/s1600/manggil+bin+baz-770729.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIWeNpofUyIGcCF0no-8nNDADYOVDm4kFdyDBThyd6loUWzyUbTY66EZHhr9Q0bIH92BB_vf9JLC9SpM1VaevqifOWAyt6GkPaob6bPvImftxGfua4s2qTGOZTLAJw-sih1HnxnqB7BEA/s320/manggil+bin+baz-770729.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5798331571405446802" /></a></p>Janganlah berbicara dengan orang yang sudah mati
<br>(Mengungkap syirik para kuburiyyun)
<br>
<br>SEPUTAR ILMU MEMANGGIL ARWAH
<br>
<br>Oleh
<br>Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
<br>
<br>
<br>Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada
<br>Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarganya, shahabatnya
<br>serta orang-orang yang mengikuti petunjuknya.
<br>
<br>Sungguh telah tersebar ditengah masyarakat, baik masyarakat penulis
<br>maupun masyarakat bukan penulis, satu ilmu yang dinamakan ilmu
<br>memanggil roh. Mereka mengaku bisa memanggil roh orang-orang mati
<br>dengan cara yang ditemukan oleh para tukang sihir
<br>
<br>Syaikh Bin Baz juga berkata : Terkadang roh-roh yang mereka panggil
<br>ini adalah syetan yang menemani orang mati yang dipanggil rohnya
<br>
<br>Beliau wafat pada hari Kamis, 27 Muharram 1420 H / 13 Mei 1999 M
<br>
<br>4861 hari setelah beliau wafat, …..
<br>
<br><a href="mailto:ibnuromin@ymail.com">ibnuromin@ymail.com</a> berkata:
<br>1 September 2012 pada 5:52 pm
<br>
<br>Subhaanallooh…
<br>Wahai Syaikh yg mulia…Pembela dan penegak Assunnah selamanya
<br>Semoga lisan-lisan yg menjelek-jelekkan dirimu di negeri ini dari
<br>kalangan Quburiyyun, shufi khobaits dan yg sejenisnya…Semoga Alloh
<br>berikan kpd mereka pemahaman ttg kebenaran Islam yg bersesuaian dg
<br>manhaj salaf ahlussunnah waljama'ah agar selamat amalan dan keyakinan
<br>mereka agar di TELAGA AL-HAUDH nanti mereka tidak terusir oleh
<br>Rosulullohi Sholallohu 'aAlaihi wasallam….
<br>Wallohul musta'aan..
<br>
<br>Demikian Abi Awadh Naufal melaporkan hasil kunjungannya ke :
<br><a href="http://nasihatonline.wordpress.com/2010/07/04/155/">http://nasihatonline.wordpress.com/2010/07/04/155/</a>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-22830414551407142122012-09-05T16:40:00.001-07:002012-09-05T16:40:33.819-07:00Tatacara Berwudlu<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCwNvUltpzAoYVzPFuZxgJN7XC8YiE2hHLDz-cFw-AcM3fI0m9Uj9taYL4GaC_5pDn21CLsP_utp6LWq_F6IGMaJGlH3CLqDbkG5acOZeXX4FGI4e0dFUXFBMDzjQoGPNCDfSE1NfZgR4/s1600/Tata-Cara-Wudhu1-733820.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCwNvUltpzAoYVzPFuZxgJN7XC8YiE2hHLDz-cFw-AcM3fI0m9Uj9taYL4GaC_5pDn21CLsP_utp6LWq_F6IGMaJGlH3CLqDbkG5acOZeXX4FGI4e0dFUXFBMDzjQoGPNCDfSE1NfZgR4/s320/Tata-Cara-Wudhu1-733820.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5784841773899896610" /></a></p><div class="moz-text-flowed" style="font-family: -moz-fixed; font-size: 14px;" lang="x-unicode">Tata cara Wudhu berikut ini merupakan ringkasan dari beberapa keterangan yang terdapat dalam Kitab kitab fiqih Madzhab Syafi,I, sebab kemungkinan warkoper bermadzhab selain Madzhab Syafi,I sangat kecil. <br> <br> Sebelum lebih lanjut membahas tata cara berwudhu, lebih dahulu hendaknya perlu diketahui bahwa tata cara berwudhu itu terbagi menjadi : <br> <br> Inti wudhu (Arkan/Wajib <br> Adab atau tata karma Wudhu (Sunnah/Mandub) <br> <br> Sengaja kami tidak membahas terlalu panjang mana yang wajib dan mana yang sunnah dulu, pada intinya apa yang akan kami tulis adalah sebuah rangkaian tata cara berwudhu baik dalam kesunnahan dan wajibnya. <br> <br> Adapun tata cara berwudhu itu sangat banyak, saya hanya akan menuqil sebagian sedikit dari kitab Bidayatul Hidayah saja untuk lebih meringkas halaman sebagi berikut: <br> <br> <!--more--><br> <br> Pertama tama setelah selesai Istinjak atau membersihkan diri dari Najis, jangan tinggalkan untuk bersiwak atau sikat gigi. Sebab hanya dengan bersiwak itu bias mendapatkan beberapa manfa'at antara lain: membersihkan mulut, diridhoi Allah, dan shalat dengan bersiwak lebih dulu itu melipatk gandakan pahalanya sampai Tujuh Puluh shalat tanpa siwak. <br> <br> Tata cara wudhu berikutnya adalah, setelah bersiwak kalau bisa carilah tempat yang aman dari cipratan air yang mungkin air itu mutanajjis, atau bisa dengan menyingsingkan sarung / celana saja, kemudian bacalah: <br> <br> بسم الله الرحمن الرحيم، رب أعوذ بك من همزات الشياطين وأعوذ بك رب بأن يحضرون. <br> <br> (Bismillahir Rahmanir Rahim, Robbi A'udzu bika min Hamazatis Syayathini wa 'Adzu bika Robbi An Yakhdhurun) <br> <br> " Dengan Asma Allah Al Rahman dan Al Rahim, wahai Tuhanku, aku berlindung dengan Engkau dari himpitan setan, dan aku berlindung dengan Engkau Tuhanku dengan kehadirannya (setan)" <br> <br> Bacaan ini sengaja ditaruh dalam permulaan tata cara berwudhu, sebab menurut sebagian 'Ulama berkhasiyat untuk menyingkirkan was was atau keraguan akibat dari serangan setan, sekaligus bacaan pada awal tatacara berwudhu ini sebai upaya untuk selalu mengingat dan menyebut Asma Allah, agar cara berwudhu kita nanti sesuai dengan yang dimaksud: <br> <br> من ذكر الله عند الوضوء طهر جسده كله فإن لم يذكر اسم الله لم يطهر منه إلا ما أصاب الماء <br> <br> "Sesiapa yang berdzikir ketika berwudhu, maka bersihlah semua jasadnya, dan ketika tidak menyebut Asma Allah, maka tidak menjadi suci kecuali apa (Anggota badan) yang terkena Air" <br> <br> Jika awwalnya telah diupayakan untuk selalu mengingat dan menyebut Asma Allah, maka diharapkan dalam memperagakan rukun rukun wudhu berikutnya juga selalu mengingat dan menyebut Allah. <br> <br> Bersambung Insyaallah <br> </div> HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-16510950396617115202012-04-20T04:13:00.001-07:002012-04-20T04:18:33.690-07:00Bismillah adalah Sebagian Dari Fatihah<div class="mobile-photo">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8tyijUyXLILB2i34C0tcxeU8B4YdE0qLDOGhnp1r2jeni22WMpOVygX0L8LFaavfvNXKRMODT0OURFxXSNf-6d4CLZyqM9_zTGhWWosA_eAxxZTT0TC94of7OF91Xc02xy7NeYlk1-eI/s1600/200px-Bismillah.svg-704083.png" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5733439482236483106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8tyijUyXLILB2i34C0tcxeU8B4YdE0qLDOGhnp1r2jeni22WMpOVygX0L8LFaavfvNXKRMODT0OURFxXSNf-6d4CLZyqM9_zTGhWWosA_eAxxZTT0TC94of7OF91Xc02xy7NeYlk1-eI/s320/200px-Bismillah.svg-704083.png" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: large; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"> DALIL-DALIL HADITS YANG MENJELASKAN BAHWA BASMALAH ADALAH SATU AYAT DARI AL-FATIHAH</span></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: large; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<span style="font-size: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"> Dari Qatadah r.a, berkata : Anas r.a, ditanya bagaimana adanya bacaannya Nabi SAW?, ia berkata :</span></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="font-size: large; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">كَانَتْ مَدًّا، ثُمَّ قَرَأَ : { بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ }، يَمُدُّ بِبِسْمِ اللَّهِ، وَيَمُدُّ بِالرَّحْمَنِ، وَيَمُدُّ بِالرَّحِيمِ. {رواه البخاري (٥٠٤٦)، وأبو داود (١٤٦٥)، وغيرهما}. حديث صحيح</span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">"Adalah bacaannya panjang, kemudian ia membaca "BISSMILLAAHI AR-RAHMAANI AR-RAHIIMI", ia memanjangkan pada Bismillaahi, dan pada Ar-Rahmaani, dan pada Ar-Rahiimi".</em> (H.R. Al-Bukhari, No Hadits : 5046, dan Abu Dawud, No Hadits : 1465). Hadits Shohih</div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
Dari Abu Hurairah r.a, berkata, Rasululloh SAW telah bersabda :</div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="font-size: large; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">إِذَا قَرَأْتُمْ الْحَمْدُ للهِ فَاقْرَءُوا بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، إِنَّهَا أُمُّ الْقُرْآنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ الْمَثَانِي، وَبِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ إِحْدَاهَا. {رواه الدارقطني (١١٧٧)}. إسناده حسن</span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"> "Apabila kalian membaca al-Hamdulillah (surat al-Fatihah) maka bacalah BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM, karena sesungguhnya ia adalah Ummul Qur'an dan Ummul Kitab serta as-Sab'ul Matsani, dan BISMILLAAHIR-RAHMAANIR-RAHIIM adalah salah satu ayat darinya".</em> (H.R. ad-Daraquthni, No : 1177). Sanadnya adalah hasan</div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Ali bin Abu Thalib r.a, dan 'Ammar bin Yaasir r.a, keduanya telah meriwayatkan :</div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="font-size: large; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ يَجْهَرُ فِى الْمَكْتُوبَاتِ بِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، وَكَانَ يَقْنُتُ فِى صَلاَةِ الْفَجْرِ، وَكَانَ يُكَبِّرُ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ صَلاَةَ اْلغَدَاةِ، وَيَقْطَعُهَا صَلاَةَ الْعَصْرِ آخِرَ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ. {رواه الدارقطني (١٧١٨)، والحاكم في المستدرك (١١٣٩)}. وقال الحاكم : هذا حديث صحيح الإسناد، ولا أعلم في رواته منسوبا إلى الجرح.</span></strong></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
<em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">"Sesungguhnya Nabi SAW, adalah beliau mengeraskan di dalam sholat-sholat fardlu dengan BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM, dan adalah beliau qunut di dalam sholat Shubuh, dan adalah beliau bertakbir dari hari 'Arafah pada sholat Shubuh, dan beliau memutuskannya pada sholat 'Ashar pada akhir hari-hari tasyriq".</em>(H.R. Ad-Daraquthni, No Hadits : 1718, dan Al-Hakim, No Hadits : 1139). Dan Al-Hakim berkata : Ini adalah hadits yang shohih sanadnya, dan saya tidak tahu di beberapa perowinya yang dinisbatkan kepada kecacatan</div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
Penjelasan : Oleh sebab itulah Imam as-Syafi'i dan mayoritas ulama berpendapat bahwa wajib membaca Basmalah pada permulaan surat al-Fatihah di dalam tiap-tiap sholat. Wallohu A'lam — bersama Kurt Emka dan 19 lainnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<a href="https://www.facebook.com/dawam.mualim" id="js_2" style="color: #366799; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">Dawam Mu'allim</a></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #111111; font-family: 'Lucida Grande',Geneva,Arial,Verdana,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">
By : <a href="http://warkopmbahlalar.com/bismillah-adalah-sebagian-dari-fatihah/">Warkopmbahlalar</a></div>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-86216504797686754012012-04-13T08:31:00.002-07:002012-04-13T08:35:10.575-07:00Maulid Menurut Ulama'<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS5ToUAJcrvROYTkH_tjaDoQb365xEzma6lzLUWb4n0plYJJ3J00b7287reX2M096lhMEUecGruf_3Wkb6FrB8iVcpq4V5gigE-PAwEFnTU9Rw67PKPSihk3-AMR00TzURhWSWkTmzSsw/s1600/MAULID+copy.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS5ToUAJcrvROYTkH_tjaDoQb365xEzma6lzLUWb4n0plYJJ3J00b7287reX2M096lhMEUecGruf_3Wkb6FrB8iVcpq4V5gigE-PAwEFnTU9Rw67PKPSihk3-AMR00TzURhWSWkTmzSsw/s320/MAULID+copy.gif" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdsBZJbMvSZNOLksiJ1CDVFzpFQfbzoArZhC2ZXgUfuVDDZRLQzQhHLQHgPebs1q1V3cxHYocCocioZ0LII1BdGFKJSCGN93g8MHI5M81NUDqXyyhs82B25UVRFeT82wfhiFVA_psCslA/s1600/572748_100000469788756_1008921869_q.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdsBZJbMvSZNOLksiJ1CDVFzpFQfbzoArZhC2ZXgUfuVDDZRLQzQhHLQHgPebs1q1V3cxHYocCocioZ0LII1BdGFKJSCGN93g8MHI5M81NUDqXyyhs82B25UVRFeT82wfhiFVA_psCslA/s1600/572748_100000469788756_1008921869_q.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100000469788756" target="_blank">'ala Kulli Haal</a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Inilah qaul
beberapa imam ahlussunnah waljamaah,pd mslh maulid,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
meskipun seluruh
wahabi didunia ini berkumpul untk melawan qaul2 ini,maka sm skali tdk akan bisa
menyanggahnya,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Dalam kitab
i'aanah tholibin oleh syaikh bakri bin muhammad syatho addimyathi wafat tahun
1302 hijriah,cetakan haramain halaman 363 jilid 3,baris ke 12 dr bawah kitab
milik ku ini,tepatnya di bab nikah membicarakan masalah walimah urs,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Di sini syaikh
bakri syatho menyusun qaul ulama pd masalah maulid,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Tp beliau cuma
nyebutin nama ulamanya aja,dsni aku tambahin dgn manaqib terjemah singkat para
imam nya,agar menjd senang orangyg membca tlsn ku ini,</div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">فائدة : في فتاوى الحافظ السيوطي في باب الوليمة
سئل عن عمل المولد النبوى في شهر ربيع الأول ،ما حكمه من حيث الشرع</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">هل هو محمود أو مذموم وهل يثاب فاعله أو لا</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">والجواب : عندي أن أصل عمل المولد الذي هو اجتماع
الناس وقراءة ما تيسر من القرآن ورواية الأخبار الواردة في مبدإ أمر النبي صلى الله
عليه وسلم وما وقع في مولده من الآيات ثم يمد لهم سماط يأكلونه وينصرفون من غير زيادة
على ذلك</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">من البدع الحسنة التي عليها صاحبها لما فيه من تعظيم
قدر النبي صلى الله عليه وسلم وإظهار الفرح والاستبشار بمولده الشريف</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Ini satu faidah
: berkata imam jalaluddin assayuthi,tau gak kalian siapa imam sayuthi ini?
Beliau adalah imam ahli tarikh,ahli hadist,ahli quran,hafal 2rts ribu
hadist,penutup mujaddid seluruh dunia,mempunyai karangan 725 kitab dari mcm2
fan,imam jalaluddin assayuthi ini lahir tahun 849 hijriah dan wafat tahun 911
hijriah,dalam fatwa nya pd bab walimah,beliau di tanya masalah pengamalan
maulid nabi pd bulan rabi'ul awal,apa hukum nya dari segi syari'at ? Apakah
terpuji atau tercela ? Apakah di beri pahala orangyg mengerjakan nya atau tdk?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Beliau jawab :di
sisi ku asal pengamalan maulid yang manusia berkumpul,smbil membaca alquran dan
riwayat2 tentang perjalanan rasul,dan yg trjd pd maulid beliau dari ayat2,kmdyn
menyediakan makanan untk mereka,lalu di makan bersama dan pulang dgn tanpa
menambah2 atas itu,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Mgkn maksud imam
sayuti tanpa menambah2 itu adalah tiada memperbuat perbuatan yg di larang,spt
pulang dari maulid berpacaran,kumpul2 antara cwo cwe,dan membanyakkan syair
maulid sehingga lupa waktu sholat,hehe..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Itu kata beliau
adalah dari BID'AH HASANAH yg dberi pahala atas orangyg mengerjakan nya,karena
di dalam nya terdpt membesarkan pangkat nabi muhammad dan menampakkan
kegembiraan dgn kelahiran beliau<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">وقال الحلبي في السيرة : فقد حكى بعضهم أن الإمام
السبكي اجتمع عنده كثير من علماء عصره فأنشد منشده قول الصرصري في مدحه صلى الله عليه
وسلم : قليل لمدح المصطفى الخط بالذهب * على ورق من خط أحسن من كتب</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">وأن تنهض الأشراف عند سماعه * قياما صفوفا أو جثنا
على الركب</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Imam ali bin
ibrahim alhalabi ,tau gak kalian siapa imam alhalabi ini? beliau adalah imam
ahli tarikh,ahli lugat,ahli fiqh,lahir tahun 975 dan wafat tahun 1044 hijriah
di mesir,beliau meriwayatkan,telah dceritakan sebagian orang,bhw imam subki,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Tau gak kalian
siapa imam subki ini? aku ceritakan dl Sekilas riwayat imam subki ,beliau
adalah imam ali bin abdul kafi assubky,pada masa beliau hidup,beliau adalah
pualing alim dari ulama di seluruh penjuru dunia,ahli tafsir,ahli hadist,ahli
fiqh dan ahli fatwa,lahir tahun 683 dan wafat tahun 756 hijriah,di syam,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
- bhw imam subki
berkumpul di sisi beliau beberapa bnyak ulama besar pd masa itu, maka sang imam
berqasidah dgn qasidah perkataan imam jamaluddin ash shorshori,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Tau gak kalian
siapa imam shorshori ini,aku ceritakan dl sekilas sejarah imam shorshori,beliau
adalah ahli syair di negri bagdad,beliau bnyak mengarang matan fiqh dgn bentuk
syair,tapi beliau dibunuh oleh tentara tartar dan beliau trmsk mati syahid,dan
dmakamkan di shorshor,beliau lahir tahun 588 dan wafat tahun 656 hijriah,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Imam subki membc
syair beliau pd memuji maulid nabi,dgn bahar thowil fa'ulun mafa'ilun,dgn
qofiah muthlaq,dgn huruf rawi ba,syair nya di atas dan maknanya kurang lbh nya
spt ini :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Walawpun memuji
rasulullah itu dtls dgn tinta emas,dgn khot yang plng bagus,di atas kertas
putih,itu pun msh blm cukup untk memuji2 rasulullah,dan hendak lah para pemuka2
itu berdiri bershof2 pd waktu mendgr pujian2 kpd rasul itu,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">فعند ذلك قام الإمام السبكي وجميع من بالمجلس فحصل
أنس كبير في ذلك المجلس وعمل المولد</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">واجتماع الناس له كذلك مستحسن</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Maka pd wkt itu
imam subki lgsg berdiri bersama para jamaah di majlis itu,dan mulai saat itu
suka lah kebanyakan orang dgn itu majlis dan mereka mengerjakan maulid nabi,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">قال الإمام أبو شامة شيخ النووي : ومن أحسن ما ابتدع
في زماننا ما يفعل كل عام في اليوم الموافق ليوم مولده صلى الله عليه وسلم من الصدقات
والمعروف وإظهار الزينة والسرور ، فإن ذلك مع ما فيه من الإحسان للفقراء مشعر بمحبة
النبي صلى الله عليه وسلم وتعظيمه في قلب فاعل ذلك وشكر الله تعالى على ما من به من
إيجاد رسول الله صلى الله عليه وسلم الذي أرسله رحمة للعالمين</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Imam abu
syamah,tau gak lo siapa beliau? Aku ceritakan dl skilas riwayat imam abu
syamah,beliau adalah imam abdurrahman bin ismail addimasyqi,seorang ahli
tarikh,ahli hadist,ahli fiqh,dan sdh mencapai derajat mujtahid muthlaq,satu2
nya yg ahli qiraat pd masanya,beliau adalah guru imam nawawi dbidang qiraat,tau
kan siapa imam nawawi,imam mujtahid mazhab pengarang majmu,minhaj,raudhoh yg jd
rujukan semua ulama syafi'iyah beliau lahir tahun 631 dan wafat tahun 676
hijriah,muda bnget umur beliau bahkan nikah pun gak sempat,sdh wafat,tp
karangan beliau dmana2 ada dan jd rujukan,adapun imam abu syamah beliau lahir
pd tahun 599 dan wafat tahun 665 hijriah,beliau mengatakan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Dari sbagian
bid'ah hasanah pd zaman kami ini,yaitu peringatan yg dkerjakan tiap tahun pd
hari bertepatan lahirnya junjungan kita nabi besar muhammad,dari bersedekah dan
berbuat baik,dan menampakkan kgembiraan,karena pekerjaan itu bserta yg ada
ddalam nya dr perbuatan baik kpd para fakir miskin,itu merasakan dgn cinta kpd
rasulullah dan merasakan kebesaran rasul di hati orang yg mengerjakannya dan
bersyukur kpd Allah atas nikmat yg dberikan nya dari adanya rasulullah yg ia
utus untk semua makhluq, <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">قال السخاوي : إن عمل المولد حدث بعد القرون الثلاثة
ثم لا زال أهل الإسلام من سائر الأقطار والمدن الكبار يعملون المولد ويتصدقون في لياليه
بأنواع الصدقات ويعتنون بقراءة مولده الكريل ويظهر عليهم من بركاته كل فضل عميم</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Imam sakhawi,tau
gak kalian siapa beliau,beliau adalah imam ahli tarikh,ahli
hadist,tafsir,lugat,murid kesayangan ibnu hajar al asqalani,nama beliau adalah
muhammad bin abdurrahman,lahir di mesir tahun 831 hijriah,dan wafat di madinah
tahun 902 hijriah,beliau berkata :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Sesungguhnya
pengamalan maulid terjadi stlh qurun ke 3 kmdyn terus menerus orang islam
dmana2 dkota2 besar mengerjakan maulid,dan bershodaqah dgn mcm2 shdoqah pd
mlm,dan mementingkan dgn pembcaan maulid nabi dan menampakkan atas mereka dr
keberkahan nya yg bnyak<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">وقال ابن الجوزي : من خواصه أنه أمان في ذلك العام
وبشرى عاجلة بنيل البغية والمرام</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">وأول من أحدثه من الملوك الملك المظفر أبو سعيد
صاحب أربل</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">وألف له الحافظ ابن دحية تأليفا سماه التنوير في
مولد البشير النذير</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">فأجاره الملك المظفر بألف دينار وصنع الملك المظفر
المولد ،وكان يعمله في ربيع الأول ويحتفل به احتفالا هائلا</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">وكان شهما شجاعا بطلا عاقلا عالما عادلا وطالت مدته
في ملك إلى أن مات وهو محاصر الفرنج بمدينة عكا سنة ثلاثين وستمائة</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">محمود السيرة والسريرة</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Imam ibnul jauzi
,pasti kalian udah tau siapa ibnul jauzi ini,beliau adalah imam ahli
tarikh,hadist,dan paling alim pada masanya,tiada tandingan nya,nama beliau abul
faraj abdurrahman bin ali aljauzi,lahir tahun 508 dan wafat tahun 597
hijriah,pengarang ktb talbis iblis yg trknl itu,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
beliau berkata
:dr khususiat maulid nabi,bhwsanya aman pd itu tahun dan kegembiraan yg cepat
dgn sampainya harapan dan cita2,dan awal2 orang yg mengerjakan nya adalah dari
para raja2,yaitu raja abu sa'id almudhoffar raja irbil,beliau ngerjakanx pd
bulan rabi'ul awal dan memperingatinnya dgn peringatan besar2n,raja mudhoffar
ini orangnya dermawan,berani,pahlawan,plng berakal,alim,adil,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Dan berlanjut
itu pada masa kerajaan nya smpy ia wafat,dan ia mengepung <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">فرنج</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dkota <span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">عكا</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> pd tahun 630 hijriah,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Dan imam ibnu
dihyah,tau gak kalian siapa imam ibnu dihyah ini,beliau adalah umar bin hasan
cucu dari sahabat dihyatul kalbi,beliau seorang ahli syair,lugat,tarikh,hafizh
ratusan ribu hadist,beliau lahir tahun 544 dan wafat tahun 633 hijria di
mesir,beliau ini mengarang maulid nabi yg dberi nama tanwir fi maulid basyirin
nadzir,maka raja mudhoffar memberi beliau hadiah seribu dinar dan sang raja
membuat acara maulid <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">قال سبط ابن الجوزي في مرآة الزمان</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">حكى له بعض من حضر سماط المظفر في بعض الموالد فذكر
أنه عد فيه خمسة آلاف رأس غنم شواء وعشرة آلاف دجاجة ومائة ألف زبدية وثلاثين ألف صحن
حلوى وكان يحضر عنده في الموالد أعيان العلماء والصوفية فيخلع عليهم ويطلق لهم البخور
وكان يصرف على المولد ثلثمائة ألف دينار</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Tau gak kalian
siapa sibtu atau cucu imam ibnul jauzi ini,beliau Imam yusuf ibnu abdillah cucu
imam ibnul jauzi,beliau ahli tarikh,dan alim jg spt kakek beliau,beliau lahir
tahun 581 dibagdad dan wafat tahun 654 hijriah di dimasyqi,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Dalam kitabnya
"mar'aatuzzaman fi tarikh a'yan",dceritakan sbgian orangyg menghadiri
undangan raja mudhoffar pd sbgian maulidnya,dan menceritakan bhwsanya dsana ada
5000 kepala kambing yg dpanggang,dan 10.000 ayam panggang,100.000 buah2n,dan 30.000
piring kue2, dan menghadiri pd wkt maulid itu beberapa ulama terkenal dan ulama
sufi,dan menarik ia atas mereka dgn memakai harum2n dufa,dan ia menyumbang atas
maulid itu 3rts ribu dinar,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">واستنبط الحافظ ابن حجر العسقلاني تخريج عمل المولد
على أصل ثابت في السنة وهو ما في الصحيحين أن النبي صلى الله عليه وسلم قدم المدينة
فوجد اليهود يصومون يوم عاشوراء فسألهم فقالوا هو يوم أغرق الله فيه فرعون ونجى موسى
ونحن نصومه شكرا</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">فقال نحن أولى بموسى منكم</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">وقد جوزى أبو لهب بتخفيف العذاب عنه يوم الاثنين
بسبب إعتاقه ثويبة لما بشرته بولادته صلى الله عليه وسلم وأنه يخرج له من بين أصبعيه
ماء يشربه كما أخبر العباس في منام رأى فيه أبا لهب ورحم الله القائل وهو حافظ الشام
شمس الدين محمد بن ناصر حيث قال</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">إذا كان هذا كافر جاء ذمه * وتبت يداه في الجحيم
مخلدا</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">أتى أنه في يوم الاثنين دائما * يخفف عنه للسرور
بأحمدا</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">فما الظن بالعبد الذي كان عمره * بأحمد مسرورا ومات
موحدا</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Imam ibnu hajar
tau kan,tdk asing lg bhw beliau adalah pengarang fathul bari,beliau adalah
ahmad bin ali ibnu hajar al asqalani,seorang amirul mu'minin dalam ilmu
hadist,ahli tarikh ,ahli quran dan smua ilmu beliau kuasai,beliau lahir di
asqalan palestina tahun 773,dan wafat di mesir tahun 852 hijriah,beliau jg
trmsk hujjah,dan bnyak punya karangan,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Beliau
meistinbath bhw asal pengamalan maulid itu dari sunnah rasul,bkn bid'ah jahat spt
yg dkatakan wahabi skrg,hehe...yaitu hadist yg diriwayatkan bukhari muslim,bhw
rasul ketika datang ke madinah,beliau mendapatkan qaum yahudi puasa pd hari
asyura,lalu beliau tanya,mereka menjwb,asyura ini hari Allah menenggelamkan
firaun dan menyelematkan musa,dan kami puasa ini krn bersyukur,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Kata rasul :
kami lbh aula dgn musa dari kamu,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Dan telah dberi
kekhususan si abu lahab dgn dringankan azab pd tiap mlm senin,dgn sebab ia
memerdekakan tsuwaibah al aslami,pd wkt ia senang dgn kelahiran nabi
muhammad,dan keluar dari antara jari2nya air yg ia bisa meminum nya,spt yg di
khabarkan paman nabi sayidna abbas yg ia mlht abu lahab dalam mimpinya,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Telah bersyair
alhafizh muhammad bin nashir,beliau mgkn bkn hafizh syam spt yg dtls pengarang
i'aanah tholibin,mgkn sabqul qolam aja,krn yg aku dapatkan beliau adalah hafizh
di iraq pd masanya beliau lah ahli hadist,beliau lahir tahun 467 dan wafat
tahun 550 hijriah,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Beliau membuat
syair bahar thowil fa'ulun mafa'ilun dgn qofiah huruf rawi dal,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Ini maknanya
kurang lbh :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Apabila keadaan
si abu lahab yg jelas kafirnya dan di hina di dalam alquran pd surah allahab,ia
di putuskan selamanya di neraka,tapi bila datang malam senin,di ringankan
azabnya hanya dkarenakan gembira dgn kelahiran nabi muhammad,maka bagaiman dgn
kita2 yg jelas2 beriman kpd rasul mengerjakan dan gembra dgn maulidnya
nabi,pasti masuk surga dan mendapat derajat tinggi,abu lahab aja dapat
khususiat pdhl dia kafir,pasti orang yg beriman dapat yg lbh donk<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">قال الحسن البصري قدس الله سره : وددت لو كان لي
مثل جبل أحد ذهبا لأنفقه على قراءة مولد الرسول</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Imam hasanul
bashri tau kan? Sdh tak asing lg bagi kita bhw beliau seorang tabi'in dan trmsk
yg plng afdhol tabi'in,seorang imam besar,ilmu beliau tak di ragukan lg,nama
beliau yasar,alhasan bin abil hasan albashri,lahir 2 tahun tersisa dr
kekhalifahan umar bin khattab,dan wafat tahun 110 hijriah<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Beliau berkata
:aku sangat mencita2,jika aku punya emas spt gunung uhud,maka aku sumbangkan
untuk pembcaan maulid nabi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span><br />
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">قال الجنيد البغدادي رحمه الله :من حضر مولد الرسول
وعظم قدره فقد فاز بالإيمان</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Imam junaid bin
muhammad albagdadi pasti tdk asing lg bagi kita,beliau adalah seorang wali
besar pada masanya,imam dunia pd masanya,dan umur 20 tahun sdh dbolehkan
berfatwa,beliau di wafatkan tahun 297 hijriah,adapun kelahiran beliau bnyk
khilaf antara ulama tarikh,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Beliau berkata :
barangsiapa menghadiri maulid nabi,dan membesarkan rasulullah,maka ia beruntung
dgn mendapat keimanan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span><br />
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">قال معروف الكرخي : من هيأ لاجل قراءة مولد الرسول
طعاما وجمع إخوانا وأوقد سراجا ولبس جديدا وتعطر وبجمل تعظيما لمولده حشره الله تعالى
يوم القيامة مع الفرقة الأولى من النبيين وكان في أعلى عليين</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">ومن قرأ مولد الرسول على دراهم مسكوكة فضة كانت
أو ذهبا وخلط تلك الدراهم مع دراهم أخر وقعت فيها البركة ولا يفتقر صاحبها ولا تفرغ
يده ببركة مولد الرسول صلى الله عليه وسلم</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Imam ma'ruf
alkarkhi tau gak kalian ? Beliau adalah ma'ruf bin fairuz alkarkhi,salah satu
ulama tasawuf dan zuhud,kewalian beliau tdk di ragukan lg,karena imam ahmad bin
hanbal sndri yg berkata bhw ma'ruf alkarkhi adalah wali abdal dan termsk
mujabudda'wah,beliau di wafatkan tahun 200 hijriah di bagdad,stahun sblm imam
syafi'i wafat,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Apa kata beliau
tntng maulid: <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Barangsiapa
menyiapkan makanan untuk pembacaan maulid nabi,dan mengumpulkan orang
banyak,menyalakan lampu,memakai pakaian bagus,berharum2,berapi2,karena
membesarkan maulid nabi,maka Allah bangkitkan nanti ia di hari kiamat beserta
golongan yg pertama dr para nabi,dan ia berada di derajat tinggi,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Barangsiapa
membc maulid nabi dletakkan nya dtengah2 pembcaan maulid itu uang logam dari
perak atau emas,lalu stlh itu ia campur uang td dgn uang yg lain nya,maka akan
beberkah lah uang2 itu dan tdk akan fakir lagi orang td,dan tdk akan pts uang
dari tangan nya dgn berkat maulid nabi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">وقال الإمام اليافعي اليمني : من جمع لمولد النبي
صلى الله عليه وسلم إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءة مولد
الرسول بعثه الله يوم القيامة مع الصديقين و الشهداء والصالحين ويكون في جنات النعيم</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Tau gak kalian
siapakh imam yafi'i ini? Beliau adalah abdullah bin as'ad al yafi'i, ahli
fiqih,ahli syair,termsk imam sufi dan seorang wali Allah dan bnyak punya
karangan,beliau lahir tahun 698 hijriah,dan wafat di mekah tahun 768
hijriah,dan ada riwayat yg mengatakan bhw sunan giri dan sunan bonang pernah
mengaji dgn beliau di mekah,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Apa kata beliau
: barangsiapa mengumpulkan orang2 dan menyiapkan makanan dan memesan tempat
khusus dan berbuat baik semuanya ini dlakukan karena untk memeriahkan kelahiran
nabi,maka Allah bangkitkan ia nanti di hari kiamat beserta para
shiddiqin,syuhada ,dan sholihin,dan ia masuk surga,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">وقال السري السقطي: من قصد موضعا يقرأ فيه مولد
النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع إلا لمحبة
الرسول</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> </span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">وقد قال عليه السلام : من أحبني كان معي في الجنة</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Kalian pasti
kenal dgn imam sarri bin mugallis assaqti,beliau adalah imam,di ikuti orang
sedunia pd masa itu,dan gelar beliau adalah syaikhul islam,beliau murid
ksayangan wali qutb fudhail bin iyadh,ibnu ayyasy,dan ma'ruf alkarkhi,beliau
ahli ibadah pada masanya,beliau di lahirkan pd tahun 160 hijriah,di wafatkan pd
bulan ramadhan tahun 250 hijriah,apa kata beliau :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Barangsiapa
menuju tempat yg disana dbaca orang maulid nabi,maka ia menuju kebun dari
kebun2 surga,karena tdk ada tujuan nya ksana pasti karena cintanya kpd
rasulullah,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Kan rasul
bersabda : siapa yang cinta kpd ku,maka ia bersamaku nanti di surga <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">وقال سلطان العارفين في كتابه الوسائل في شرح الشمائل
: ما من بيت أو مسجد أو محلة قرئ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم إلا حفت الملائكة
بأهل ذلك المكان وعمهم الله بالرحمة والمطوقون بالنور يعني جبريل وميكائيل وإسرافيل
قربائيل وعينائيل والصافون والحافون والكروبيون فإنهم يصلون على من كان سببا لقراءة
مولد النبي صلى الله عليه وسلم</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif;">قال : وما من مسلم قرئ في بيته مولد النبي إلا رفع
الله تعالى القحط والوباء والحرق والآفات والبليات والنكبات والبغض والحسد وعين السوء
واللصوص عن أهل ذلك البيت فإذا مات هون الله عليه جواب منكر ونكير وكان في مقعد صدق
عند مليك مقتدر</span><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Berkata imam
abdurrahman bin abu bakar bin muhammad,jalaluddin assayuthi,tarjamah beliau sdh
saya tls di awal2,apa kata beliau dlm ktb nya alwasail fi syarhi syamail:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Tdk ada dari
rumah,masjid,atau tempat2 apa saja yg di sana dbcakan maulid nabi, melainkan
malaikat mendatanginya dan Allah turunkan rahmatnya dan berdatangan dgn membw
nur malaikat jibril,mikail,isrofil,qorbail,ainail,dan bershof shof berbaris2
malaikat2 yg bnyak,mereka mendoakan atas karena dsana ada orangyang membca
maulid nabi muhammad,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
Beliau berkata
lg : tidak ada dari orang islam yg drmh nya dbca maulid nabi,melainkan
terangkat dari rumah itu dan penghuni rumah itu akan kesusahan,wabah
penyakit,kebakaran,penyakit2,bala bala,bencana2,marah2n,hasud,penyakit
ain,pencurian perampokan ,apabila ia mati,maka Allah ringankan nanti untk
menjwb munkar nakir,dan ia berada di tempat yg ia senangi disisi tuhan yg maha
kuasa<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Adapun fatwa2
ulama yang mengatakan bhw maulid nabi itu bid'ah dholalah,kita hormati aja,tapi
tdk usah di ikuti,karena yg pantas di ikuti adalah ulama2 yg di atas,oke...<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
MAHMUD ALBANJARI
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Martapura 16
maret 2012</div>
<br />HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-57683024221260840712012-04-04T17:28:00.001-07:002012-04-04T17:28:48.768-07:00Penjelasan Sederhana Tentang Maulid<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLRUkIECDFF8DcOObmLn7_5F6rtUY4UtMyfR0czjwDqlHF7s4p1slKXFr002CJLo6_zYhPR8MU5RidQujt7EPaqDP-NeLf8y_XxtHCeZdOsiqyaqB25axXLa0upxhkBDeDDpVnYAsZMW8/s1600/Muhammad1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="245" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLRUkIECDFF8DcOObmLn7_5F6rtUY4UtMyfR0czjwDqlHF7s4p1slKXFr002CJLo6_zYhPR8MU5RidQujt7EPaqDP-NeLf8y_XxtHCeZdOsiqyaqB25axXLa0upxhkBDeDDpVnYAsZMW8/s320/Muhammad1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin saya akan coba jelasin maulid dgn lebih simple agar lebih mudah difahami oleh para wahabi… maaf kang klo tulisannya agak pnjang….<br />para wahabi neh baca, dah saya tulis sesimple mungkin agar gampang dimengerti…<br />klo masih gk ngerti juga mending otaknye dibuang kesampah aja…<br /><br />Seperti anda tau perayaan mauled itu sebuah kegiatan yg isinya tholabul ilmi, shodaqoh, dzikir n tauziyah, nah anda pasti sangat faham dalil2 ttg tholabul ilmi, shodaqoh, dzikir n tauziyah, sudah byk bertebaran diseantero FB, silakan cari sendiri..<br /><br />Nah yg mnjadi masalah disini adalah bgmanakah Dalil dari “PERAYAAN MAULID” bnar tidak?<br /><br />sampai2 anda menanyakan “MANA DALILNYA?”</div>
<a name='more'></a><br /><br />Saya mungkin akan jelaskan sedikit, saya mulai dari suatu kaidah dalam ushul fiqh yg sering didengung2kan oleh para Salafi,<br /><br />“Asal semua ibadah adalah haram, sampai ada dalil yang menghalalkannya atau menyuruhnya”..<br /><br />Nah dari kaidah ini sesuatu yg diangap ibadah selalu muncul pertanyaan<br />“mana dalilnya?” krn sifat dri ibadah yg tauqif<br /><br />Permasalahnya adalah utk ibadah apakah kaidah diatas ?<br /><br />Saya akan coba mengambil dari kitab,<br />bahwa yg dinamakan ibadah sifatnya tauqif adalah sudah ditetapkan dan tidak boleh ditambah2 atau dikurangi atau mendahulukan atau melebihkan atau apapun itu….<br />Dan ini beda dengan muamalah yg asalnya boleh sampai ada dalil yg melarangnya…<br />Nah sekarang kita lihat apakah sbnarnya ibadah tauqif itu….<br /><br />tauqifi dalam sifat ibadah<br />ibadah itu tauqifi dalam semua hal. dalam sifatnya,,,<br />maka tidak boleh untuk menambah dan megurangi. seperti sujud sebelum ruku’, atau duduk sebelum sujud, atau duduk tasyahud tidak pada tempatnya…oleh karena itu, yang namanya ibadah itu tauqifi dinuqil dari syari’ ( allah )<br /><br />tauqifi dalam waktu pelaksanaan ibadah<br />waktu pelaksanaan ibadah juga tauqifi. maka tidak boleh seseorang itu membuat buat ibadah di waktu tertentu yang syari’ tidak memerintahkannya.<br /><br />tauqifi dalam macamnya ibadah<br />begitu juga ibadah juga harus disyaratkan sesuai dg syari’at..artinya termasuk dari jenis ibadah yang disyariatkan. maka tidak sah bagi orang yang menyembah sesuatu yang tidak disyariatkan, seperti menyembah matahari. atau memendam jasadnya sebagian sembari berkata : saya ingin melatih badanku misalkan. ini semua bid’ah.<br /><br />begitu juga tauqifi dalam tempat ibadah.<br />maka ini juga harus masyru’. maka tidak boleh beribadah tidak pada tempat yang sudah disyari’atkan. seperti jika seseorang wukuf di muzdalifah, maka ini bukan haji. atau wuquf dimina, atau bermalam ( muzdalifah ) di ‘arafah, dan sebaliknya, maka ini semua bukanlah sesuatu yang masyru’. kita wajib melaksanakan ibadah sesuai tempat yang sudah disyari’atkan oleh syari’<br /><br />Nah dari penjelasan kitab diatas dpt ditangkap 4 point, dan bila diperhatikan maka disitu didapat kesimpulan bahwa ibadah yg sifatnya tauqif itu adalah ibadah mahdoh… faham??<br />(ada bbrapa pnjelasan dari kitab2 n pendapat salafy sendiri yg membaginya bukan hNY 4 tapi lebih bahkan mpe 6, tapi intinya sama, ibadah yg diimksd adalah ibadah mahdoh)<br /><br />Jadi yg dimaksd ibadah dalam kaidah “Asal semua ibadah adalah haram, sampai ada dalil yang menghalalkannya atau menyuruhnya”..<br />adalah ibadah yg sifatnya mahdoh saja, bukan semua ibadah<br /><br />Nah untk bisa membedakannya ibadah harus dilihat wasail (perantara) dan maqoshidnya (tujuan)<br />Utk ibadah yg sifatny mahdoh Cuma ada maqoshid, sedangkan utk goer mahdoh ada maqoshid ada wasail<br /><br />Ok… langsg contoh saja….biar gampang, perhatikan baik2 mz….<br /><br />Sholat, sudah jelas krna ibadah yg dzatny adalah ibadah, maka yg ada Cuma maqoshid (tujuan) tidak ada wasail<br /><br />Anda menulis di FB, Kegiatan mnulis sendiri itu bukan ibadah maka hukumnya mubah<br />Tapi krna anda mengharapkn ridho Allah dalam rangka dakwah dgn jlan menulis di FB maka dlam Islam ini berpahala dan termasuk ibadah<br />(wasailnya anda menulis di FB, maqoshidnya mengharapkan ridho Allah dalam rangka berdakwah)<br />Tapi jika anda menganggap kegiatan menulis ini sebuah ibadah yg dzatnya adalah ibadah seperti ibadah mahdoh sudah pasti ini namanya bid’ah dholalah<br /><br />Saya kasih contoh lagi, kegiatan pengajian dan tabligh, awalnya bntuk kedua kegiatan ini bukan ibadah dan tdk ada contoh dri rasul jadi hukumnya mubah, tapi krna isi dari kegiatan ini adalah ibadah macam (tholabul ilmi dan tauziyah atau bahkan dakwah) maka kegiatan pengajian n tabligh insyaallah brpahala n brnilai ibadah<br />(wasailnya kegiatan pengajian n tabligh, maqoshidnya mengharapkan ridho Allah dalam rangka holabul ilmi n berdakwah)<br />Sekali lagi jika anda menganggap kegiatan pengajian n tabligh ini sebuah ibadah yg dzatnya adalah ibadah seperti ibadah mahdoh sudah pasti ini namanya bid’ah dholalah<br /><br />Begitu jga dgn maulid, maulid adalah wasail (perantara atau ada yg bilang sarana), maqoshidnya adalah mengenal Rasul n mengagungknny…<br />Bagaimanakah hukum awal dari Maulid? Jwbnny adalah mubah boleh dilakukan boleh tidak<br />Tapi knpa mnjadi sunah?? Mnjadi sunah dikarenakan hukum maqoshidny adalah sunah (mengenal n mengagungkn Rasul adalah Sunah)<br />karena yg namanya hukum wasail itu mengikuti hukum maqoshid (Lil Wasail hukmul Maoshid) – ini adalah kaidah ushul fiqh<br />Contoh gampangny utk (Lil Wasail hukmul Maoshid),<br />anda membeli air hukumnya mubah, mo beli atau gak, gk ada masalah<br />Tapi suatu saat tiba waktu sholat wajib sedangkan air sama sekali tidak ada kecuali hrus membeliny n anda punya kemampuan utk itu maka hukum membeli air adalah wajib<br /><br />Kembali lagi ke maulid<br />Apakah maulid bisa menjadi sesuatu yg bid’ah (dholalah)?ya bisa jika anda menganggap maulid adalah sebuah ibadah yg dzatnya adalah ibadah seprti sholat wajib<br /><br />Nah perlu saya garis bawahi pertanyaan2 sprti,<br />apakah dasar merayakan maulid?<br />^<br />^<br />INI ADALAH PERTANYAAN YANG SALAH.<br />tidak ada ceritanya namanya wasail ada dalil naqlinya,<br /><br />contoh lagi biar lebih gampang mencerna :<br />anda brgkat ke bersekolah, ini adalah wasail, maqoshidnya tholabul ilmi, tpi krn tholabul ilmi itu hukumny wajib maka brgkt kesekolahpun mnjdi wajib n bernilai ibadah<br />Dalil yg ada adalah dalil ttg tholabul ilmi<br />bagaimanakah dalil yg menyuruh kita berangkat kesekolah? JELAS TIDAK ADA!!karena ini adalaha wasail atau sarana<br />Begitupula dgn maulid, klo anda tanya dalil maqoshidnya yaitu ttg mengenal n mengagungkan Rasul ya pasti ada<br />Tapi jika anda tanya dalil wasailnya, yaitu perayaan Maulid? JELAS TIDAK ADA!!karena ini adalaha wasail atau sarana<br /><br />sedikit tambahan, ini juga dasar knpa brmadzab itu wajib hukumnya bagi kita,<br />krn madzab adalah wasail, dan ini satu2nya cara yg bisa dilakukan utk mengerti agama ini, kita gk mgkin brtanya lgsg ke rasul<br />sedangkn maqoshidnya agar kita bisa mengerti ttg agama islam shingga kita bisa mengamalkanny dgn bnar(hukumnya ini wajib).<br />maka bermadzab mnjadi wajib<br />klo anda tanya mana dalil naqlinya scra leterleg yg menyuruh kita bermadzab?<br />yaa gk ada, lha wong bermadzab itu cuma wasail<br /><br />saya harap setelah ini anda2 bisa bljar n lebih mengerti sehingga tdk serampangan dalam bertanya..<br /><br />Jgn sedikit2 bertanya “MANA DALILNYA?” , tanpa tau sesuatu hal itu perlu dalil atau tdk<br /><br />bgmna prtanyaan bisa dijwb, klo prtanyaannya saja salah????<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
By : <a class="actorName" data-ft="{"type":35}" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000671648772" href="https://www.facebook.com/umat.dhoif" id="js_2">Ömatz Van Dee Ivz</a> </div>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-2374507445415667562012-02-03T20:34:00.000-08:002012-02-03T20:38:51.208-08:00DALIL BERTABARRUK [MENCARI BERKAH]<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8J0eOfYO44DikOEj6WXa7r4eIs_eFiWsgyaRZv16ZUJI0zD1Q15sVMOmI3i1SiuAj7qqNQJqbGX6bNnO_3MsNmpX-a25waSryXLxAxfN-0kmS8FtGPxKUxn1V7LIUUOAt9uuIqgsd9tM/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8J0eOfYO44DikOEj6WXa7r4eIs_eFiWsgyaRZv16ZUJI0zD1Q15sVMOmI3i1SiuAj7qqNQJqbGX6bNnO_3MsNmpX-a25waSryXLxAxfN-0kmS8FtGPxKUxn1V7LIUUOAt9uuIqgsd9tM/s320/1.jpg" width="215" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div aria-hidden="true" class="UIImageBlock_Image UIImageBlock_SMALL_Image" id="fbPhotoSnowboxAuthorPic" style="float: left; margin-right: 8px;" tabindex="-1">
<a href="https://www.facebook.com/asimun.masud" style="color: #3b5998; cursor: pointer;"><img alt="" class="uiProfilePhoto uiProfilePhotoMedium img" src="https://fbcdn-profile-a.akamaihd.net/hprofile-ak-snc4/41560_100000418070749_233903718_q.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; display: block; height: 32px; width: 32px;" /></a></div>
<div class="UIImageBlock_Content UIImageBlock_SMALL_Content" style="display: table-cell; vertical-align: top; width: 10000px;">
<div class="fbPhotoContributorName" id="fbPhotoSnowboxAuthorName" style="background-color: white; color: #333333; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; font-weight: bold; line-height: 14px; padding-bottom: 3px; padding-top: 1px; text-align: left;">
<a data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=100000418070749" href="https://www.facebook.com/asimun.masud" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Ibnu Mas'ud</a></div>
</div>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kitab Hadits Shahih Muslim Karya Imam
Muslim bin al Hajjaj (Imam Ahli hadits), dengan syarahnya karya Imam Yahya bin
Syaraf an Nawawi, juz. 14 penerbit Darr Al-Fikr tahun 1983 M / 1403 H. Hal.
43-44</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berikut ini terjemahan yang diberi
tanda garis bawah</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Dia (Asma’ binti Abi Bakar
ash-Shiddiq) mengeluarkan jubah –dengan motif– thayalisi dan kasrawani (semacam
jubah kaisar) berkerah sutera yang kedua lobangnya tertutup. Asma’ berkata:
“Ini adalah jubah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semula ia berada di
tangan ‘Aisyah. Ketika ‘Aisyah wafat maka aku mengambilnya. Dahulu jubah ini
dipakai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, oleh karenanya kita mencucinya agar
diambil berkahnya sebagai obat bagi orang-orang yang sakit”. Dalam riwayat
lain: “Kita mencuci (mencelupkan)-nya di air dan air tersebut menjadi obat bagi
orang yang sakit di antara kita”.</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitRgKyNYtuy3gmcmtP207tnI94sSkVoGwsKGQq2qIxvGIxaE8zKugc1b0vR2GesJhmlLHD5NXds_bLNrN7W6cW_mbAgJPl0ZA6RgCyF64eiOOREHjwNJzibIbrOIfMQxusLDEXrlFwlSc/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitRgKyNYtuy3gmcmtP207tnI94sSkVoGwsKGQq2qIxvGIxaE8zKugc1b0vR2GesJhmlLHD5NXds_bLNrN7W6cW_mbAgJPl0ZA6RgCyF64eiOOREHjwNJzibIbrOIfMQxusLDEXrlFwlSc/s320/2.jpg" width="216" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam menjelaskan hadits di atas Imam
an-Nawawi [Syarh Nawawi] menuliskan: Dalam hadits ini terdapat dalil dalam
anjuran untuk mencari berkah dengan peninggalan-peninggalan orang-orang saleh
dan dengan baju mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits ini benar-benar telah menusuk
“jantung” wahabi yg anti TABARRUK dgn Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan waliyullah. Tp sayangnya mereka sangat menyanjung ulama Najd dan
pengikutnya. Wallahu a’lam<o:p></o:p></span></div>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-32799543678695317032012-01-14T22:15:00.001-08:002012-01-14T22:15:27.857-08:00Membaca Basmalah<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7AC1FIFYk_saMg6B6q7HsxBWKAAEF8y9CmXxpNuYl8G4M79GyQi5sf5Lr_I6R-GolI4nKNrCoXid3clrYICjZif4xFksKM0ieaQp3QLo7djgzlYh2o7xtduPkrw0fyGsl2563fqV-CTE/s1600/basmalah-727858.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7AC1FIFYk_saMg6B6q7HsxBWKAAEF8y9CmXxpNuYl8G4M79GyQi5sf5Lr_I6R-GolI4nKNrCoXid3clrYICjZif4xFksKM0ieaQp3QLo7djgzlYh2o7xtduPkrw0fyGsl2563fqV-CTE/s320/basmalah-727858.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5697738526969475570" /></a></p><div style="color:#000; background-color:#fff; font-family:times new roman, new york, times, serif;font-size:12pt">Seri Memahami Tradisi Orang-Orang NU<br>========================<br>Membaca Basmalah<br><br>Kalimat Basmalah adalah kalimat pertama kali yang diajarkan bagi setiap muslim. Tetapi apakah kalimat tersebut termasuk ayat dari surat al Fatihah atau tidak, itu terjadi perbincangan menarik bagi para ulama'. Atau, jika kita lihat surat-surat di dalam Al Qur'an itu kan jumlahnya ada 114 surat, dan kenapa semuanya memakai Basmalah, apakah ia juga termasuk ayat dalam surat itu? Atau, kenapa dalam surat Bara'ah pada juz 10 tidak memakai Basmalah?. Sungguh, semua ini merupakan bahan pembicaraan yang mengasikkah dan perlu disimak.<br><br>Para ulama' NU dalam hal ini telah memutuskan bahwa Basmalah termasuk ayat dari surat Al Fatihah, dengan bukti Al Fatihah yang disebut sebagai "Ayat Tujuh", dan Al Fatihah itu tujuh ayat jika Basmalah termasuk hitungan. Kalau tidak, berarti hanya enam ayat. Berkenaan dengan itu maka tidaklah sah bila seseorang shalat kemudian membaca surat Al Fatihah tanpa Basmalah.Sekali lagi, ini pendapat orang NU yang Syafi'iyah. Soal ada orang atau golongan lain yang berbeda pendapat, tentu sama-sama mempunyai dalil.<br><br>Dan ketika ada orang sholat dengan membaca Basmalah dapat dipastikan 100% bahwa orang tersebut adalah orang NU. Dalil-dalil yang dipakai adalah:<br><br>1. Dalil Pertama:<br><br>Basmalah adalah merupakan sebagian ayat dari Al Fatihah. Diriwayatkan, Rasulullah suatu ketika menghitung ayat al Fatihah dan jumlahnya ada 7 (tujuh) ayat, termasuk Basmalah (HR. Imam Bukhori)<br><br>{ lihat Mughni al-Muhtaj, Juz I, hlm 157 }<br><br>2. Dalil Kedua:<br><br>Para ulama telah sepakat bahwa Basmalah itu termasuk bagian dari ayat surat an Naml. Tetapi ulama berselisih tentang Basmalah yang terletak di awal surat-surat yang lain. Dalam hal ini ada 3 (tiga) madzhab yang masyhur. Kelompok pertama mengatakan Basmalah itu termasuk surat Al Fatihah, demikian juga Basmalah yang ada pada setiap surat-surat yang lain. Dengan demikian, membaca Basmalah disini menjadi wajib hukumnya sebagaimana hokum membaca al Fatihah, baik ketika dibaca pelan (sir) maupun keras (jahr). Pendapat kelompok ini dikuatkan hadits dari Nu'aim al Mujammar, ia mengatakan : saya sedang shalat di belakang Abi Hurairah, dan ia membaca Basmalah, lalu al Fatihah.<br><br>{lihat Fiqhus Sunnah karangan Sayyid Sabiq, Juz I, hlm 247}<br><br>3. Dalil Ketiga<br><br>Diantara pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Malik bahwa Basmalah tidak termasuk surat Al Fatihah karenanya tidak wajib dibaca. Akan tetapi, menurut Imam Syafi'I dan Imam Ibnu Hanbal Basmalah termasuk Al Fatihah karenanya harus dibaca keras. Hal ini disebabkan karena menurut madzhab Syafi'I bacaan Basmalah harus dibaca keras (jahr) bersamaan kerasnya Al Fatihah, juga Ahmad bin Hanbal, Basmalah dibaca pelan (sirr). Imam Malik berpendapat Basmalah sebaiknya ditinggalkan, dan Al Fatihah dimulai dengan Al Hamdu….<br><br>{ al Mizan lisy Sya'roni, Juz I, hlm 53 }<br><br><br>Wallahu A'lam Bish Showab<br>Sebarkan Salam...<br>— bersama Deni Fahmi Bakhtiar dan 63 lainnya di Salam Lintang Songo.<br></div>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-76803187991015928072012-01-14T16:53:00.001-08:002013-01-10T23:43:29.153-08:00Pembajakan Kitab I'anatuth Thalibin<div xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5xgL73q-ye0UiSGdso7Us3KfR7SgLFHCn4pp_91ovQwCLWX3Uz-LlQ8Z3YdQ04wgpIrR5xilr3GRozOd_vWiWTJfLDrTRBvdcrYFobk3Ai00EjF7B4ESu7LY3SM-8xD_Sp-OIWUNNdqU/"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5xgL73q-ye0UiSGdso7Us3KfR7SgLFHCn4pp_91ovQwCLWX3Uz-LlQ8Z3YdQ04wgpIrR5xilr3GRozOd_vWiWTJfLDrTRBvdcrYFobk3Ai00EjF7B4ESu7LY3SM-8xD_Sp-OIWUNNdqU/s288/1326588766948.jpeg" style="cursor: pointer; display: block; height: 288px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; text-align: justify; width: 208px;" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peparing E' Illahi</div>
<div style="text-align: justify;">
Assalamu'alaikum. Wr. Wb.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
MUQODDIMAH</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengusik amalan seseorang Muslim dengan menukil pernyataan Ulama dari kitab Muktabar secara serampangan (mengguting-gunting kalimat) merupakan perbuatan keji dan sangat tidak berakhlak. Selain termasuk telah menyembunyikan kebenaran, juga termasuk telah memfitnah Ulama yang perkataannya telah mereka nukil, merendahkan kitab Ulama dan juga telah menipu kaum Muslimin. Dakwah mereka benar-benar penuh kepalsuan dan kebohongan. Mengatas namakan Madzhab Syafi’I untuk menjatuhkan amalan Tahlil, sungguh mereka keji juga dengki.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Kitab I’anatuth Thalibin (إعانة الطالبين) adalah kitab Fiqh karangan Al-‘Allamah Asy-Syekh Al-Imam Abi Bakr Ibnu As-Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyatiy Asy-Syafi’i, yang merupakan syarah dari kitab Fathul Mu’in, Kitab ini sangat masyhur dikalangan masyarakat Indonesia dan juga salah satu kitab yang menjadi rujukan pengikut madzhab Syafi’iyyah dalam ilmu Fiqh diseluruh dunia. Namun, sayang, ada sebagain kecil kalangan yang tidak bermadzhab Syafi’i (anti Madzhab), mengaku pengikut salaf, mencomot-comot isi kitab ini untuk mengharamkan Tahlilan yang merupakan amalan sudah masyhur dikalangan pengikut madzhab Syafi’i. Bukannya berdakwah secara benar namun yang mereka lakukan, malah menunjukkan kedengkian hati mereka dan ketidak jujuran mereka dalam menukil perkataan ulama. Ini hanya salah satu kitab yang kami coba luruskan dari nukilan tidak jujur yang telah mereka lakukan, masih banyak lagi kitab Ulama yang dicomot serampangan oleh mereka, seperti kitab Al-Umm (Imam Syafi’i), Al-Majmu’ Syarah Muhadzab Imam An-Nawawi, Mughni al-Muhtaaj ilaa Ma’rifati Ma’aaniy Alfaadz Al Minhaj, dan kitab-kitab ulama lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
*PEMBAHASAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setidak-tidaknya ada 5 pernyataan yang kami temukan, yang mereka comot dari kitab I’anah at-Thalibin secara tidak jujur dan memelintir (mensalah-pahami) maksud dari pernyataan tersebut untuk mengharamkan Tahlilan. Ini banyak dicantumkan disitus-situs mereka dan dikutip oleh sesama mereka secara serampangan pula. Berikut ini yang mereka nukil secara tidak jujur, yang punya kitab i'anah at-tholibin silahkan di teliti langsung.</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Teks arabnya ; (نعم، ما يفعله الناس من الاجتماع عند أهل الميت وصنع الطعام، من البدع المنكرة التي يثاب على منعها والي الامر) </div>
<div style="text-align: justify;">
“Ya, apa yang dilakukan manusia, yakni berkumpul di rumah keluarga si mayit, dan dihidangkan makanan, merupakan bid’ah munkarah, yang akan diberi pahala bagi orang yang mencegahnya, dengannya Allah akan kukuhlah kaidah-kaidah agama, dan dengannya dapat mendukung Islam dan muslimin” (I’anatuth Thalibin, 2/165)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Teks arabnya ;</div>
<div style="text-align: justify;">
وما اعتيد من جعل أهل الميت طعاما ليدعوا الناس إليه، بدعة مكروهة – كإجابتهم لذلك، لما صح عن جرير رضي الله عنه. كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة </div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan apa yang dibiasakan manusia tentang hidangan dari keluarga si mayit yang disediakan untuk para undangan, adalah bid’ah yang tidak disukai agama, sebagaimana datangnya para undangan ke acara itu, karena ada hadits shahih yang diriwayatkan dari Jarir Radhiallahu ‘Anhu: Kami menganggap bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk nihayah (meratap) –yakni terlarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Teks arabnya ; وفي البزاز: ويكره اتخاذ الطعام في اليوم الاول والثالث وبعد الاسبوع، ونقل الطعام إلى القبر في المواسم “Dalam Kitab Al Bazaz : Dibenci menyediakan makanan pada hari pertama, tiga, dan setelah tujuh hari, dan juga mengirim makanan ke kuburan secara musiman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. “Dan diantara bid’ah yang munkarat yang tidak disukai ialah apa yang biasa dikerjakan orang tentang cara penyampaian rasa duka cita, berkumpul dan acara hari keempat puluh, bahkan semua itu adalah haram. (I’anatut Thalibin, Sarah Fathul Mu’in, Juz 2 hal. 145-146).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. “Dan tidak ada keraguan sedikitpun, bahwa mencegah umat dari bid’ah munkarat ini adalah menghidupkan Sunnah Nabi SAW , mematikan BID’AH, membuka seluas-luasnya pintu kebaikan dan menutup serapat-rapatnya pintu-pintu keburukan, karena orang-orang memaksa-maksa diri mereka berbuat hal-hal yang akan membawa kepada hal yang diharamkan. (I’anatut Thalibin, Sarah Fathul Mu’in, Juz 2 hal. 145-146).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Point kelima itulah yang mereka comot secara serampangan dan menterjemahkannya dengan memelintir maknanya. Kami akan mulai membahas point-point diatas, sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
=====================================================</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
POINT PERTAMA (1) : Nukilan diatas merupakan bentuk ketidakjujuran, dimana orang yang membacanya akan mengira bahwa berkumpul di tempat ahlu (keluarga) mayyit dan memakan makanan yang disediakan adalah termasuk bid’ah Munkarah, padahal bukan seperti itu yang dimaksud oleh kalimat tersebut. Mereka telah menggunting (menukil secara tidak jujur) kalimat tersebut sehingga makna (maksud) yang dkehendaki dari kalimat tersebut menjadi kabur. Padahal, yang benar, bahwa kalimat tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan sebelumnya. Itu sebabnya, kalimat yang mereka nukil dimulai dengan kata “na’am (iya)”. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
~Berikut teks lengkapnya;</div>
<div style="text-align: justify;">
وقد اطلعت على سؤال رفع لمفاتي مكة المشرفة فيما يفعله أهل الميت من الطعام. وجواب منهم لذلك. (وصورتهما). ما قول المفاتي الكرام بالبلد الحرام دام نفعهم للانام مدى الايام، في العرف الخاص في بلدة لمن بها من الاشخاص أن الشخص إذا انتقل إلى دار الجزاء، وحضر معارفه وجيرانه العزاء، جرى العرف بأنهم ينتظرون الطعام، ومن غلبة الحياء على أهل الميت يتكلفون التكلف التام، ويهيئون لهم أطعمة عديدة، ويحضرونها لهم بالمشقة الشديدة. فهل لو أراد رئيس الحكام – بما له من الرفق بالرعية، والشفقة على الاهالي – بمنع هذه القضية بالكلية ليعودوا إلى التمسك بالسنة السنية، المأثورة عن خير البرية وإلى عليه ربه صلاة وسلاما، حيث قال: اصنعوا لآل جعفر طعاما يثاب على هذا المنع المذكور ؟ </div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan sungguh telah aku perhatikan mengeni pertanyaan yang ditanyakan (diangkat) kepada para Mufti Mekkah (مفاتي مكة المشرفة) tentang apa yang dilakukan oleh Ahlu (keluarga) mayyit perihal makanan (membuat makanan) dan (juga aku perhatikan) jawaban mereka atas perkara tersebut. Gambaran (penjelasan mengenai keduanya ; pertanyaan dan jawaban tersebut) yaitu mengenai (bagaimana) pendapat para Mufti yang mulya (المفاتي الكرام) di negeri “al-Haram”, (semoga (Allah) mengabadikan manfaat mareka untuk seluruh manusia sepanjang masa), tentang kebiasaan (urf) yang khusus di suatu negeri bahwa jika ada yang meninggal, kemudian para pentakziyah hadir dari yang mereka kenal dan tetangganya, lalu terjadi kebiasaan bahwa mereka (pentakziyah) itu menunggu (disajikan) makanan dan karena rasa sangat malu telah meliputi ahlu (keluarga mayyit) maka mereka membebani diri dengan beban yang sempurna (التكلف التام), dan (kemudian keluarga mayyit) menyediakan makanan yang banyak (untuk pentakziyah) dan menghadirkannya kepada mereka dengan rasa kasihan. Maka apakah bila seorang ketua penegak hukum yang dengan kelembutannya terhadap rakyat dan rasa kasihannya kepada ahlu mayyit dengan melarang (mencegah) permasalahan tersebut secara keseluruhan agar (manusia) kembali berpegang kepada As-Sunnah yang lurus, yang berasal dari manusia yang Baik (خير البرية) dan (kembali) kepada jalan Beliau (semoga shalawat dan salam atas Beliau), saat ia bersabda, “sediakanlah makanan untuk keluarga Jakfar”, apakah pemimpin itu diberi pahala atas yang disebutkan (pelarangan itu) ?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
أفيدوا بالجواب بما هو منقول ومسطور. (الحمد لله وحده) وصلى الله وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه والسالكين نهجهم بعده. اللهم أسألك الهداية للصواب. نعم، ما يفعله الناس من الاجتماع عند أهل الميت وصنع الطعام، من البدع المنكرة التي يثاب على منعها والي الامر، ثبت الله به قواعد الدين وأيد به الاسلام والمسلمين.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Penjelasan sebagai jawaban terhadap apa yang telah di tanyakan, (الحمد لله وحده) وصلى الله وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه والسالكين نهجهم بعده, Ya .. Allah aku memohon kepada-Mu supaya memberikan petunjuk kebenaran”.Iya.., apa yang dilakukan oleh manusia dari berkumpul ditempat ahlu (keluarga) mayyit dan menghidangkan makanan, itu bagian dari bid’ah munkarah, yang diberi pahala bagi yang mencegahnya dan menyuruhnya. Allah akan mengukuhkan dengannya kaidah-kaidah agama dan mendorong Islam serta umat Islam”</div>
<div style="text-align: justify;">
Betapa apa yang dikehendaki dari pernyataan diatas telah keluar konteks saat pertanyaannya dipotong sebagaimana nukilan mereka dan ini yang mereka gunakan untuk melarang Tahlilan. Ketidak jujuran ini yang mereka dakwahkan untuk menipu umat Islam atas nama Kitab I’anatuth Thalibin dan Al-‘Allamah Asy-Syekh Al-Imam Abi Bakr Ibnu As-Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathiy Asy-Syafi’i.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam pertanyaan dan jawaban diatas, yang sebenarnya termasuk bagian dari bid’ah Munkarah adalah kebiasaan pentakziyah menunggu makanan (بأنهم ينتظرون الطعام) di tempat ahlu (keluarga) yang terkena mushibah kematian, akal sehat pun akan menganggap bahwa kebiasaan itu tidak wajar dan memang patut untuk di hentikan. Maka, sangat wajar juga bahwa Mufti diatas menyatakan kebiasaan tersebut sebagai bid’ah Munkarah, dan penguasa yang menghentikan kebiasaan tersebut akan mendapat pahala. Namun, karena keluasan ilmu dari Mufti tersebut tidak berani untuk menetapkan hukum “Haram” kecuali jika memang ada dalil yang jelas dan sebab-sebabnya pun luas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja, Mufti tersebut kemungkinan akan berkata lain jika membahasnya pada sisi yang lebih umum (bukan tentang kasus yang ditanyakan), dimana pentakziyah datang untuk menghibur, menyabarkan ahlu (keluarga) mayyit bahkan membawa (memberi) bantuan berupa materi untuk pengurusan mayyit dan untuk menghormati pentakziyah yang datang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kegiatan Tahlilan orang tidak akan datang ke rumah ahlul mushibah dengan kehendaknya sendiri, melainkan atas kehendak tuan rumah. Jika tuan rumah merasa berat tentu saja tidak perlu mengadakan tahlilan dan tidak perlu mengundang. Namun, siapa yang lebih mengerti dan paham tentang “memberatkan” atau “beban” terhadap keluarga mayyit sehingga menjadi alasan untuk melarang kegiatan tersebut, apakah orang lain atau ahlu (keluarga) mayyit itu sendiri ? tentu saja yang lebih tahu adalah ahlu (keluarga) mayyit. Keinginan ahlu (keluarga) mayyit untuk mengadakan tahlilan dan mengundang tetangga atau orang lain untuk datang ke kediamannya merupakan pertanda ahlu (keluarga) mayyit memang menginginkannya dan tidak merasa keberatan, sementara para tetangga (hadirin) yang diundang sama sekali tidak memaksa ahlu (keluarga) mayyit untuk mengadakan tahlilan. Ahlu (keluarga) mayyit mengetahui akan dirinya sendiri bahwa mereka mampu dan dengan senang hati beramal untuk kepentingan saudaranya yang meninggal dunia, sedangkan hadirin hanya tahu bahwa mereka di undang dan memenuhi undangan ahlu (keluarga) mayyit.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh betapa sangat menyakitkan hati ahlu (keluarga) mayyit jika undangannya tidak dipenuhi dan bahkan makanan yang dihidangkan tidak dimakan atau tidak disentuh. Manakah yang lebih utama, melakukan amalan yang “dianggap makruh” dengan menghibur ahlu (keluarga) mayyit, membuat hati ahlu (keluarga) mayyit senang atau menghindari “yang dianggap makruh” dengan menyakiti hati ahlu (keluarga) mayyit ? Tentu saja akan yang sehat pun akan menilai bahwa menyenangkan hati orang dengan hal-hal yang tidak diharamkan adalah sebuah kebaikan yang berpahala, dan menyakiti perasaannya adalah sebuah kejelekan yang dapat berakibat dosa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Disisi yang lain antara ahlu (keluarga) mayyit dan yang diundang, sama-sama mendapatkan kebaikan. Dimana ahlu (keluarga) mayyit telah melakukan amal shaleh dengan mengajak orang banyak mendo’akan anggota keluarga yang meninggal dunia, bersedekah atas nama mayyit, dan menghormati tamu dengan cara memberikan makanan dan minuman. Pada sisi yang di undang pun sama-sama melakukan amal shaleh dengan memenuhi undangan, mendo’akan mayyit, berdzikir bersama, menemani dan menghibur ahlu (keluarga) mayyit. Manakah dari hal-hal baik tersebut yang diharamkan ? Sungguh ulama yang mumpuni benar-benar bijaksana dalam menetapkan hukum “makruh” karena melihat dengan seksama adanya potensi “menambah kesedihan atau beban merepotkan”, meskipun jika seandainya hal itu tidak benar-benar ada.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya sebagian kegiatan Tahlilan yang dilakukan oleh orang awam, yang sangat membebani dan menyusahkan, karena ketidak mengertiannya pada dalam masalah agama, secara umum tidak bisa dijadikan alasan untuk menetapkan hukum haram atau terlarang. Bagi mereka lebih pantas diberi tahu atau diajari bukan di hukumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Point Kedua (2) : Juga bentuk ketidak jujuran dan mensalah pahami maksud dari kalimat tersebut. Kata yang seharusnya merupakan status hukum namun diterjemahkan sehingga maksud yang terkandung dari pernyataan tersebut menjadi berbeda. Ungkapan-ungkapan ulama seperti akrahu” (saya membenci), “makruh” (dibenci), “yukrahu” (dibenci), “bid’ah munkarah” (bid’ah munkar), “bid’ah ghairu mustahabbah” (bid’ah yang tidak dianjurkan), dan “bid’ah mustaqbahah” (bid’ah yang dianggap jelek), semua itu mereka pahami sebagai larangan yang berindikasi hukum haram mutlak. Padahal didalam kitab tersebut, berkali-kali dinyatakan hukum “makruh” untuk kegiatan berkumpul di rumah ahlu (keluarga) mayyit dan dihidangkan makanan,terlepas dari hokum-hukum perkara lain seperti takziyah, hokum mendo’akan, bersedekah untuk mayyit, dimana semua itu dihukumi sunnah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
~Terjemahan “mereka” :“Dan apa yang dibiasakan manusia tentang hidangan dari keluarga si mayit yang disediakan untuk para undangan, adalah bid’ah yang tidak disukai agama, sebagaimana datangnya para undangan ke acara itu, karena ada hadits shahih yang diriwayatkan dari Jarir Radhiallahu ‘Anhu: Kami menganggap bahwa berkumpul di rumah keluarga si mayit, mereka menghidangkan makanan setelah penguburannya, adalah termasuk nihayah (meratap) –yakni terlarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
~Berikut teksnya (yang benar) وما اعتيد من جعل أهل الميت طعاما ليدعوا الناس إليه، بدعة مكروهة – كإجابتهم لذلك، لما صح عن جرير رضي الله عنه. كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام بعد دفنه من النياحة</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan kebiasaaan dari ahlu (keluarga) mayyit membuat makanan untuk mengundang (mengajak) menusia kepadanya, ini bid’ah makruhah (bid’ah yang makruh), sebagaimana mereka memenuhi ajakan itu, sesuai dengan hadits shahih dari Jarir ra, “Kami (sahabat) menganggap bahwa berkumpul ke ahlu (keluarga) mayyit dan menyediakan makanan (untuk mereka) setelah dikuburnya (mayyit) <adalah bagian dari meratap></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka secara tidak jujur menterjemahkan status hukum “Makruh” pada kalimat diatas dan hal itu sudah menjadi tuntutan untuk tidak jujur bagi mereka sebab mereka telah menolak pembagian bid’ah. Karena penolakan tersebut, maka mau tidak mau mereka harus berusaha memelintir maksud bid’ah makruhah (bid’ah yang makruh) tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal bid’ah juga dibagi menjadi lima (5) status hukum namun mereka tolak, sebagaimana yang tercantum dalam kitab al-Imam an-Nawawi yaitu Syarah Shahih Muslim ;</div>
<div style="text-align: justify;">
أن البدع خمسة أقسام واجبة ومندوبة ومحرمة ومكروهة ومباحة</div>
<div style="text-align: justify;">
“Sesungguhnya bid’ah terbagi menjadi 5 macam ; bid’ah yang wajib, mandzubah (sunnah), muharramah (bid’ah yang haram), makruhah (bid’ah yang makruh), dan mubahah (mubah)” [Syarh An-Nawawi ‘alaa Shahih Muslim, Juz 7, hal 105]</div>
<div style="text-align: justify;">
Bila ingin memahami perkataan Ulama madzhab Syafi’I, maka pahami juga istilah-istilah yang ada dan digunakan didalam madzhab Syafi’i. Penolakan mereka terhadap pembagian bid’ah ini, mengandung konsekuensi yang besar bagi mereka sendiri saat dihadapkan dengan kitab-kitab ulama Madzhab Syafi’iyyah, dan untuk menghidarinya, satu-satunya jalan adalah dengan jalan tidak jujur atau mengaburkan maksud yang terkandung dari sebuah kalimat. Siapapun yang mengikuti pemahaman mereka maka sudah bisa dipastikan keliru.</div>
<div style="text-align: justify;">
Status hokum yang disebutkan pada kalimat diatas adalah “Makruh”. Makruh adalah makruh dan tetap makruh, bukan haram. Dimana pengertian makruh adalah “Yutsab ala tarkihi wala yu’aqabu ala fi’lihi, yaitu mendapat pahala apabila ditinggalkan dan tidak mendapat dosa bila di lakukan”. Makruh yang disebutkan diatas, juga terlepas dari hokum takziyah itu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian persoalan “an-Niyahah (meratap)” yang pada hadits Shahih diatas, dimana hadits tersebut juga dikeluarkan oleh Ibnu Majah ;</div>
<div style="text-align: justify;">
عَنْ جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْبَجَلِيِّ قَالَ: كُنَّا نَرَى اْلاِجْتِمَاعَ إِلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنْعَةَ الطَّعَامِ مِنَ النِّيَاحَةِ</div>
<div style="text-align: justify;">
“Kami (para sahabat) memandang berkumpul di ahlu (keluarga) mayyit dan membuat makanan termasuk bagian dari meratap”“An-Niyahah” memang perbuatan yang dilarang dalam agama. Namun, bukan berarti sama sekali tidak boleh bersedih atau menangis saat ada anggota keluarga yang meninggal dunia, sedangkan Rasulullah saja menangis mengeluarkan air mata saat cucu Beliau (Fatimah) wafat. Disaat Beliau mencucurkan air mata, (sahabat) Sa’ad berkata kepada Rasulullah ; </div>
<div style="text-align: justify;">
فَقَالَ سَعْدٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذَا فَقَالَ هَذِهِ رَحْمَةٌ جَعَلَهَا اللَّهُ فِي قُلُوبِ عِبَادِهِ وَإِنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ</div>
<div style="text-align: justify;">
“..maka Sa’ad berkata ; Ya .. Rasulullah (يَا رَسُولَ اللَّهِ) apakah ini ? “Ini (kesedihan ini) adalah rahmat yang Allah jadikan di hati para hamba-Nya, Allah hanya merahmati hamba-hamba-Nya yang mengasisihi (ruhama’)” [HR. Imam Bukhari No. 1284]Rasulullah juga menangis saat menjelang wafatnya putra Beliau yang bernama Ibrahim, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdurrahman bin ‘Auf, </div>
<div style="text-align: justify;">
فَقَالَ لَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَأَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ يَا ابْنَ عَوْفٍ إِنَّهَا رَحْمَةٌ ثُمَّ أَتْبَعَهَا بِأُخْرَى فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْعَيْنَ تَدْمَعُ وَالْقَلْبَ يَحْزَنُ وَلَا نَقُولُ إِلَّا مَا يَرْضَى رَبُّنَا وَإِنَّا بِفِرَاقِكَ يَا إِبْرَاهِيمُ لَمَحْزُونُونَ</div>
<div style="text-align: justify;">
“..maka Abdurrahmah bebin ‘Auf berkata kepada Rasulullah, “dan anda wahai Rasulullah ?, Rasulullah berkata, “wahai Ibnu ‘Auf sesungguhnya (tangisan) itu rahmat, dalam sabda yang lain beliau kata, “sesungguhnya mata itu mencucurkan air mata, dan hati bersedih, dan kami tidak mengatakan kecuali apa yang menjadi keridhaan Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang bersedih karena perpisahanku dengan Ibrahim”. [HR. Imam Bukhari No. 1303]</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah juga menangis di makam ibunda beliau sehingga orang yang bersamanya pun ikut menangis sebagaimana diriwayatkan di dalam hadis-hadis shahih [lihat Mughni al-Muhtaaj ilaa Ma'rifati Ma'aaniy Alfaadz Al Minhaj, Al-Allamah Al-Imam Muhammad al-Khathib asy-Syarbini, Dar el-Fikr, juz 1, hal. 356).</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka meratap yang sebenarnya dilarang (diharamkan) yang disebut sebagai “An-Niyahah” adalah menangisi mayyit dengan suara keras hingga menggerung apalagi diiringi dengan ekspresi berlebihan seperti memukul-mukul atau menampar pipi,</div>
<div style="text-align: justify;">
menarik-narik rambut, dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kembali kepada status hokum “Makruh” diatas, sebagaimana juga dijelaskan didalam Kitab al-Mughniy ;</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
فأما صنع أهل الميت طعاما للناس فمكروه لأن فيه زيادة على مصيبتهم وشغلا لهم إلى شغلهم وتشبها بصنع أهل الجاهلية</div>
<div style="text-align: justify;">
“Maka adapun bila ahlu (keluarga) mayyit membuat makanan untuk orang, maka itu Makruh, karena bisa menambah atas mushibah mereka, menambah kesibukan mereka (merepotkan) dan meniru-niru perbuatan Jahiliyah” [Al-Mughniy Juz</div>
<div style="text-align: justify;">
II/215]</div>
<div style="text-align: justify;">
Makruh bukan haram, dan status hokum Makruh bisa berubah menjadi Mubah (Jaiz/boleh) jika keadaannya sebagaimana digambarkan dalam kitab yang sama, berikut ini ;</div>
<div style="text-align: justify;">
وإن دعت الحاجة إلى ذلك جاز فإنه ربما جاءهم من يحضر ميتهم من القرى والأماكن البعيدة ويبيت عندهم ولا يمكنهم إلا أن يضيفوه</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan jika melakukannya karena ada (sebab) hajat, maka itu diperbolehkan (Jaiz), karena barangkali diantara yang datang ada yang berasal dari pedesaan, dan tempat-tempat yang jauh, dan menginap dirumah mereka, maka tidak bisa (tidak mungkin) kecuali mereka mesti di jamu (diberi hidangan)” [” [Al-Mughniy Juz II/215] </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Point Ketiga (3) : Penukilan (pada point 3) ini juga tidak tepat dan keluar dari konteks, sebab pernyataan tersebut masih terikat dengan kalimat sebelumnya. Dan mereka juga mentermahkan status hukum yang ditetapkan dalam kitab Al-Bazaz.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
~Terjemahan Mereka : “Dalam Kitab Al Bazaz: Dibenci menyediakan makanan pada hari pertama, tiga, dan setelah tujuh hari, dan juga mengirim makanan ke kuburan secara musiman.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
~Berikut teks lengkapnya yang benar : </div>
<div style="text-align: justify;">
وقال أيضا: ويكره الضيافة من الطعام من أهل الميت، لانه شرع في السرور، وهي بدعة. روى الامام أحمد وابن ماجه بإسناد صحيح، عن جرير بن عبد الله، قال: كنا نعد الاجتماع إلى أهل الميت وصنعهم الطعام من النياحة. اه. وفي البزاز: ويكره اتخاذ الطعام في اليوم الاول والثالث وبعد الاسبوع، ونقل الطعام إلى القبر في المواسم إلخ</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan (juga) berkata; “dan dimakruhkan penyediaan jamuan besar (الضيافة) dari Ahlu (keluarga) mayyit, karena untuk mengadakankegembiran (شرع في السرور), dan ini adalah bi’dah. Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dan Ibnu Majah dengan isnad yang dshahih, dari Jarir bin Abdullah, berkata ; “kami (sahabat) menganggap berkumpulnya ke (tempat) ahlu (keluarga) mayyit dan menyediakan makanan bagian dari merapat”. Dan didalam kitab Al-Bazaz, “diMakruhkan menyediakan makanan pada hari pertama, ke tiga dan setelah satu minggu dan (juga) dikatakan (termasuk) makanan (yang dibawa) ke kuburan pada musiman” </div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang dijelaskan didalam kitab Al-Bazaz adalah sebagai penguat pernyataan Makruh sebelumnya, jadi masih terkait dengan apa yang disampaikan sebelumnya. Namun sayangnya, mereka menukil separuh-separuh sehingga maksud dari pernyataan tersebut melenceng, parahnya lagi (ketidak jujuran ini) mereka gunakan untuk melarang Tahlilan karena kebencian mereka terhadap kegiatan tersebut dan tidak menjelaskan apa yang sebenarnya dimakruhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimakruhkan adalah berupa jamuan besar untuk tamu (“An-Dliyafah/الضيافة”) yang dilakukan oleh ahlu (keluarga) mayyit untuk kegembiraan. Status hukum ini adalah makruh bukan haram, namun bisa berubah menjadi jaiz (mubah) sebagaimana dijelaskan pada point 2 (didalam Kitab Al-Mughniy).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Point Ke-Empat (4) : Lagi-lagi mereka menterjemahkan secara tidak jujur dan memenggal-menggal kalimat yang seharunya utuh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
~Terjemahan mereka ; “Dan diantara bid’ah yang munkarat yang tidak disukai ialah apa yang biasa dikerjakan orang tentang cara penyampaian rasa duka cita, berkumpul dan acara hari keempat puluh, bahkan semua itu adalah haram.” (I’anatut Thalibin, Sarah Fathul Mu’in, Juz 2 hal. 145-146). Mereka telah memotong kalimatnya hanya sampai disitu. Sungguh ini telah pembohongan publik, memfitnah atas nama ulama (Pengarang kitab I’anatuth Thabilibin). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
~Berikut teks lengkapnya (yang benar) ; </div>
<div style="text-align: justify;">
وفي حاشية العلامة الجمل على شرح المنهج: ومن البدع المنكرة والمكروه فعلها: ما يفعله الناس من الوحشة والجمع والاربعين، بل كل ذلك حرام إن كان من مال محجور، أو من ميت عليه دين، أو يترتب عليه ضرر، أو نحو ذلك.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan didalam kitab Hasiyatul Jamal ‘alaa Syarh al-Minhaj (karangan Al-‘Allamah asy-Syekh Sulaiman al-Jamal) ; “dan sebagian dari bid’ah Munkarah dan Makruh mengerjakannya, yaitu apa yang dilakukan orang daripada berduka cita, berkumpul dan 40 harian, bahkan semua itu haram jika (dibiayai) dari harta yang terlarang (haram), atau dari (harta) mayyit yang memiliki (tanggungan) hutang atau (dari harta) yang bisa menimbulkan bahaya atasnya, atau yang lain sebagainya” </div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu jelas ketidak jujuran yang mereka lakukan dan penipuan terhadap umat Islam yang mereka sebarkan melalui website dan buku-buku mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalimat yang seharusnya di lanjutkan, di potong oleh mereka. Mereka telah menyembunyikan maksud yang sebenarnya dari ungkapan ulama yang berasal dari kitab aslinya. Mereka memenggal kalimat secara “seksama” (penipuan yang direncanakan/disengaja) demi tercapainya tujuan mereka yaitu melarang bahkan mengharamkan Tahlilan, seolah olah tujuan mereka didukung oleh pendapat Ulama, padahal hanya didukung oleh tipu daya mereka sendiri yang mengatas namakan ulama. Bukankah hal semacam ini juga termasuk telah memfitnah Ulama ? menandakan bahwa pelakunya berakhlak buruk juga lancang terhadap Ulama ? Ucapan mereka yang katanya menghidupkan sunnah sangat bertolak belakang dengan prilaku penipuan yang mereka lakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Point Ke-Lima (5) : Terjemahan mereka : “Dan tidak ada keraguan sedikitpun, bahwa mencegah umat dari bid’ah munkarat ini adalah menghidupkan Sunnah Nabi SAW , mematikan BID’AH, membuka seluas-luasnya pintu kebaikan dan menutup serapat-rapatnya pintu-pintu keburukan, karena orang-orang memaksa-maksa diri mereka berbuat hal-hal yang akan membawa kepada hal yang diharamkan. (I’anatut Thalibin, Sarah Fathul Mu’in, Juz 2 hal. 145-146) Kalimat diatas sebenarnya masih berkaitan dengan kalimat sebelumnya, oleh karena itu harus dipahami secara keseluruhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
~Berikut ini adalah kelanjutan dari kalimat pada point ke-4 : </div>
<div style="text-align: justify;">
. وقد قال رسول الله (ص) لبلال بن الحرث رضي الله عنه: يا بلال من أحيا سنة من سنتي قد أميتت من بعدي، كان له من الاجر مثل من عمل بها، لا ينقص من أجورهم شيئا. ومن ابتدع بدعة ضلالة لا يرضاها الله ورسوله، كان عليه مثل من عمل بها، لا ينقص من أوزارهم شيئا. وقال (ص): إن هذا الخير خزائن، لتلك الخزائن مفاتيح، فطوبى لعبد جعله الله مفتاحا للخير، مغلاقا للشر. وويل لعبد جعله الله مفتاحا للشر، مغلاقا للخير.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan sungguh Rasulullah bersabda kepada Bilal bin Harits (رضي الله عنه) : “wahai Bilal, barangsiapa yang menghidupkan sunnah dari sunnahku setelah dimatikan sesudahku, maka baginya pahala seperti (pahala) orang yang mengamalkannya, tidak dikurangi sedikitpun dari pahala mereka (orang yang mengamalkan) dan barangsiapa yang mengada-adakan (membuat) bid’ah dhalalah dimana Allah dan Rasul-Nya tidak akan ridha, maka baginya (dosa) sebagaimana orang yang mengamalkannya dan tidak dikurangi sedikitpun dari dosa mereka”. dan Nabi bersabda ; “Sesungguhnya kebaikan (الخير) itu memiliki khazanah-khazanah, khazanah-khazanah itu ada kunci-kuncinya (pembukanya), Maka berbahagialah bagi hamba yang telah Allah jadikan pada dirinya pembuka untuk kebaikan dan pengunci keburukan. Maka, celakalah bagi hamba yang telah Allah jadikan pada dirinya pembuka keburukan dan pengunci kebaikan”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ولا شك أن منع الناس من هذه البدعة المنكرة فيه إحياء للسنة، وإماته للبدعة، وفتح لكثير من أبواب الخير، وغلق لكثير من أبواب الشر، فإن الناس يتكلفون تكلفا كثيرا، يؤدي إلى أن يكون ذلك الصنع محرما. والله سبحانه وتعالى أعلم.</div>
<div style="text-align: justify;">
“dan tidak ada keraguan bahwa mencegah manusia dari bid’ah Munkarah ini, padanya termasuk menghidupkan as-Sunnah, dan mematikan bagi bid’ah, dan membuka pada banyak pintu kebaikan, dan mengunci kebayakan pintu keburukan.. Maka jika manusia membebani (dirinya) dengan beban yang banyak, itu hanya akan mengantarkan mereka kepada perkara yang diharamkan.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika hanya membaca sepintas nukilan dari mereka, akan terkesan seolah-olah adanya pelarangan bahwa berkumpulnya manusia dan makan hidangan di tempat ahlu (keluarga) mayyit adalah diharamkan sebagaimana yang telah mereka nukil secara tidak jujur dipoint-4 atau bahkan ketidak jelasan mengenai bid’ah Munkarah yang dimaksud, padahal pada kalimat sebelumnya (lihat point-4) sudah dijelaskan dan status hukumnya adalah Makruh, namun memang bisa mengantarkan pada perkara yang haram jika membebani dengan beban yang banyak (تكلفا كثيرا) sebagaimana dijelaskan pada akhir-akhir point ke-5 ini dan juga pada point-4 yaitu jika (dibiayai) dari harta yang terlarang , atau dari (harta) mayyit yang memiliki (tanggungan) hutang atau (dari harta) yang bisa menimbulkan bahaya atasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian apa yang bisa kami sampaikan sedikit ini untuk meluruskan nukil-nukilan tidak jujur dari “pendakwah salaf” yang katanya “pengikut salaf” namun sayang sekali prilaku mereka sangat bertolak belakang dengan prilaku salaf bahkan lebih buruk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kami menghimbau agar jangan terlalu percaya dengan nukilan-nukilan mereka, sebaiknya mengecek sendiri atau tanyakan pada ulama atau ustadz tempat antum masing-masing agar tidak menjadi korban internet dan korban penipuan mereka. Masih banyak kitab ulama lainnya yang mereka pelintir maksudnya. Maka berhati-hatilah, demikian dulu, Semoga bermanfaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Wallahu a'lam bis showab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
By : Peparing E' Illahi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : http://x-ajaranwahabi.blogspot.com/2012/01/mengusik-amalan-tahlil-dengan.html</div>
</div>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-77990278677343828552011-12-05T14:15:00.001-08:002011-12-05T14:16:10.810-08:00TAWASSUL DENGAN KUBURAN<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQh98HIhjWZMQ4jGBus9g8TV8VX32NTuOWZMLtC0VEdBuv4XPG85QwzgzrlezYOJiEn9Mbh5-lHNbjR_yUZ2kdNNKJncy2hpHz0A5HxhyphenhyphenifvtlSn0Z9F_SqBgAEkPRa97RnXnRuB77_pI/s1600/c.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTnTl7Txkh5sXC_41vJzG7mKBpjeQXHloP9ffzG-StfGA6YawlfVkh0d1gGpsbHoKc5Us4GT4dYsLaOYPIS8Ag-2m7g0xAFpXzpwjI4_7gO4VFq24MQ25TGO3_FtfYCfsC8uoAkxugWGY/s1600/a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTnTl7Txkh5sXC_41vJzG7mKBpjeQXHloP9ffzG-StfGA6YawlfVkh0d1gGpsbHoKc5Us4GT4dYsLaOYPIS8Ag-2m7g0xAFpXzpwjI4_7gO4VFq24MQ25TGO3_FtfYCfsC8uoAkxugWGY/s320/a.jpg" width="233" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOPfl04b5RGYRsYMGMS5FXjsMlPu75GR0G9BcddvsofaC23OLZlTKUMuD7a4LqGK1mf_oMLyOairUQFf6Qvq0gZ_i3E-jRngTFPHwLqLTHHAV5u534MKFf9oMeanVpXf3QlgiWyLTYyio/s1600/b.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOPfl04b5RGYRsYMGMS5FXjsMlPu75GR0G9BcddvsofaC23OLZlTKUMuD7a4LqGK1mf_oMLyOairUQFf6Qvq0gZ_i3E-jRngTFPHwLqLTHHAV5u534MKFf9oMeanVpXf3QlgiWyLTYyio/s320/b.jpg" width="227" /></a></div>
<div aria-hidden="true" class="UIImageBlock_Image UIImageBlock_SMALL_Image" id="fbPhotoSnowboxAuthorPic" style="background-color: white; color: #333333; float: left; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; margin-right: 8px; text-align: left;" tabindex="-1">
<a href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100001572504293" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;"><img alt="" class="uiProfilePhoto uiProfilePhotoMedium img" src="https://fbcdn-profile-a.akamaihd.net/hprofile-ak-ash2/372350_100001572504293_1073541887_q.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; display: block; height: 32px; width: 32px;" /></a></div>
<div class="UIImageBlock_Content UIImageBlock_SMALL_Content" style="background-color: white; color: #333333; display: table-cell; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left; vertical-align: top; width: 10000px;">
<div class="fbPhotoContributorName" id="fbPhotoSnowboxAuthorName" style="display: inline; font-weight: bold; padding-bottom: 3px; padding-top: 1px;">
<a data-hovercardx="/ajax/hovercard/user.php?id=100001572504293" href="https://www.facebook.com/profile.php?id=100001572504293" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;">Kaheel Baba Naheel</a></div>
<div aria-live="polite" class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowboxCaption" style="display: inline; outline-color: initial; outline-style: none; outline-width: initial; width: auto;" tabindex="0">
<br /></div>
</div>
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><b>Muhammad bin Abi Hatim menuturkan:</b><o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Saya pernah mendengar Abu Abdillah (imam bukhari ra) singgah di kediaman Abi Manshur Ghalib bin Jibril.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Abi Manshur Ghalib bin Jibril bercerita:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Imam Bukhari pernah singgah dirumahku beberapa hari dalam keadaan sakit parah sehingga beliau mengutus seseorang untuk segera pergi ke kota Samarkand (tempat imam bukhari tinggal) untuk menjemput beliau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Setelah penjemput beliau telah datang dan segalanya telah siap dan untuk menuju kendaraannya, imam bukhari-pun memasang kedua khuff nya dan mengenakan surban nya, di saat beliau berjalan kira kira dapat satu-dua langkah saya membantu memegang lengannya dan seorang lagi bersamaku menuntun nya menuju tunggangannya untuk menaikinya, namun tiba tiba beliau berkata:</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">“Lepaskan saja aku, sungguh aku benar benar tak berdaya. Kemudian beliau berdoa dengan beberapa bacaan doa, lantas beliau ingin merebah tidur kembali dan melaksankannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Tampak keringat beliau bercucuran hingga tak bisa diungkapkan. Keringat itu tak henti henti nya sampai aku menambahi kain lagi didalam pakaian beliau.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Dalam kondisi beliau yang seperti itu, beliau berwasiat kepada kami:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">“Nanti kafanilah aku dengan tiga helai kain, tanpa baju dalam dan juga tanpa memakai imamah (surban-red). Maka pesan wasiat itu semua kami laksanakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="background-color: #93c47d; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Setelah kami mengebumikan beliau tiba tiba semerbak tersebar aroma bau wewangian yang amat sangat yang lebih harum daripada misik dan ini bertahan hingga berhari hari.</span><span class="Apple-style-span" style="background-color: #93c47d; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: #93c47d; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px;">Kemudian naik semacam cahaya terang memanjang ke langit menghadap kubur beliau, sehingga orang orang pada berasumsi dan merasa heran takjub dibuatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Adapun tanah kuburnya, mereka orang orang meninggikannya sehingga kuburan imam bukhari itu nampak dengan jelas. Kami tidak mampu menjaganya dan melindunginya, karena kejadian ini sudah terlanjur menyebar ke masyarakat sehingga kami kuwalahan. Kemudian dikuburan beliau ini kami memasang sejenis kayu yang saling tumpang tindih berjalinan (semacam pagar-pent) sehingga tak satupun orang yang bisa menjangkau ke kuburan beliau ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #93c47d;">Adapun aroma harumnya itu…</span>… (bersambung kehalaman berikutnya)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQh98HIhjWZMQ4jGBus9g8TV8VX32NTuOWZMLtC0VEdBuv4XPG85QwzgzrlezYOJiEn9Mbh5-lHNbjR_yUZ2kdNNKJncy2hpHz0A5HxhyphenhyphenifvtlSn0Z9F_SqBgAEkPRa97RnXnRuB77_pI/s1600/c.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; line-height: normal; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQh98HIhjWZMQ4jGBus9g8TV8VX32NTuOWZMLtC0VEdBuv4XPG85QwzgzrlezYOJiEn9Mbh5-lHNbjR_yUZ2kdNNKJncy2hpHz0A5HxhyphenhyphenifvtlSn0Z9F_SqBgAEkPRa97RnXnRuB77_pI/s320/c.jpg" width="222" /></a><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Halaman.10<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #93c47d;">Tetap bertahan hingga berhari hari sehingga menjadi perbincangan halayak penduduk sekitar yang membuat mereka heran dan berdecak kagum.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Dan setelah kematiannya beliau ini semakin jelas kesalahan orang orang yang selama ini berseberangan dengan beliau, sehingga sebagian dari mereka keluar berziarah ke kuburan beliau. Mereka memperlihatkan taubat mereka dan penyesalannya dari keterburuan mereka atas apa yang pernah mereka selisihkan/tuduhkan dan celaan terhadap jalan pikiran beliau imam bukhari ra.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">TERJEMAHAN TEKS YANG BER BACKGROUND<span class="Apple-style-span" style="background-color: #ffd966;"> KUNING</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Abu Ali Al Ghissani berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Telah menceritakan kepada kami Abu Fatah Nasr bin Hasan Assikty Samarkand-ketika beliau tiba di desa kami Lansiyah pada tahun 440-460, dia menuturkan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Pada suatu tahun, paceklik kemarau panjang tak ada hujan telah melanda kami di daerah Samarkand. Orang orang telah memohon hujan berkali kali, namun tak kunjung hujan. Kemudian datanglah seorang lelaki sholih yang sudah populer ke sholihannya menemui hakim agung desa Samarkand, kemudian dia berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">“Aku mempunyai sebuah pendapat, yang hendak aku kemukakan kepada anda!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Hakim agung itu berkata:”Oh ya, apa itu?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Dia berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #93c47d;">”Aku mempunyai gagasan, bagaimana jika engkau keluar bersama orang orang menuju kuburan nya Imam Muhammad bin ismail Al Bukhari dan kuburan nya itu ada di desa Khartank. Kita disana memohon (kepada Allah) di sisi kuburan nya imam bukhari, siapa tahu Allah menurunkan hujan untuk kita.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Kemudian hakim agung itu berkata:”Baiklah, aku akan melaksanakan pendapatmu itu!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: #93c47d;">Maka keluarlah sang hakim agung itu bersama orang orang (menuju kuburan imam bukhari-pent) dan dia memohon turun hujan bersama orang orang nya dan orang orang itu menangis di sisi kuburannya imam bukhari, dan mereka memohon syafaat (tawasul-menjadikan perantara) DENGAN si empunya kuburan itu sehingga kemudian Allah swt mengutus langit untuk membawa air hujan yang lebat sekali. Akibatnya mereka orang orang (rombongannya hakim agung-pent) berdiam diri tinggal di desa Khartank sekitar seminggu lebih. Tak satupun dari mereka bisa sampai kembali ke desa Samarkand karena terus menerusnya hujan deras tersebut, sedangkan jarak tempuh antara Khartank dan Samarkand adalah + 3 mil.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Sumber: Kitab SYARAH SHOHIH BUKHARI FATHUL BARI (bukan yang milik ibnu hajar)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Karya: IMAM ZAINUDDIN ABDURRAHMAN BIN AHMAD IBNU ROJAB AL HAMBALI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Halaman: 9-10.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Cetakan: DARUL KUTUB ILMIYAH BEIRUT LEBANON.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">------------------------------------------------------------------------------<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 24px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt;">Mohon maaf dan mohon koreksinya jika ada kesalahan dalam terjemah.</span></div>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3554657173601881701.post-3599687638133901642011-12-03T05:20:00.001-08:002011-12-03T05:33:38.450-08:00Benarkah Maulid Barzanji, Burdah, dan Diba’i Syirik?<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip3h_JZUiT2TTieH6ME0Coo4Q__lnA45PbJFqEh0vca-cZqdOgkl_GNEZ658PiB0QqKJFEVkatAu6kGwzAYjLwO7X8sDMGRT6IoNWqt1Jx3kpPx8m5ZrrL4eGInHoUlGY9cgUihyphenhyphengsi6E/s1600/barzanji.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip3h_JZUiT2TTieH6ME0Coo4Q__lnA45PbJFqEh0vca-cZqdOgkl_GNEZ658PiB0QqKJFEVkatAu6kGwzAYjLwO7X8sDMGRT6IoNWqt1Jx3kpPx8m5ZrrL4eGInHoUlGY9cgUihyphenhyphengsi6E/s1600/barzanji.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maulid al-Burdah, al-Barzanji atau
ad-Diba’i yang hampir setiap saat selalu di baca dan dilantunkan oleh sebagian
warga di Indonesia kerap kali dinilai oleh orang-orang Wahhabi sebagai qashidah
pujian terhadap Rasulullah yang ‘keblabasan’, karena di dalamnya tercatat
ucapan-ucapan yang dinilai syirik terhadap Allah. Salah satu contohnya adalah
qashidah sebagaimana berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">يَا مُجِيْرُ مِنَ السَّعِيْرِ فَأَغِثْنِي
وَأَجِرْنِي</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">فِي مُلِمَّاتِ اْلأُمُوْرِ يَا غِيَاثِ
يَا مَلاَذِ</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Wahai Rasulallah yang menyelamatkan
dari Neraka Sa’ir, tolonglah aku dan selamatkanlah aku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Wahai penolongku, wahai tempat
berlindungku di dalam segala perkara-perkara yang sulit.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dua qashidah tersebut memberikan
pengertian bahwa ad-Diba’i menyifati Rasulullah dengan sifat sebagai Mujir
(penyelamat), Ghiyats (penolong) dan Maladz (tempat berlidung). Dan hal
tersebut dianggap oleh mereka sebagai kata-kata yang menyekutukan Allah. Karena
menurut mereka ketiga kata tersebut hanya layak di sematkan pada Allah dan
bukan kepada makhluk.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebelum mengetahui lebih dalam ketiga
kata tersebut, harus difahami posisi antara Khaliq (Dzat pencipta) dan makhluq
(yang di ciptakan) sebagai pijakan hukum apakah yang dilakukan oleh seseorang
adalah bentuk syirik kepada Allah atau tidak. Allah, sebagai sang Al-Khaliq,
adalah Dzat yang dapat memberi manfaat dan madharat, sementara makhluk tidak
mempunyai daya apa-apa untuk memberikan manfaat atau madharat kepada orang
lain. Begitu juga, Allah al-Khaliq, dapat memberi petunjuk atau hidayah kepada
makhluk, namun makhluk sebagai hamba lemah tidak dapat melakukannya. Hal ini
yang dii’tiqadkan oleh segenap pengikut Ahlussunnah wal Jama’ah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Manusia, termasuk Rasulullah dan
lain-lain yang di sifati dengan kata mujir, ghauts dan maladz (semua mempunyai
makna memberikan pertolongan atau perlindungan) adalah dalam kapasitas sebagai
makhluk dan bukan sebagai Tuhan, Sang Khaliq Yang Maha Segalanya. Jadi, ada
sekat jelas antara maqam (kedudukan) khaliq dan maqam makhluq.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sekedar contoh, jika kita minta
pertolongan atau meminta perlindungan kepada seseorang karena kita sedang
kesusahan, dirundung marabahaya, atau akan dicederai orang lain misalnya,
apakah berarti kita telah musyrik atau menyekutukan Allah karena tidak meminta
perlindungan langsung kepada Allah? Tentu jawabnya tidak setelah kita memahami
antara kedudukan khaliq dan makhluq diatas!?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selanjutnya akan kita kupas ketiga
kata tersebut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Kata Mujir<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lafaz mujir bukan termasuk Asma’ul
Husna (Nama-Nama Allah yang Indah), karena nama tersebut tidak ada dalam 3 riwayat
hadits tentang Asma’ul Husna yang ditulis oleh as-Suyuthi dalam al-Jami’
ash-Shaghir. Selain dari pada itu, al-Munawi berpandangan bahwa—sesuai pendapat
yang kuat—membuat shifat atau nama (secara khusus) untuk Allah adalah tauqifi
(langsung dari Rasulullah) sehingga tidak boleh membuatnya sendiri miskipun
materi lafaznya ada, kecuali ada langsung dalam al-Qur’an atau hadits shahih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengenai kata Mujir, dalam al-Qur’an
surat al-Mu’minun ayat 88 Allah berfirman:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ
وَهُوَ يُجِيرُ وَلا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Katakanlah: ‘Siapakah yang di
tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi
(menyelamatkan) tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (adzab)-Nya, jika
kamu mengetahui.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam Surat at-Taubah ayat 6 Allah
berfirman:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">وإنْ أَحَدٌ مِنَ المُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ
فَأَجِرْهُ حَتّى يَسْمَعَ كَلاَمَ اللهِ ثُمَّ أَبلِغهُ مَأْمَنَهُ</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Dan jika seseorang di antara
orang-orang musyrik itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah dia
supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ke tempat yang
aman baginya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kedua ayat tersebut memberikan
pengertian bahwasannya sifat mujir (penolong) tidak hanya disematkan pada
Allah, akan tetapi selain Allah juga dapat mempunyai sifat tersebut. Artinya,
kata mujir bisa saja disifatkan pada Allah atau selain Allah. Dan, bagi selain
Allah seperti Rasulullah atau yang lain, pertolongan yang diberikan adalah
kadar kapasitasnya sebagai manusia atau makhluk bukan sebagai khaliq, yaitu
seperti memintakan syafaat umatnya supaya tidak disiksa oleh Allah atau
syafa’at supaya mendapatkan ampunan dari Allah dan lain-lain. Sama halnya
dengan kata ar-Rauf dan ar-Rahim yang juga di sematkan pada Rasulallah, selain
kedua kata tersebut juga termasuk asma’ul husna bagi Allah. Dan keduanya
mempunyai sekat yang jelas antara Tuhan dan makhluk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">( Mengenai pembahasan memohon
syafa’at setelah Rasulullah wafat, lihat secara khusus dalam kitab At-Tahdzir
‘an al-Ightirar bima Ja’a fi Kitab al-Hiwar hal 141 dengan di sertai
dalil-dalilnya yang kuat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal ini merupakan bantahan terkait
dengan tuduhan aliran Wahhabiyyah – salah satunya adalah Abdullah bin Mani’
pengarang kitab Hiwar ma’a al-Maliki- bahwa memohon syafaat Rasulallah setelah
beliau meninggal adalah termasuk perbuatan syirik ).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sayyid Hasyim ar-Rifa’i saat
menjelaskan kemampuan Rasulullah dalam memenuhi kebutuhan dan menghilangkan
kesusahan para manusia (dalam shalawat Nariyyah) mengatakan bahwa memenuhi
berbagai kebutuhan dan menghilangkan kesusahan adalah Allah yang dapat
melakukannya dengan tanpa bimbang sama sekali kecuali orang kafir dan orang
yang bodoh. Sedangkan menisbatkan pekerjaan tersebut kepada Rasulullah adalah
nisbat majazi (nisbat yang tidak haqiqi atau dalam ilmu balaghah di sebut majaz
aqli).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Kata Ghiyats<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Asma ghiyats (al-Mughits) banyak
diakui sebagai salah satu sifat Rasulullah. Meskipun Allah juga mempunyai asma
ghauts (al-Mughits) dan tercatat sebagai Asma’ Husna dalam satu riwayat.
(Fatawi Haditsiyyah hlm. 204. Darul Fikr.)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Artinya, sebagaimana Allah yang
menyandang sifat ghauts, selain Allah seperti Rasulullah atau selainnya juga
bisa menyandang sifat tersebut, namun dalam koredor kapasitasnya sebagai
seorang makhluq.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan begitu, sifat ghauts yang
dimiliki Rasulullah adalah sifat menolong dan membantu insan lain dari segala
kesusahan dan lain-lain dan hanya sebatas yang dimampuni oleh Rasulullah,
seperti memintakan syafa’at kepada Allah agar supaya orang-orang tertentu
diampuni, diselamatkan dari siksa api neraka, derajatnya di tinggikan dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam sebuah hadits shahih riwayat
al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawa’id juz 10/159 dan ath-Thabarani dalam
al-Mu’jam al-Kabir disebutkan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">لاَ يُسْتَغَاثُ بِى إِنَّمَا يُسْتَغَاثُ
بِاللهِ</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Aku tidak dibuat untuk itighatsah,
tapi yang dibuat istighatsah adalah Allah.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits ini kerap sekali di buat dalil
tentang keharamannya melakukan istighatsah (meminta tolong) kepada Rasulallah
oleh mereka orang-orang yang ingkar terhadap legalnya beristighatsah, namun
membuat dalil hadits di atas sebagai pelarangan adalah kesalahan, karena jika
yang di maksudkan adalah haram beristighatsah kepada Rasulullah secara mutlak,
niscaya akan bertentangan dengan apa yang di lakukan oleh para shahabat yang
juga melakukan istighatsah, bertawassul dan memohon do’a kepada beliau. Dan
Rasulallah melayani dengan senang hati. Maka dari itu, hadits diatas butuh
penta’wilan dan penjelasan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Sayyid Muhammad Alawi
al-Maliki dalam Mafahim Yajib an Tushahhah hal. 188, sabda Rasulallah tersebut
bertujuan menetapkan hakikat tauhid dalam pondasi i’tikad (aqidah) yang
sebenarnya, yakni bahwasannya al-Mughits secara hakikat adalah Allah, sementara
hamba hanya berkapasitas sebagai perantara dalam hal yang dimaksud. Atau Rasulullah
dalam hadits diatas bermaksud memberi pengertian kepada para shahabat agar
tidak meminta kepada hamba tentang sesuatu yang tidak mampu di lakukannya,
seperti memasukkan ke dalam syurga, selamat dari api neraka atau menanggung
mati husnul khatimah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebagai bukti bahwa makhlukpun dapat
di sifati mughits adalah dalam al-Qur’an surat al-Qashash ayat 15 disebutkan
berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">وَدَخَلَ الْمَدِينَةَ عَلَى حِينِ غَفْلَةٍ
مِنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلاَنِ هَذَا مِنْ شِيعَتِهِ وَهَذَا
مِنْ عَدُوِّهِ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِنْ شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي مِنْ عَدُوِّهِ
فَوَكَزَهُ مُوسَى فَقَضَى عَلَيْهِ</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Dan Musa masuk ke kota (Memphis)
ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu ada dua
laki-laki yang berkelahi, yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan yang
seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir’aun). Maka orang yang dari golongannya
meminta pertolongan kepadanya untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu
Musa meninjunya dan matilah musuhnya itu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam hadits shahih tentang doa
istisqa’ (meminta hujan) yang masyhur diriwayatkan oleh Abu Dawud (no 988),
Ibnu Majah (no 1260), al-Hakim (no 1226), al-Baihaqi (no 6230), dan lain-lain
disebutkan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Wahai Allah, berilah kami hujan yang
dapat menolong.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hadits doa meminta hujan tersebut
menggunkan kata “mughits” (hujan yg memberikan pertolongan) serta yang
mengajarkan adalah Rasulullah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Kata Maladz<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maladz artinya, Rasulullah merupakan
ghiyats bagi orang-orang yang meminta perlindungan atau menjadi tempat
berlindung saat Allah sedang murka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian kata ini juga sama dengan
2 kata di atas, artinya Rasulullah mampu melindungi sekedar kapasitas kemampuan
beliau. Termasuk perlindungan Rasulullah di akhirat adalah ketika para makhluk
merasa keberatan dan kepanasan di padang makhsyar, yaitu supaya semua makhluk
sesegera mungkin dihisab oleh Allah (syafa‘atul ‘uzhma atau maqam mahmud).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam sebuah hadits shahih riwayat
al-Bukhari, dalam Shahih-nya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
لَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ وَقَالَ إِنَّ الشَّمْسَ تَدْنُو يَوْمَ الْقِيَامَةِ
حَتَّى يَبْلُغَ الْعَرَقُ نِصْفَ الْأُذُنِ فَبَيْنَا هُمْ كَذَلِكَ اسْتَغَاثُوا
بِآدَمَ ثُمَّ بِمُوسَى ثُمَّ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya
matahari pada Hari Kiamat telah dekat sehingga keringat manusia akan mencapai
separuh telinga. Pada saat itu mereka meminta tolong (ghauts)kepada Adam,
kemudian kepada Musa, dan terakhir kepada Muhammad Saw.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Itulah jawaban yang harus
disampaikan, karena ucapan para penyair yang menulis qashidah mada’ih an-nabawiyyah
(puji-pujian Nabi) seperti al-Barzanji, ad-Diba’i dan al-Bushiri dalam
al-Burdah adalah sudah benar adanya dan tidak menyelisih dari ajaran
Rasulullah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain itu, mereka juga muslim taat
yang sangat berhati-hati dan menghindari hal-hal yang berbau syubhat dan
syirik. Apakah penyair-penyair di atas sedemikian bodoh dan hina di mata
mereka?! Demi Allah, mereka adalah orang soleh!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
di kutip dari <a href="http://www.sarkub.com/2011/benarkah-maulid-barzanji-burdah-dan-dibai-syirik/">SARKUB</a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: #f6f6f2; color: #434343; font-family: Arial, Verdana; font-size: 14px; line-height: 20px;">(Oleh: </span><a href="http://www.facebook.com/note.php?note_id=391413958099" style="background-color: #f6f6f2; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #0469d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Mbah Jenggot</a><span class="Apple-style-span" style="background-color: #f6f6f2; color: #434343; font-family: Arial, Verdana; font-size: 14px; line-height: 20px;"> yang telah dipublikasi dalam </span><a href="http://www.facebook.com/note.php?note_id=156042227744593" style="background-color: #f6f6f2; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #0469d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">catatan</a><span class="Apple-style-span" style="background-color: #f6f6f2; color: #434343; font-family: Arial, Verdana; font-size: 14px; line-height: 20px;"> dan </span><a href="http://kenapatakutbidah.wordpress.com/2011/05/24/benarkah-maulid-barzanji-burdah-dan-dibai-syirik/" style="background-color: #f6f6f2; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #0469d2; font-family: Arial, Verdana; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">blog</a><span class="Apple-style-span" style="background-color: #f6f6f2; color: #434343; font-family: Arial, Verdana; font-size: 14px; line-height: 20px;">)</span></div>HIMMAHhttp://www.blogger.com/profile/05156002172576080522noreply@blogger.com0