Posted by : Abi Awadh Naufal
Benar dan terbukti
Bila sebelumnya pujian Imam Asy-Syaukani kepada saikh Muhammad bin Abdul Wahab ternyata hoax, kali ini sungguh sebuah kebenaran yang amat ditunggu-tunggu
Untuk lebih jelasnya mari kita baca dengan seksama :
Ketika da'wah Saikh Muhammad bin Abdul Wahab sampai ke Yaman, Al Amir ash shon'ani menulis sya'ir untuk memuji beliau. Sya'ir yang cukup masyhur itu beliau tulis pada tahun 1163 hijriyah
Sya'ir pujian ini diawali dengan:
"Salam atas najd, dan orang yang tinggal di sana, sekalipun hanya salam dari negeri yang jauh…"
Gubahan bait-bait Ash Shon'ani ini sangat masyhur dan tersebar kemana-mana. Maklum, Al Allamah Ash Shon'ani dikenal sebagai ulama besar yang zuhud, wara' dan alim. Karangannya yang amat masyhur adalah Subulus Salam, syarh kitab Bulughul Marom
Setelah qasidah itu tersebar kemana-mana, para ulama menegur Ash-Shon'ani, beliau pun diam mempertimbangkan. Apakah aku telah memuji orang yang salah?
Adalah Syaikh Marbad bin Ahmad At Tamimi, yang atas kehendak Allah menyingkap tabir kepalsuan, datang ke yaman, bertemu dengan Imam Al Amir Ash shon'ani, dan menjelaskan semua
Bahkan sebelumnya, juga datang dari najd bernama syeikh Abdurrahman An Najdi menjelaskan kebusukan Muhammad bin Abdul Wahab
Sepandai-pandai orang menyembunyikan bangkai, bau busuknya akan tercium juga. Kedatangan dua ulama Nejd ini telah mengungkapkan kenyataan di hadapan Iman Ash Shon'ani. Kemudian ditulisnya qasidah lain sebagai koreksi atas pujiannya dulu, beliau juga menjelasknnya dalam kitabnya berjudul " Irsyadu Dzawil Albab Ila Haqiqati Aqwali Muhammad bin Abdil Wahab" atau "Mahwul Haubah fi Syarhi Abyatit Taubah". Kitab ini sangat masyhur di Yaman, hingga para santri ibtida' pun bila ditanya kitab itu, mereka langsung paham
Dalam kitab itu beliau tulis :
"Aku meralat kembali apa yang pernah kutulis untuk Muhammad bin Abdulwahab an Najdi, benarlah pada dirinya terdapat perbedaan dengan apa yang kuyakini
Pada mulanya, aku mengira dia baik, andai aku dapat menjumpainya, mengambil nasehatnya yang dapat mencerahkan manusia demi menggapai petunjuk
Ternyata perkiraanku meleset, namun harapanku untuk mendapat kebaikan tak jadi soal, karna dzon pada dasarnya tidak membuahkan petunjuk
Telah datang padaku, dari Nejd, Syeikh Marbad, beliau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi
Dalam berbagai tulisannya, mbaw telah dengan sengaja mengkafirkan banyak orang
Dia mencampur-adukkan hujjah-hujjah yang rapuh bagai rumah laba-laba.dia juga banyak menumpahkan darah muslimin, janjinya pun tak dapat dipegang
Sungguh, Allah dalam surat Al Bara'ah telah ada perintah untuk berlepas diri dari mereka berikut kekufuran serta pembangkangannya
Mereka (muslimin) adalah saudara kami, demikian Allah menyebut mereka, dengarkanlah apa yang dikatakan tuhan yang maha tunggal
Demikian pula sebaik-baik utusan melarang takfir, mengapa lelaki najd ini tak jua berhenti
Tidak, mereka tidaklah kafir, selagi mereka menegakkan sholat
Jelaskanlah padaku, jelaskan..
Mengapa darah mereka kau tumpahkan, apa alasanmu merampok harta mereka dengan sengaja?
Padahal mereka telah terjaga, terlindungi dengan syahadah, tak ada Tuhan selain Allah, Pemilik Keagungan"
Tentang kedatangan Syeikh Marbad At Tamimi ini, Ash Shon'ani juga menuturkan :
Telah datang kepadaku, seorang alim dari Najd bernama Marbad bin Ahmad At Tamimi. Dia tiba bulan Shofar tahun 1170 H dan tinggal di negeri kami selama 8 bulan
Dia kembali ke negerinya bulan Syawal tahun 1170 bersama dengan jamaah haji
Dia mengabariku, bahwa bait-bait qasidahku telah disampaikan kepada Muhammad bin Abdul Wahab, namun dia hanya diam tak menjawab
Sebelumnyanya, pernah datang juga kepadaku, Asy Syaikh al Fadhil Abdurrahman An Najdi. Dia bercerita kepadaku tentang muhammad bin abdul wahab banyak hal. Suka menumpahkan darah, perampokan, pembunuhan dan tudingan kafirnya pada umat nabi Muhammad di mana-mana. Aku diam memikirkan apa yang disampaikan syaikh abdurrahman, hingga datanglah marbad at tamimi membawa beberapa pernyataan Muhammad bin Abdul Wahab
Semua menjadi jelas bagiku, tampaknya Muhammad bin abdul Wahab ini orangnya baru mengenal syari'at baru setengah, tak melihat secara teliti. Tak mau belajar dari orang yang telah berjasa padanya (syeikh Abdul wahab) membimbingnya dan mengajarinya ilmu yang bermanfaat
Sebaliknya, dia malah mempelajari tulisan Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim dan bertaklid buta pada keduanya, padahal mereka berdua tidaklah layak ditaklidi
Saat telah jelas bagiku tentang pribadi Muhammad bin Abdul Wahab, dan telah kulihat ucapan-ucapannya, bagaimana ketika bait-baitku telah sampai padanya, dia berusaha mengelak dari apa yang kusampaikan, kulihat tanggapannya atas perkataanku, adalah jawaban yang jauh dari keinsafan
Semua telah kujelaskan semua pada Syaikh Marbad, bahkan banyak kunukil pula ucapan Ibnul Qoyyim dan Al Jauzi
Wallahu a'lam
--------
Semoga kita senantiasa istiqomah dalam manhaj salaf, berpegang teguh pada sunnah nabawiyyah serta selalu tegar menantang ahli bid'ah dholalah
Salam Pembela Sunnah !