Di dalam kitab " Hilyatul
Awliya' wa Thabaqhaatul Ashfiya' (حلية الأولياء و طبقات الأصفياء)" karya Al-Hafidz Abu Nu'aim
Ahmad bin Abdullah Al-Ashfiya' jilid 9 halaman 133 cetakan "Al-Maktabatus
Salafiyah" diterangkan tentang pembagian bid'ah sebagai berikut:
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar Al-Ajiri, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad
Al-'Athsya, telah menceritakan kepada kami Ibrahim Al-Junaed, telah
menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya sambil berkata: Aku telah mendengar
Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i berkata: Bid'ah itu ada 2, yaitu 1. Bid'ah
Mahmudah (Terpuji) dan 2. Bid'ah Madzmumah (Tercela). Maka apabila sesuatu yang
sesuai dengan Sunnah Nabi saw, maka dinamakan Bid'ah Mahmudah (Terpuji).
Sedangkan, apabila sesuatu yang menyelisihi / bertentangan dengan Sunnah Nabi
saw, maka dinamakan Bid'ah Madzmumah (Tercela).
Dan dijadikan hujjah (argumentasi)
ucapan Umar bin Khatthab di dalam masalah tegaknya Ramadhan: Sebaik-baiknya
bid'ah, bid'ah inilah
Di dalam kitab "Hasyiah Raddul Mukhtar (حاشية رد المختار) karya Syeikh Muhammad Amin / Ibnu
Abidin jilid 1 halaman 590 cetakan kedua "Dar el-Fikr" tahun 1386 H /
1966 M disebutkan bahwa bid'ah terbagi kepada lima bagian, yaitu:
1. Bid'ah Haram (contoh: meyakinkan bahwa Allah swt berbentuk
jisim seperti jisim-jisim yang terdapat pada makhluk).
2. Bid'ah Wajib. Contoh: menegakkan dalil-dalil untuk
membantah golongan-golongan yang sesat, belajar ilmu nahwu supaya dapat
memahami Al-Qur'an dan Hadits Nabi saw.
3. Bid'ah Sunnah. Contoh: memperbaharui upamanya pesantren,
madrasah, dan setiap kebagusan yang tidak ada di zaman permulaan Islam.
4. Bid'ah Makruh. Contoh: menghiasi mesjid.
5. Bid'ah Mubah. Contoh: membuat makanan & minuman yang
enak, dan mengenakan pakaian yang bagus.
CATATAN:
------------
Di sini gak ada bid'ah "Siti Marqonah" lhoooo ....
(Bid'ah Dunia & Bid'ah Akherat).
Tambahan
Imam Asy Syafi’i ~rahimahullah berkata
“Apa yang baru terjadi dan menyalahi kitab al Quran atau sunnah Rasul
atau ijma’ atau ucapan sahabat, maka hal itu adalah bid’ah yang dhalalah. Dan
apa yang baru terjadi dari kebaikan dan tidak menyalahi sedikitpun dari hal
tersebut, maka hal itu adalah bid’ah mahmudah (terpuji)
No comments:
Post a Comment