Monday, October 22, 2012

PUJIAN IMAM ASH SHON'ANI, PENYUSUN KITAB SUBULUS SALAM KEPADA SAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB

 
Posted by : Abi Awadh Naufal
 
Benar dan terbukti
 
Bila sebelumnya pujian Imam Asy-Syaukani kepada saikh Muhammad bin Abdul Wahab ternyata hoax, kali ini sungguh sebuah kebenaran yang amat ditunggu-tunggu
 
Untuk lebih jelasnya mari kita baca dengan seksama :
 
Ketika da'wah Saikh Muhammad bin Abdul Wahab sampai ke Yaman, Al Amir ash shon'ani menulis sya'ir untuk memuji beliau. Sya'ir yang cukup masyhur itu beliau tulis pada tahun 1163 hijriyah
 
Sya'ir pujian ini diawali dengan:
"Salam atas najd, dan orang yang tinggal di sana, sekalipun hanya salam dari negeri yang jauh…"
 
Gubahan bait-bait Ash Shon'ani ini sangat masyhur dan tersebar kemana-mana. Maklum, Al Allamah Ash Shon'ani dikenal sebagai ulama besar yang zuhud, wara' dan alim. Karangannya yang amat masyhur adalah Subulus Salam, syarh kitab Bulughul Marom
 
Setelah qasidah itu tersebar kemana-mana, para ulama menegur Ash-Shon'ani, beliau pun diam mempertimbangkan. Apakah aku telah memuji orang yang salah?
 
Adalah Syaikh Marbad bin Ahmad At Tamimi, yang atas kehendak Allah menyingkap tabir kepalsuan, datang ke yaman, bertemu dengan Imam Al Amir Ash shon'ani, dan menjelaskan semua
 
Bahkan sebelumnya, juga datang dari najd bernama syeikh Abdurrahman An Najdi menjelaskan kebusukan Muhammad bin Abdul Wahab
 
Sepandai-pandai orang menyembunyikan bangkai, bau busuknya akan tercium juga. Kedatangan dua ulama Nejd ini telah mengungkapkan kenyataan di hadapan Iman Ash Shon'ani. Kemudian ditulisnya qasidah lain sebagai koreksi atas pujiannya dulu, beliau juga menjelasknnya dalam kitabnya berjudul " Irsyadu Dzawil Albab Ila Haqiqati Aqwali Muhammad bin Abdil Wahab" atau "Mahwul Haubah fi Syarhi Abyatit Taubah". Kitab ini sangat masyhur di Yaman, hingga para santri ibtida' pun bila ditanya kitab itu, mereka langsung paham
 
Dalam kitab itu beliau tulis :
 
"Aku meralat kembali apa yang pernah kutulis untuk Muhammad bin Abdulwahab an Najdi, benarlah pada dirinya terdapat perbedaan dengan apa yang kuyakini
 
Pada mulanya, aku mengira dia baik, andai aku dapat menjumpainya, mengambil nasehatnya yang dapat mencerahkan manusia demi menggapai petunjuk
 
Ternyata perkiraanku meleset, namun harapanku untuk mendapat kebaikan tak jadi soal, karna dzon pada dasarnya tidak membuahkan petunjuk
 
Telah datang padaku, dari Nejd, Syeikh Marbad, beliau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi
 
Dalam berbagai tulisannya, mbaw telah dengan sengaja mengkafirkan banyak orang
 
Dia mencampur-adukkan hujjah-hujjah yang rapuh bagai rumah laba-laba.dia juga banyak menumpahkan darah muslimin, janjinya pun tak dapat dipegang
 
Sungguh, Allah dalam surat Al Bara'ah telah ada perintah untuk berlepas diri dari mereka berikut kekufuran serta pembangkangannya
 
Mereka (muslimin) adalah saudara kami, demikian Allah menyebut mereka, dengarkanlah apa yang dikatakan tuhan yang maha tunggal
 
Demikian pula sebaik-baik utusan melarang takfir, mengapa lelaki najd ini tak jua berhenti
 
Tidak, mereka tidaklah kafir, selagi mereka menegakkan sholat
 
Jelaskanlah padaku, jelaskan..
 
Mengapa darah mereka kau tumpahkan, apa alasanmu merampok harta mereka dengan sengaja?
 
Padahal mereka telah terjaga, terlindungi dengan syahadah, tak ada Tuhan selain Allah, Pemilik Keagungan"
 
Tentang kedatangan Syeikh Marbad At Tamimi ini, Ash Shon'ani juga menuturkan :
 
Telah datang kepadaku, seorang alim dari Najd bernama Marbad bin Ahmad At Tamimi. Dia tiba bulan Shofar tahun 1170 H dan tinggal di negeri kami selama 8 bulan
 
Dia kembali ke negerinya  bulan Syawal tahun 1170 bersama dengan jamaah haji
 
Dia mengabariku, bahwa bait-bait qasidahku telah disampaikan kepada Muhammad bin Abdul Wahab, namun dia hanya diam tak menjawab
 
Sebelumnyanya, pernah datang juga kepadaku, Asy Syaikh al Fadhil Abdurrahman An Najdi. Dia bercerita kepadaku tentang muhammad bin abdul wahab banyak hal. Suka menumpahkan darah, perampokan, pembunuhan dan tudingan kafirnya pada umat nabi Muhammad di mana-mana. Aku diam memikirkan apa yang disampaikan syaikh abdurrahman, hingga datanglah marbad at tamimi membawa beberapa pernyataan Muhammad bin Abdul Wahab
 
Semua menjadi jelas bagiku, tampaknya Muhammad bin abdul Wahab ini orangnya baru mengenal syari'at baru setengah, tak melihat secara teliti. Tak mau belajar dari orang yang telah berjasa padanya (syeikh Abdul wahab) membimbingnya dan mengajarinya ilmu yang bermanfaat
 
Sebaliknya, dia malah mempelajari tulisan Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim dan bertaklid buta pada keduanya, padahal mereka berdua tidaklah layak ditaklidi
 
Saat telah jelas bagiku tentang pribadi Muhammad bin Abdul Wahab, dan telah kulihat ucapan-ucapannya, bagaimana ketika bait-baitku telah sampai padanya, dia berusaha mengelak dari apa yang kusampaikan, kulihat tanggapannya atas perkataanku, adalah jawaban yang jauh dari keinsafan
 
Semua telah kujelaskan semua pada Syaikh Marbad, bahkan banyak kunukil pula ucapan Ibnul Qoyyim dan Al Jauzi
 
Wallahu a'lam
--------
Semoga kita senantiasa istiqomah dalam manhaj salaf, berpegang teguh pada sunnah nabawiyyah serta selalu tegar menantang ahli bid'ah dholalah
 
Salam Pembela Sunnah !

Saturday, October 20, 2012

Pujian Asy Syaukani terhadap Muhammad bin Abdul Wahab. Benarkah?

Tahun berapa Imam Syaukani wafat?
Posted by : Abi Awadh Naufal

beliau lahir 172 -250. Ini menurut sumber ahlu bid'ah yang beralamatkan di :

http://arifcahyadiblog.blogspot.com/2012/03/biografi-singkat-imam-asy-syaukani.html
http://jacksite.wordpress.com/2010/10/06/imam-asy-syaukani/
http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/09/04/imam-asy-syaukani/
http://al-quranhaditsonline.blogspot.com/2010/12/ulama-lain-yang-masyhur-di-zamannya_01.html

namun anehnya, kemudian mereka mengatakan bahwa asy-syaukani yang wafat pada tahun 250 Hijriyah memuji Muhammad bin Abdul wahab yang lahir tahun 1115 H. aneh kan?

Keanehan ini dapat anda lihat di :

http://salafonfacebook.blogspot.com/2012/08/ulama-sejagad-membela-syaikh-muhammad.html
http://abufakhry.tumblr.com/post/32256061316/thread-ini-saya-angkat-untuk-membongkar-kedustaan
http://saudi-tauhid-sunnah.blogspot.com/2012/08/ulama-sejagad-membela-syaikh-muhammad.html
(yang terakhir adalah blog ustadz firanda, sarjana s2 yang kini menempuh s3 di sebuah tempat di arab)

Di sana tertulis pujian Imam Muhammad bin Ali Asy-Syaukani (Penulis Kitab Nailul Authar, Yaman) terhadap syaikh muhammad bin abdul wahab

Ketika sampai berita kematian Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah pun merangkai bait-bait syairnya,
"Telah wafat tonggak ilmu dan pusat kemuliaan,
Rujukan utama orang-orang pilihan yang mulia.
Ilmu-ilmu agama nyaris hilang bersama wafatnya,
Wajah kebenaran pun hampir lenyap tertelan derasnya arus sungai."
……..

bingung???
Pasti..!!

Sebenarnya tahun berapa Imam Asy Syaukani wafat?

Ada beberapa sumber dengan informasi yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan beliau wafat tahun 1250 H, 1251 H serta ada juga yang menyatakan tahun 1255 Hijiriyah

Perbedaan-perbedaan tersebut sangatlah wajar, mengingat perbedaan tersebut tidak terlalu mencolok. Namun, bila perbedaan terpaut hingga seribu tahun (250 – 1250) ada beberapa kejanggalan yang perlu diteliti ulang

Pertama, bisa jadi keempat sumber di atas menyajikan berita dengan metode co-pas
Kedua, sengaja dibuat demikian untuk mengkaburkan fakta

Dengan demikian, pujian Asy-Syaukani terhadap muhammad bin abdul wahab perlu diragukan kebenarannya

Ternyata apa yang dikatakan oleh Asy-Syaukani dalam kitabAd Dawa'ul Ajil fi Daf'il Aduwwis So'il X cetakan Maktabah As Sunnah Al Muhammadiyah ditahqiq oleh Syaikh Hamid Al Al Faqqi halaman 53 sangat bertentangan dengan kebohongan Ahli bid'ah dholalah wahabiyah

Berikut kutipannya :

 قال الشوكاني في ( الدواء العاجل في دفع العدو الصائل ) ط مكتبة السنة المحمدية بتحقيق حامد الفقي ص53 ما صورته :
 .. فكرت في ليلة من الليالي في هذه الفتن التي قد نزلت بأطراف هذا القطر اليمني …….(إلى أن قال ):
هذا حال من هو بعيد عنها لم تطحنه بكلكلها ، ولا وطئته بأخفافها ، وأما من قد وفدت عليه وقدمت إليه ، وخبطته بأشواظها ، وطوته بأنيابها ، وأناخت وقرت بناحيته كالقطر اليماني وما جاوره فيالله كم من بحار دم أريقت !!! ومن نفوس أزهقت !!! ومن محارم هتكت !!! ومن أموال أبيحت !!! ومن قرى ومدائن طاحت بها الدوائح ، وصاحت عليها الصوائح بعد أن تعطلت وناحت بعرصاتها المقفرات النوائح ، فلما تصورت هذه الفتنة أكمل تصور ، وإن كانت متقررة عند كل أحد أكمل التقرر ، ضاق ذهني عن تصورها ، فانقلبت إلى النظر في الأسباب الموجبة لنـزول المحن وحلول النقم ، من ساكني هذا القطر اليمني على العموم … )) اهـ .

Penjelasan Asy Syaukani di atas menggambarkan kegelisahan beliau, andai fitnah muhammad bin abdul wahab melanda Yaman, betapa banyak darah tertumpahkan, harta yang dirampok, dan hak-hak manusia yang dirampas

Penutup

Demikianlah kebohongan yang terus menerus dilakukan para ahli bid'ah dholalah. Kebohongan yang dilakukan oleh seseorang bukannya diperingatkan, tapi malah di copas oleh teman-temannya dan disebarkan untuk menipu kaum muslimin

Sesungguhnya syaithon telah menghiasi keburukan mereka agar tampak baik

Wallahu a'lam


Semoga kita senantiasa istiqomah dalam manhaj salaf, berpegang teguh pada sunnah nabawiyah serta selalu tegar dalam menghadang ahli bid'ah dholalah

Salam Pembela Sunnah..!

Friday, October 19, 2012

AJARAN CONDROSENGKOLO

 
by : Abi Awadh Naufal
 
Masih ingatkah anda saat dulu masih duduk di bangku smp atau sma dan belajar sejarah? Sebuah pelajaran yang cukup menyita pikiran kita untuk mengingat tahun-tahun penting yang menandai berbagai peristiwa yang terjadi baik di dalam maupun luar negeri
 
Dahulu, orang jawa mengenal candra sengkala (condro sengkolo). Condro berarti pernyataan, sengkolo berarti tahun. Atau istilahnya angka tahun.
 
Candrasengkala sendiri sebenarnya terdiri dari dua macam yaitu Suryasengkala dan Candrasengkala. Suryasengkala adalah Candrasengkala yang digunakan untuk tahun yang perhitungannya berdasarkan perputaran Bumi terhadap Matahari (Surya), sebagaai contoh adalah tahun Masehi. Sedangkan Candrasengkala adalah Candrasengkala yang digunakan untuk tahun yang perhitungannya berdasarkan perputaran Bulan (Candra) terhadap bumi, sebagai contoh adalah tahun Saka/Jawa dan tahun Hijriyah, sedangkan pengertian Candrasengkala yang ini kita sebut istilah khusus
 
Sebagian orang ada yang membuat angka tahun dengan gambar atau patung (arca) yang bila dihitung akan menunjukkan tahun tertentu
 
Ada pula yang menggunakan kata-kata (ukoro) yang maknanya menyiratkan tahun yang dimaksud
 
Contoh :
1.       Akhir Kerajaan Majapahit ditandai dengan Candrasengkala Sirna Ilang Kertaning Bumi yang menggambarkan runtuhnya Kerajaan besar tersebut pada tahun 1400 Saka
  1. Pada Menara Kudus tertulis Candrasengkala Gapura Rusak Ewahing Jagad yang menggambarkan kondisi sosial-politik Kerajaan Demak yang kacau ketika itu yaitu tahun 1609
  2. Lambang kraton Yogya –> "DWI NAGA RASA TUNGGAL" melambangkan tahun 1682.
  3. Kabupaten Banyumas –> "BEKTINING MANGGALA TUMATANING PRAJA" melambangkan tahun 1582
  4. Kabupaten Sleman —> "RASA MANUNGGAL HANGGATRA NEGARA" melambangkan tahun 1916 (Masehi)
  5. Kabupaten Sleman —> "ANGGATA CATUR SALIRA TUNGGAL" melambangkan tahun 1846 (tahun Jawa)
  6. Kabupaten Pati —> "KRIDANING PANEMBAH GEBYARING BUMI" melambangkan tahun 1323
 
Tak hanya di Jawa
 
Mungkin tiap-tiap negara juga mempunyai cerita sendiri berkenaan dengan sejarah mereka. Termasuk juga di negeri-negeri arab mempunyai semacam condrosengkolo yang dinamakan dengan hisabul jumal, yakni perhitungan huruf-huruf. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah tarikh. Berasal dari kata arrokho-yuarrikhu , memberi tanggal. Lihat kamus Mahmud Yunus hal. 37
 
Bagaimana hukumnya mengingat tahun dengan condro sengkolo / tarikh?
 
Boleh-boleh saja, mengingat ini hanya masalah metode dalam mengingat momen-moment tertentu. Masalah dunia
 
Banyak juga para ulama yang mencatat tahun disusunnya sebuah kitab dengan kalimat yang apabila dijumlah, maka akan menunjukkan tahun penyusunan kitab tersebut
 
Sebagai contoh saja, seorang muarrikh mencatat wafatnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dengan sebuah condrosengkolo berbunyi :
 
بدا هلاك الخبيث
 
ba'=2 dal=4 alif=1 ha'=5 lam=30 alif =1 kaf =20 alif=1 lam=30 kho'=600 ba'=2 ya'=10 tsa'=500
 
2+4+1+5+30+1+20+1+30+600+2+10+500=1206
 
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab wafat tahun 1206 H
 
Bukan hanya sekedar tahun, tapi kata-kata tersebut mempunyai arti : Telah nyata kebinasaan orang yang menjijikkan
Saya tidak tahu mengapa sang mu'arrikh mencatatnya dengan kata-kata semacam itu. Kita kembalikan sepenuhnya pada al mu'arrikh
 
Demikian sedikit ulasan mengenai condro sengkolo
 
Semoga kita tetap istiqomah dalam manhaj salaf serta tetap tegar dalam menghadapi ahlul bid'ah dholalah
 
Salam Pembela Sunnah!
 

Kembali pada Al-Qur’an dan As-Sunnah

Meluruskan anggapan bodoh terhadap Wahabi (Salafi)
 
By : Abi Awadh Naufal (abiawadhnaufal@yahoo.com)
 
Alhamdulillah, washsholatu wassalamu ala Nabiyyina Muhammad bin Abdillah, wa alihi washohbihi wa man waalah
 
Wa ba'du:
 
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
 
من يهد الله فهو المهتد ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا
 
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barangsiapa yang disesatkan Nya maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. (Q.S. Al Kahfi: 17)
 
ومن يهد الله فهو المهتد ومن يضلل فلن تجد لهم أولياء من دونه ونحشرهم يوم القيامة على وجوههم عميا وبكما وصما مأواهم جهنم كلما خبت زدناهم سعيرا
 
Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.
 
Pembahasan :
 
Dua ayat di atas diawali dengan kalimat
 من يهد الله
Man, adalah isim syarat, menjazamkan fi'il
Yahdi, fi'il mudhori' dijazamkan oleh man
Lafdzul jalalah sebagai fa'il dari yahdi
Kalimat selanjutnya sebagai jawabusy syarthi
 
Bagaimana bila ditulis:
من يهديه الله فلا مضل له ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا
 
Jawaban:
Kalimat di atas tentu saja salah besar menurut pakem bahasa arab yang benar. Man yang berlaku sebagai isim syarat tidak menjazamkan fi'il mudhori yang jatuh sesudahnya
 
Parahnya, kesalahan kecil dalam memahami bahasa arab yang notabene adalah bahasa Al Qur'an dan Hadits justru dilakukan oleh ahli bid'ah yang pura-pura mengajak kembali pada Al-Qur'an dan sunnah
 
Tidak percaya??
 
Coba buka :
Sekitar 156,000 hasil (0.17 detik)
Sekitar 7,390 hasil (0.17 detik)
 
Tidak sengaja? Rasanya tidak mungkin. Karena sangat terlalu banyak
Sengaja? Entahlah. Saya tidak berani sembarang menuduh
 
Namun melihat dari kasus yang ada, dapat saya simpulkan bahwa golongan yang pura-pura mengajak kembali pada Al Qur'an dan Sunnah, namun tidak memahami kaidah bahasa arab secara benar bisa jadi dia adalah penipu atau korban penipuan berkedok islam
 
Saran:
Pembukaan sebuah pidato, tulisan atau artikel kalau tidak menguasai bahasa arab ga usah sok kemarab lah. Pake bahasa Indonesia saja sudah cukup. Yang penting maksud dari pembahasan bisa dimengerti
Wallahu a'lam bishshowab
 
Semoga kita senantiasa istiqomah di atas manhaj salaf, berpegang teguh dengan sunnah nabawiyah serta tetap tegar menghadapi tantangan ahlu bid'ah dholalah
 
Salam Pembela Sunnah!

Inilah Penjelasan Qurban 1 Kambing Untuk 1 Keluarga

Di dalam Mughnil Muhtaj juz 4 hal: 359 cetakan Daarul Fikr menjelaskan bahwa : “Dipandang dari hukum asalnya, kambing yang telah dite...