Monday, December 5, 2011

TAWASSUL DENGAN KUBURAN










Muhammad bin Abi Hatim menuturkan:

Saya pernah mendengar Abu Abdillah (imam bukhari ra) singgah di kediaman Abi Manshur Ghalib bin Jibril.

Abi Manshur Ghalib bin Jibril bercerita:
Imam Bukhari pernah singgah dirumahku beberapa hari dalam keadaan sakit parah sehingga beliau mengutus seseorang untuk segera pergi ke kota Samarkand (tempat imam bukhari tinggal) untuk menjemput beliau.
Setelah penjemput beliau telah datang dan segalanya telah siap dan untuk menuju kendaraannya, imam bukhari-pun memasang kedua khuff nya dan mengenakan surban nya, di saat beliau berjalan kira kira dapat satu-dua langkah saya membantu memegang lengannya dan seorang lagi bersamaku menuntun nya menuju tunggangannya untuk menaikinya, namun tiba tiba beliau berkata:

Saturday, December 3, 2011

Benarkah Maulid Barzanji, Burdah, dan Diba’i Syirik?


Maulid al-Burdah, al-Barzanji atau ad-Diba’i yang hampir setiap saat selalu di baca dan dilantunkan oleh sebagian warga di Indonesia kerap kali dinilai oleh orang-orang Wahhabi sebagai qashidah pujian terhadap Rasulullah yang ‘keblabasan’, karena di dalamnya tercatat ucapan-ucapan yang dinilai syirik terhadap Allah. Salah satu contohnya adalah qashidah sebagaimana berikut:

يَا مُجِيْرُ مِنَ السَّعِيْرِ فَأَغِثْنِي وَأَجِرْنِي

فِي مُلِمَّاتِ اْلأُمُوْرِ يَا غِيَاثِ يَا مَلاَذِ

“Wahai Rasulallah yang menyelamatkan dari Neraka Sa’ir, tolonglah aku dan selamatkanlah aku.
Wahai penolongku, wahai tempat berlindungku di dalam segala perkara-perkara yang sulit.”
Dua qashidah tersebut memberikan pengertian bahwa ad-Diba’i menyifati Rasulullah dengan sifat sebagai Mujir (penyelamat), Ghiyats (penolong) dan Maladz (tempat berlidung). Dan hal tersebut dianggap oleh mereka sebagai kata-kata yang menyekutukan Allah. Karena menurut mereka ketiga kata tersebut hanya layak di sematkan pada Allah dan bukan kepada makhluk.

DALIL MEMBACA USHALLI


Salah satu kerancuan yang dibuat oleh salafi untuk membodohi kaum awam adalah kerancuan tentang pelafadzan / menjaharkan niat dengan lisan. Adapun niat dalam sholat, maka mereka pun juga sepakat dgn kita yaitu tempatnya di dalam hati.

Friday, December 2, 2011

ISBAL





Menanggapi diskusi antara MA dan PCA (Inisial Akun di FB.red). Agar yang lain mendapat manfa'at, maka alangkah baiknya al-faqir tulis semua komntar al-faqir sndiri di sini, saat mengomentari status Muhammad Anshorulloh yg berdiskusi dengan Pecinta Ilmu Agama berkaitan masalah ikhtilaf ulama madzhab dan tentang Isbal atau tahthwilul akmam berikut :

Seperti yg dipahami ukhti PECINTA ILMU AGAMA (PCA) (Sebab saudaranya sedng belajar di Hadraamaut dan fbnya dia yg mnggunakannya), bahwa anda terkesan ingin memaksakan statemen bahwa para ulama syafi’iyyah menentang pendapat imam Syafi’i…saya tak akan panjang lebar membicarakan hal ikhtilaf antara ulama syafi’iyyah dan imam Syafi’I karena ini bukan sdang membicarakannya. Yg jelas para ulama berbeda pndapat sebenrnya hanya mentarjih bukan

Inilah Penjelasan Qurban 1 Kambing Untuk 1 Keluarga

Di dalam Mughnil Muhtaj juz 4 hal: 359 cetakan Daarul Fikr menjelaskan bahwa : “Dipandang dari hukum asalnya, kambing yang telah dite...