Sebelumnya pihak banser
meminta ke aparat kepolisian kalau nanti si abdul aziz ceramah menyinggung
amaliah-amaliah NU minta agar di turunkan dari podium kalau tidak bersedia,
kami dari pihak banser akan menurunkan secara halus, kalau tidak bisa ya terpaksa
pakai cara kasar. Kayaknya si abdul sudah tahu kalau ditunggu banyak banser
ansor dan para santri, jadi ceramahnya
landai-landai saja.
Tapi yang tidak terima
adalah pendeta hindu karena menjelek-jelekan agama hindu, terus ketika pulang
ceramah ia digiring oleh polisi ke mapolres. Lha di situ dari pihak NU, MUI, Pendeta Hindu disuruh memberi tanggapan
tentang isi pengajian si abdul aziz.
Selanjutnya soal cerita
kebohongannya, waktu di mapolres ditanya nama ayahnya, katanya bernama ketut
blablabla padahal tadi waktu ceramah bilang
ayahnya bernama made blablabla. Menurut pendeta yang ikut menyergap,
kasta brahmana tidak ada yang bernama ketut yang tadi di ceramahnya mengaku
kasta brahmana. Terus ditanya ayahnya belajar agama hindu di pure mana? ia
menjawab belajar di lumajang pure A. Pak Kapolres yang asli Lumajang tahu kalau
pure itu belum lama dibangun… bohong lagi deh.. Waktu ceramah ia bilang katanya
puasa 7 hari 7amalam membaca mantra
blablabla, ternyata kata pak pendeta itu
mantra yang dibaca dul aziz itu salah…bohong lagi.. Ketika ditanya KTP, katanya
tidak punya KTP juga, sampai pak kapolres agak emosi memukul meja.
Kemudian dari pihak NU di
mapolres menunjukan CD dan menerangkan bahwa si abdul itu menghina ibu Sinta
Nuriyah (istri Gus Dur) dan memusyrikan amalan-amalan warga NU.
Ya begitulah kelihatanya
menyeru takbir, kalimat tauhid dan mengklaim paling mengikuti sunnah, ternyata
cuma akal busuk & tukang bohong dalam berdakwah menghalalkan segala cara
untuk mencari pengikut.
(Liputan Tim Sarkub Kulon
Progo: Bloodstone Jawa )
No comments:
Post a Comment