

Beberapa hadits
menerangkan tindakan sahabat yang menunjukkan kegemaran mereka terhadap
wangi-wangian hal ini ditunjukkan dengan hadits:
اذا
جمرتم الميت فأوتروا
Artinya: Apabila
kamu mengukup mayyit, maka ganjilkanlah (HR. Ibnu Hibban dan Alhakim)
Addailami juga
menerangkan
جمروا
كفن الميت
Artinya: Ukuplah
olehmu kafan maayit
Dan Ahmad juga
meriwayatkan:
اذا
اجمرتم الميت فاجمرواه ثلاثا
Artinya: Apabila
kamu mengukup mayyit, maka ukuplah tiga kali
Bahkan beberapa
sahabat berwasiat agar kain kafan mereka diukup
أوصى
أبوسعيد وابن عمر وابن عباس رضي الله عنهم ان تجمر اكفنهم بالعود
Artinya: Abu Said,
Ibnu Umar dan Ibnu Abbas ra. Berwasiat agar kain-kain kafan mereka diukup
dengan kayu gaharu
Bahkan Rasulullah
saw. pernah bersabda
جنبوا
مساجدكم صبيانكم وخصومتكم وحدودكم وشراءكم وبيعكم جمروها يوم جمعكم واجعلوا على
ابوابها مطاهركم (رواه الطبرانى)
Artinya;
Jauhkanlah masjid-masjid kamu dari anak-anak kamu, dari pertengkaran kamu,
pendarahan kamu dan jual beli kamu. Ukuplah masjid-masjid itu pada hari
perhimpunan kamu dan jadikanlah pada pintu-pintunya itu alat-alat bersuci. (HR.
Al-Thabrani).

Di satu sisi
persinggungan dengan dunia pasar yang semakin bebas menyebabkan selera ‘wangi’
jadi bergeser. Yang harum dan yang wangi kini seolah hanya terdapat dalam
parfum, bay fress dan fress room. Sedangkan bau kemenyan dan dupa malah
diidentikkan dengan dunia klenik dan perdukunan.
Nb: ukup itu sesuatu yang diletakan sebentar diatas diatas pembekaran biar kena asap.
pembakaran yg dimaksud adalah bara yang dikasih kemenyan sehingga mengeluarkan asap...barang yang diukup biasanya akan ikut wangi dari wewangian yang dibakar tadi
No comments:
Post a Comment